part 21

262 15 5
                                    


"WIDYA BUKA PINTUNYA" galang terus berteriak memanggil widya namun nihil widya tidak memberikan tanda bahwa ia akan membukakan pintu untuk kekasihnya tersebut.

JGARRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Suara dari pecahan kaca mobil widya.

"Awhhh" rintih galang akibat perih ditangan terkena pecahan dari kaca.
Galang pun membuka pintu mobil widya dan duduk disamping widya.

"Galang" ucap widya kaget akan kehadiran galang dengan tangan kanan penuh oleh darah dan kaca mobil sebelah kiri pun telah pecah.

"Please dengerin penjelasan gue dulu wid, gue sayang banget dengan lo"
Galang memegang tangan widya dengan penuh harap. Setetes air mata galang pun terjatuh dari kedua bola mata indah galang toretto.

Widya yang melihat aksi galang menangis pun 180° kaget, dan melotot tidak percaya terhadap yang ia lihat sekarang.

"Awhhhhh wid" rintihan galang membuat widya sadar bahwa ia telah meremas tangan galang yang dipenuhi oleh darah.

"Sorri sorri gue gak tau, tunggu sebentar gue cari kotak p3k gue dibelakang" ucap widya dengan panik.

"Sini tangan lo" galang pun langsung memberikan tangan kanan nya yang terkena pecahan kaca tadi.

Galang memperhatikan widya yang dengan telaten membersihkan darah ditangan nya, seukir senyuman terukir diwajah galang.

"Awhh" galang merintih akibat alkohol yang diberikan oleh widya.

"Tahan sebentar lagi selesai kok"
Widya tetap serius membersihkan tangan galang dan terakhir memperban dengan rapih jari jari tangan galang.

"Selasai" ucap widya dengan santai.
Galang yang terus memperhatikan wajah widya tidak menyadari bahwa widya telah selesai mengobati tangan nya.

Ehemmm

Widya pun berdehem melihat galang yang tak berhenti memperhatikannya dengan senyum senyum mesum.

"Woyyyy" widya akhirnya menonyor kepala galang.

"Upsss, kamu makin cantik kalo lagi salting gini sayang" ucap galang sambil merapihkan rambut widya.

Widya hanya tersenyum kikuk antara salting malu atau senang berada dengan galang lagi.

"Okee aku bakalan jelasin ke kamu semuanya" galang pun duduk menghadap widya sambil memainkan tangan widya dengan tangan kirinya.

"Aku stress karna mama dan papa memajukan tanggal pernikahan kita, dan kamu selalu menjauh dari ku" galang pun memeluk pinggang widya agresip dan menyender di bahu widya.

"Dimajuin gimana" ucap widya kaget.

"Kamu pasti belum tau kan kalo pernikahan kita seminggu lagi"

"Mana gue tau lah"

"Sssttth gak boleh gue lo lagi tapi aku kamu yaah baby" galang pun menempelkan jari telunjuknya dibibir mungil widya.

"Oke aku akan jelasin semuanya"

"Galang" panggil mama dari ruang tengah.

"Galang kesini sebentar" suara mama yang membuat gw males malesan untuk menaiki anak tangga.

"Apasih ma, galang capek mau istirahat" ucap gw dengan malas.

"Galang kesini kamu!!" Suara tegas papa pun terdengar horror.

Mau tidak mau pun gw balik belakang dan berjalan kearah mama papa.

"Ada apa pah mah" ucap gw dengan sedikit serius.

Love Is HardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang