"Hai ikan dugong!!" Sapa Nilam dengan candaan khasnya. "Halo juga sikat WC!" Balas Billa kesal. Billa kembali memakan keripik kentang yang ada di toples. "Eh, lo tuh udah kelewat gendut Bil! Mau nambah lagi lo? Itu toples sampe di peluk gitu! Kelamaan jomblo sih!"
Billa mendengus kesal. "Biarin! Biar gendut, tapi gue tetep lucu kan?" Billa membulatkan matanya. "Jijik gue liatnya," ujar Nilam sambil mengambil 5 keping keripik kentang dari toples. Malam ini, mereka tengah duduk bersantai bersama anak-anak panti lainnya.
Handphone Billa bergetar diatas meja. Billa menaruh toples keripik diatas meja seraya mengambil hanphonenya.
"Dika!!" Seru Billa senang. "Dika? Siapa?" Nilam mengangkat sebelah alisnya. "Pacar baru gue Lam! Gue seneng banget! Eh, gue angkat dulu ya," Billa bangkit lalu menaruk hanphonenya di telinga.
"Halo sayaangg .. Apa? Mau ketemuan? Boleh dongg! Aku free kok hari ini! Lagi enggak ada kerjaan juga kok dirumah. Oke sayang. Aku tunggu kamu di cafe yaaa .. Bye sayangg.. Love youuu,"
Billa kembali duduk di sofa dengan wajah girang. "Lam! Gue diajak ketemuan sama Dika jam 8 malem!! Fix! Lo harus temenin gue ke cafe!!" Nilam medelik. "Aduuhh, demi lotek Hj. Valak! Gue males banget!! Capek ah!"
Billa langsung memasang wajah memelasnya. "Ck! Okelah!"
"Yeay!!!! Makasih!!! Kalau gue cowok, gue jadiin lo pacar gue!" Nilam melotot. "Lo enggak mau jadi transgender kan?" Nilam bergerak menjauhi Billa. Nilam meninju bahu Nilam. "Apaan sih lo?! Ya enggak lah!!"
"Udah ah! Gue mau siap-siap dulu! Lo juga sana!" Billa beranjak pergi ke kamarnya.
Nilam pun melakukan hal yang sama. Dia masuk ke kamarnya dan berganti baju dengan baju lengan pendek warna biru langit. Ditambah dengan sweater warna pink pastel. Jeans skinny menutupi kaki jenjangnya.
Nilam keluar dengan penampilan yang imut! Tak lama setelah Nilam, Billa keluar kamar.
Nilam tercengang melihat penampilan Billa. "Bil! Sumpah kalau gue cowok! Gue kawinin lo Bil!" Billa langsung berkacak pinggang. Bergaya kayak model. "Tapi kalau kayak gini gue najis liatnya," Nilam langsung memalingkan wajahnya. Billa mengeluarkan nafasnya dengan kesal.
"Udah ah! Buruan ! Kita berangkat sekarang. Pake mobil Bu Lastri ya," Nilam mengambil kunci mobil Bu Lastri.
Mereka berdua mengetuk pintu kamar Bu Lastri. Lalu masuk. "Bu, kita pergi dulu ya. Terus, kita pinjem mobilnya ibu. Enggak apa-apa kan?" Nilam memasang wajah memelasnya yang menyedihkan.
"Boleh. Tapi mau kemana? Dan pulang jam berapa?" Bu Lastri mendekat. "Billa mau ketemuan sama pacarnya di cafe bu. Sebentar kok!"
"Yaudah. Kalian boleh pergi," Bu Lastri tersenyum hangat. "Dadah Ibu!! Asslamu'alaikum," mereka berdua salim dan langsung masuk ke mobil.
Nilam sudah lumayan pandai mengendarai mobil dan sudah punya SIM. Nilam langsung tancap gas menuju cafe yang dituju.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Feelings
Teen FictionNilam (16) Gadis yang kehilangan ibu dan ayahnya sejak ia hadir di bumi. Orang tuanya pergi entah kemana. Meninggalkan berjuta perih di hati Nilam. Orang-orang mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal. Ia tidak pernah mengenal orang tuanya. Tapi dia...