Chapter 22: Long Time No See
Hanna: he gobs
Rosi yang baru buka pintu kulkas Indomaret jadi ngernyit baca pop-up message.
Rosi: paan ler
Hanna: lo jadian nggak ngomong ngomong ya
Rosi refleks mutar bola mata, kesel.
Rosi: siapa yang jadian sih bayi bekantan
Hanna: anying
Hanna: itu si joy kicau sana sini
Rosi: he? Joy siapa dah
Hanna: kelas 2 ips 2
Hanna: katanya June pacaran
Rosi: iya gue tau
Rosi: dan bukan sama gue
Hanna: terus lo pikir siapa?
Hanna: Bobi?
Rosi: yekali
Hanna: he
Hanna: 'sama mawar'
Hanna: mawar ya elu pea
Rosi langsung melotot. Gadis itu masih membuka pintu freezer dan belum bergerak. Aura dingin dari kulkas tak membuatnya tersadar.
Ia mengernyit.
Memahami chat itu.
Oh... jadi maksud cewek Junaid itu... dia?
Rosi tanpa sadar ingin senyum.
Eh, tapi...
Tadi dia udah jutekin tu cowok.
Rosi malah jadi merutuk sendiri.
"Ah, PMS sialan," rutuknya jadi sebal.
Ya Rosi memang punya sikap seperti ini. Setiap datang bulan, emosinya benar-benar nggak pernah stabil sedetik aja. Dan ujung-ujungnya dia jadi nyesel sendiri nggak bisa kalem.
"Jadi ambil minumnya nggak, mbak?"
Sebuah suara di balik punggungnya membuat Rosi terkejut setengah mati. Ia spontan membalikkan tubuh.
Seperti ada petir di siang bolong.
Gadis itu refleks menahan nafas dengan mata melebar.
Sementara cowok di depannya malah tersenyum, tidak kaget sama sekali. Karena ia mendatangi gadis ini karena mengenali wajahnya.
"Hei, long time no see."
Rosi membeku. Dengan agak tercekat ia menyebutkan nama pemuda itu.
"J-Jeffry?"
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: Haughty-boy✔ ✔
Teen FictionSeries Kedua #2A3Series Tentang gadis receh yang harus berhadapan dengan si ketua ekskul judesnya. "Dari jutaan manusia di dunia kenapa gue naksirnya sama elo sih dasar gigi dugong" [CERITA SUDAH PERNAH DIPUBLIKASIKAN 6 JUNI 2016 - 20 JULI 2016] [...