Red

92 14 8
                                    

Writter By : dwzrp001 and ashleyarchoz

Kata orang, masa SMA adalah masa indah penuh warna. Pelangi, banyak yang ingin memiliki warna itu supaya hidup mereka penuh petualangan. Pink, dikejar sebagai warna cinta. Putih sebagai warna kesucian, hitam sebagai warna tegas, atau merah sebagai warna keberanian.

Di tahun kedua SMA, sekarang musim semi, saatnya aku pergi ke sekolah, tanpa harus melihatmu lagi, memantapkan tekad untuk membuat warna merah, menggantikan warna dan bau musim semi.

Di musim semi ini sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah warna kasukaanmu, turun melalui tangkai pohon sakura kemudian tertiup angin, membawa semerbak keharumannya. Bukannya aku benci dicintai atau benci bunga sakura, tetapi aku hanya benci kamu. Hanya karena sebuah perbuatan yang kulakukan, kamu membenci warna merah dan bilang, "Kamu gila, warna merahmu menjijikkan."
Bagiku, tak masalah kalau kamu mengataiku gila, tak waras. Tapi tolong jangan olok warna kesukaanku! Atau aku akan mengganti warna masa muda yang telah kamu bangun. Seperti yang telah kulakukan padamu semalam.

***

Jeritan seorang gadis memecah malam musim semi. Namun sayang tidak ada yang mendengarmu karena kamu dan warnamu milikku sekarang. "Kamu tahu? Aku menyukai warna merah yang mengalir dari nadimu. Rasanya gurih dan enak. Walaupun baunya tetap sama, seperti besi berkarat."

Aku menyukai bau ini. Bau yang akan menggantikan bau musim semi yang kau sukai. Dan cairan merah yang kental ini akan menjadi cat untuk masa mudamu.

"Bagus, kan? Sekarang kamu benar-benar merah. Kamu terlihat sangat cantik dan berkilau dengan darahmu sendiri. Dan baumu bukan bunga sakura lagi, tetapi bau besi berkarat yang selama ini kamu kutuk."

Tawaku menggema, aku puas denganmu. Tanpa desiran napas yang halus atau warna pink yang kamu sukai, kamu dapat tidur senyenyak ini dalam balutan warna kesukaanku, kan? Jadi buat apa warna pink itu?

Pada akhirnya merah tetap yang terbaik.

Drabble SPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang