[1] New School For Double 'R'

4.9K 145 5
                                    


[1] New School For Double 'R'

Langit kota hujan pagi Senin ini dirundung sinar matahari cerah. Tapi berbeda dengan suasana hati kedua kakak beradik yang sedang berada didalam mobil Audy berwarna silver. Mobil yang paling banyak mendapat perhatian sorot mata para masyarakat karena terlihat berbeda dari yang lainnya. Kentara sekali bahwa yang punya adalah orang kelas atas.

Supir membawa mereka menuju sekolah baru mereka yang berada di daerah Bogor. Tentang hukuman Papa, inilah dia. Mereka dipindah sekolah secara sukarela dari Batavia International High School di Jakarta jadi ke Farhodgson Billingual International High School di Bogor. Pilihan yang mudah saat sang Papa memberi dua pilihan yang sama sekali tidak ada alternatif lain. 1; kembali ke Beverly Hills, California, USA hingga mereka lulus SMA dan melanjutkan kuliah disana juga. 2; Pindah sekolah ke Bogor hingga mereka lulus SMA dan melanjutkan kuliah di Oxford University.

Tentu saja, mereka memilih opsi kedua dibanding satu. United States adalah negara yang paling mereka hindari untuk menghabiskan masa hidup. Mereka memiliki kenangan buruk disana. Terlebih, tawaran untuk kuliah di Oxford.... sangat menggiurkan 'kan? Meski harus menghabiskan masa SMA di Bogor, bukan hal yang terlalu buruk karena harus pisah dari orang tua. Toh, tinggal satu tahun lagi mereka lulus.

"Bang, kita turun?" Ratu memandang Raja dengan alis terangkat. Raja menoleh dengan datar.

"Menurut lo?" Ratu mencebik kesal dan memalingkan wajah dari Raja, kakaknya. "Lo tadi manggil gue apa?"

"Mmm... Kakak?" Balas Ratu dengan nada bertanya dan... sok polos.

Kini bergantian, Raja-lah yang mencebik. "Dikira gue gak denger kali ya." Celetuknya jengkel. "Lo manggil gue 'Abang' lagi 'kan? Ngaku lo!"

"Udah tau ngapain nanya gue, lagi."

Raja menginjak sepatu Ratu dibawah dengan keras sampai adiknya itu meringis ditempat. "Dasar adek kurang ajar!" Bukan hal aneh lagi kalau sifat Raja pada Ratu seperti ini. Dihadapan orang tua mereka sok akrab, sok sayang-sayangan. Tapi kalau lagi berdua saja, benar-benar seperti Tom & Jerry. Berbeda lagi saat di sekolah. Sifat Raja berbanding terbalik 360 derajat, dia sangat-amat-sungguh-benar-benar perhatian pada Ratu. Ratu saja sampai mual mendengar suara Raja yang sok lembut ketika di sekolah.

"Suka-suka lo deh, Raja Grasanco Spartuizo. Gue mah sebagai adek ngalah mulu. Sakit hati dedeq, Bang. Coba aja kalo ada Jov-"

"Lo sebut nama dia, gue gak akan bagi duit ke elo."

Ratu mendengus keras. "Bodo amat. Gue masih bisa minta bantuan Jov-"

"STOP TALKING ABOUT HIM!" Mata Raja melotot pada Ratu yang semakin menciut dibuatnya. Raja... sensitif sekali mengenai masalah Jovan, cowok yang saat ini dekat sekali dengan Ratu, adiknya. Entah pacaran atau tidak, biarkan Ratu dan Jovan urusannya. Raja juga tidak perduli. Namun, kalau sampai Ratu kenapa-kenapa, jangan salahkan Raja bila dia membunuh Jovan dengan tangannya sendiri.

Dan Ratu juga tidak tahu apa alasan dibalik kebencian Raja pada Jovan. Tapi Ratu yakin, ada sesuatu yang disembunyikan Raja tentang Jovan hingga Raja sangat membenci Jovan dan itu demi kebaikan Ratu.

Keduanya kembali hening. Raja sedang menormalkan emosinya yang hampir diujung tanduk. Sedangkan Ratu tak berani bersuara. Dia.. kadang takut dengan kakaknya itu kalau lagi marah. Padahal Ratu adalah adiknya Raja, mana mungkin Raja tega menyakitinya. Cuman... ck, entahlah. Ratu saja bingung, atas dasar apa ia takut dengan Raja.

"Tuan Muda Raja dan Non Ratu bisa langsung ke ruang kepala sekolah. Semuanya sudah saya urus. Mari saya antar."

Secara refleks, mata Raja dan Ratu menyapu pandangan ke luar mobil. Ingin melihat, apakah para orang-orang masih setia menunggu mereka. Dan ternyata.... keadaan sudah sepi melompong. Para murid dan guru lainnya sedang mengikuti upacara bendera di lapangan outdoor yang entah sebelah mana.

Brother & SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang