Next To You - Chris Brown feat. Justin Bieber

216 15 5
                                    

Jantung baru untuk Dhita sudah siap. Dia bisa melaksanakan operasi kurang lebih dua minggu lagi. Bertepatan dengan hari dimana acara terbesar OSIS akan dilaksanakan dengan Tristan sebagai ketuanya.

Itu sebabnya Sang Ketua terus menerus merenung di ruang OSIS sementara temannya yang lain sibuk memekik gembira karena seragam Pensi baru saja dibagikan.

Key meremas gaun batik pendek di pelukannya sambil memperhatikan Tristan sebelum akhirnya memberanikan diri menghampiri cowok itu.

"Tristan," Panggilnya seraya menghempaskan diri pada kursi di sebelah ketuanya. Key tahu kabar itu. Kak Lana memberi tahunya kemarin.

"Dhita akan dioperasi, Key."

"Ya. Kak Lana bilang kemarin. Dia juga ngasih tau kalo operasinya..."

Tristan mendesah kecewa. "Gue nggak tau mana yang harus gue tinggalin. Pensi atau operasi,"

Key menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi. Ikut berpikir.

Dhita pacar Tristan. Dan cowok itu tak mungkin mau meninggalkan operasi cangkok jantung. Menunggui Dhita sejak operasi pertamanya dilakukan memang sudah menjadi tugas rutin Tristan.

Tapi ini adalah program terbesar OSIS. Apalagi cowok itu menjabat sebagai Ketua yang selalu diagung-agungkan. Dia telah melakukan banyak hal dan pengorbanan demi kesuksesan acara ini. Tristan pasti mau melihat hasil kerja kerasnya. Tristan mau melihat hasil acara besar yang diketuai nya.

"Sebenernya..." Key menengakkan tubuhnya. "Kita bisa minta penanggung jawab acara ngatur jadwal tampil kita. Biar bisa tampil diawal-awal acara,"

Tristan mengernyitkan dahinya. Key melirik teman-temannya yang masih sibuk dengan kostum baru mereka. Saat dipastikan tak ada yang memperhatikan keduanya, Key kembali menatap Tristan, kemudian berbisik penuh persekongkolan. 

"Terus selesai nyanyi, lo kabur dari pesta dansa biar kayak Cinderella!"

Tristan tersentak. Ia melebarkan matanya. "Gimana? Gimana?"

Key kembali melihat ke kanan dan ke kiri. Memastikan situasi aman, kemudian kembali berbisik. "Ketua pamit pulang ditengah-tengah pesta itu nggak banget deh. Apalagi alesannya mau nemenin pacarnya operasi cangkok jantung. Bukannya masalah beres, yang ada anak-anak bakal panik dan pengen ikut nemenin Dhita operasi, Eh, bentar, anak-anak belom tau kan masalah cangkok jantung ini?"

"Belum," Kemudian Tristan menambahkan. "Ketua menghilang ditengah-tengah pesta tanpa kabar juga nggak banget deh," Ujar Tristan menirukan nada suara Key.

"Dengerin dulu," Sambar Key. "Gue rasa habis nyanyi di panggung, kita nggak bakal diperluin-perluin amat, deh. Mereka, kan, sibuk ngurus penampilan lain terutama Kak Lana yang harus dapat perhatian lebih,

Jadi sementara lo kabur, dan orang-orang mulai mempertanyakan kemana Tristan. Gue bisa cari-cari alesan. Lo pulang sebentar, karna tadi lupa ngasih makan Crystal, misalnya,"

Tristan tersenyum geli. "Enak aja. Gue kabur, lo ikut kabur pokoknya."

"Apa?!" Seru Key tak percaya.

Tristan terkekeh. "Kita berkomplot sama Kak Lana, gimana? Berhubung cuma dia yang tau masalah ini. Suruh Kak Lana bilang apa gitu, kek. Kan anak-anak nggak ada yang berani membantah bintang tamu. Lagian, mereka terlalu sibuk ngurus acara daripada kepo kenapa kita menghilang,"

Key mengangguk paham. "Jadi gue suruh Kak Lana ngarang alasan atas perginya kita berdua, gitu?" Kemudian cewek itu buru-buru menyambung "Eh, Tan. Serius, deh. Gue nggak usah diajak kabur. Belom tentu juga Dhita mau gue temenin.

KEY [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang