Ketika lampu merah, Namjoon menatapku "Ngomong-ngomong, kau melakukan hal yang sangat bagus disana. Aku sangat menghargainya."
"Apa itu?"
"Cara kau memperlakukanku, maksudku kau sudah cukup paham dalam masalah ini dan bisa berkomentar, kalau tidak, aku tidak akan mengajakmu sama sekali, tapi...baiklah terima kasih."
"Sama-sama."
Aku sedikit khawatir Namjoon mengetahui alasanku yang sebenarnya, Jungkook yakin untuk memilihnya, tapi Namjoon berpikir aku hanya asisten yang baik yang membiarkan bosnya untuk menangani semuanya.
***
Sisa hari berjalan dengan baik meskipun banyak dihabiskan dengan memikirkan tentang Jeon Jungkook. Aku yakin, aku tidak pernah melihat contoh yang sempurna.
Kukira ada beberapa orang terkenal yang layak menyandangnya tapi aku belum pernah melihatnya sebelum aku melihat Jungkook. Aku tak habis pikir, dia harusnya menjadi bintang film daripada menjadi orang dibelakang layar, kenapa? Apakah dia pernah berakting dan tidak menyukainya? Atau gagal?
Menjelang sore, aku membuka NAVER dan mencari namanya menggunakan handphone. Aku merasa sedikit paranoid akan tertangkap basah ketika melakukan penelitian tentang dirinya setelah rapat yang seharusnya aku lakukan sebelumnya.
Yang pertama muncul adalah daftar dari situs officialnya. Ada satu foto dirinya yang diambil ketika red carpet, itu bukan foto close up jadi tidak mewakili dia sama sekali. Aku menscroll ke bawah, dibagian daftar kreditnya : Tiga judul film sebagai penulis dan sembilan judul film sebagai produser. Tak ada akting atau sutradara.
Aku sudah kagum padanya saat rapat berlangsung dan semakin kagum ketika mengetahui bahwa ia menulis salah satu film favoritku dan pernah dinominasikan untuk mendapatkan penghargaan besar.
Whoa. Pria ini lebih hebat dari yang kukira dan aku tiba-tiba merasa bodoh karena tidak mengetahuinya. Meskipun Namjoon tidak menjelaskan tapi dia sudah mengatakan bahwa ini adalah pertemuan terpentingnya yang dia dapatkan sepanjang tahun ini. Pikirku karena kami akan menjual Min Yoongi sekarang aku tahu itu karena kami telah bertemu dengan salah satu orang hebat di Seoul.
Aku scroll ke atas dan melihat tanggal lahirnya. Dia baru 23 tahun lebih muda 2 tahun dariku dan sangat tidak biasa meraih kesuksesan di level umurnya yang masih muda. Dia terlihat santai, ramah, tidak sombong dan tidak menutup diri. Terutama dengan komentarnya yang melegakan hati, ketika aku meninggalkan kantornya.
Pada akhirnya aku benar-benar terpesona dengan Jeon Jungkook dan aku tak tahu berapa banyak kenikmatan dan rasa sakit yang akan kurasakan di beberapa bulan ke depan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Fade Into You (KOOKMIN)
FanfictionPark Jimin meninggalkan kehidupannya di Busan setelah lulus dari perguruan tinggi dan menuju ke Seoul untuk bekerja pada sebuah agen pencari bakat di Seoul. Baginya kehidupan di Seoul adalah gegar budaya tapi tidak sebanding dengan kejutan yang ia d...