Aku meninggalkan kantor dengan gugup, bukan hanya gara-gara Jungkook tapi juga karena aku masih baru dengan pekerjaanku, baru untuk seluruh bisnis di Seoul dan aku adalah bagian utama dari apa yang bisa menjadi masalah besar dengan bintang pendatang baru dan sebuah film blockbuster. Permainan telah dimulai -Namjoon bilang kita mungkin akan tahu sesuatu minggu depan.
Untuk mengurangi kecemasanku, aku membuka jendela Hyundai i10 baruku dan membiarkan udara Seoul menerpa rambutku ketika aku menyetir pulang. Mobil ini adalah belanja termahalku. Aku sudah menabung semenjak lulus kuliah untung uang muka. Itu adalah perjalanan yang menyenangkan dari Busan ke Seoul.
Ketika sampai di rumah aku membuka pintu dan menemukan Baekhyun sedang mengangkangi seorang pria di sofa.
Byun Baekhyun tiga tahun lebih tua dariku dan sudah tinggal di Seoul selama tiga tahun. Dia adalah teman kakakku Daehyun dan benar-benar sudah seperti saudara, ketika dia tahu aku akan menuju ke Seoul ia menawarkan agar aku tinggal di sana selama yang aku butuhkan.
Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang tahu seluruh kebenaran tentang mengapa aku ingin melarikan diri dari Busan. Kebanyakan orang berpikir itu hanya tentang keinginan sebuah awal baru setelah kuliah. Dan kebanyakan orang juga berpikir itu karena aku putus dengan Jung Hoseok setelah tiga tahun berpacaran dengan serius.
Apa yang orang-orang tidak ketahui adalah pada saat tingkat terakhirku di Busan Arts College, Hoseok sudah berselingkuh dengan lebih dari 3 pria. Itu saja alasanku untuk mencampakkan dia tapi ada hal penting yang tidak aku ceritakan, sekalipun kepada orang tuaku. Satu-satunya orang yang tahu hanyalah kakakku Daehyun dan Baekhyun.
Baekhyun datang ke Seoul untuk mengejar mimpinya sebagai artis tapi seperti kebanyakan yang lain, dia akhirnya menjadi seorang waitress sambil menunggu ditemukan oleh seorang pencari bakat. Yang membuatku kagum, dia tidak pernah memintaku untuk melakukan sesuatu dan meminta Namjoon untuk menawarinya pekerjaan. Dia bertekad untuk melakukan usahanya sendiri.
Ketika dia mendengar pintu terbuka, dia menoleh "Oh, hey."
Dia tidak beringsut dari pria itu. Mereka berdua berpakaian dan aku merasa tidak enak, karena aku masuk pada saat mereka baru saja memulai. Tentu saja dia bisa melakukannya di kamar, tapi ini adalah apartemen miliknya, jadi aku tidak bisa mengeluh.
"Hey, maaf." Aku berbalik dan menutup pintu
"Jangan khawatir."
Aku berbalik dan berjalan melalui ruang tamu dan kamar tidurku tetapi Baekhyun menghentikanku.
"Ini Chanyeol." katanya menatapku kemudian menatap Chanyeol.
Aku tersenyum, "Hai."
Dia menatapku melalui kelopak matanya yang berat, "Apa kabar?"
"Baik."
Aku kembali menatap Baekhyun yang menyandarkan kepalanya dibahu Chanyeol sambil tetap mengangkanginya. "Aku akan kekamarku."
Dia bangkit meninggalkan Chanyeol, "Tidak apa-apa, kami sedang memikirkan apa yang akan kami lakukan untuk makan malam."
Ada dimana saat aku ragu-ragu tentang tempat makan tapi tidak pernah terpikir untuk mencoba menjawab pertanyaan sambil mengangkangi seorang pria ganteng. Mungkin aku yang ketinggalan jaman.
"Ada ide?" katanya
"Hyung libur malam ini?"
"Oh, ya. Mereka memiliki terlalu banyak acara untuk dijadwalkan dan bertanya apakah aku ingin pergi."
Hal itu terjadi setidaknya lima kali dalam tiga minggu sejak aku tiba di Seoul. Aku bertanya-tanya kenapa Baekhyun mampu membiayai hidupnya meski sering libur tapi itu bukan urusanku.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Fade Into You (KOOKMIN)
FanfictionPark Jimin meninggalkan kehidupannya di Busan setelah lulus dari perguruan tinggi dan menuju ke Seoul untuk bekerja pada sebuah agen pencari bakat di Seoul. Baginya kehidupan di Seoul adalah gegar budaya tapi tidak sebanding dengan kejutan yang ia d...