[8] Almost Fight

1.2K 45 0
                                    

[8] Almost Fight

It turns out freedom ain't nothing but missing you
Wishing I'd realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and make it alright
I go back to December all the time
(Back to December - Taylor Swift)

=0=

December 5th 2014
California, United States

"Leave me alone." Cowok yang berumur hampir remaja itu tertegun sejenak. Kalimat itu menusuk batin serta mengguncang jiwanya. Terlebih lagi, kalimat itu terucap dari gadis yang dia sayangi. Ah, sebenarnya dia ingin menyebut perasaan ini sebagai cinta, tapi umur mereka terlalu muda untuk hal tersebut.

"But, why?" Dia bertanya dengan nada lirih tak kentara, sekiranya agar tidak terlihat bahwa jiwa dan raganya sedang terguncang.

Gadis di hadapannya tidak berani menatap. Dia terus menunduk, berusaha mencari objek pandangan lain yang dapat mengalihkan rasa gugupnya. Dan juga, ada hal yang sedang dia sembunyikan.

"Please," kata itu saja yang terucap, tapi mampu membuat sang lelaki bungkam dengan jantung berdebar semakin tak karuan.

Entah siapa yang egois, antara dia, dirinya, atau malah... takdir.

Namun, karena laki-laki itu sudah tak sanggup lagi menahan apa yang telah menusuk ulu hatinya terlalu dalam, dia berbalik membelakangi posisi sang gadis.

Saat itu jugalah dia mengucapkan sebuah kata yang singkat namun bermakna sangat pekat, "Thanks." Setelahnya, sosok lelaki itu hilang semakin jauh seiring dengan langkahnya yang tertutup bayangan rumah-rumah bertingkat.

Dan pada detik itu, semuanya berubah.

=0=

October 14th 2018
Frankfurt, Germany

Ini mimpi buruk.

Semua terasa jelas dalam pikiran Raja. Tempat itu, ada dia, dirinya, dan segala yang menyertai. Segala hal kecil yang ada disana masih melekat erat dalam otak Raja hingga saat ini. Padahal hal tersebut sudah berlalu sejak empat tahun yang lalu.

Raja mengusap wajahnya menggunakan telapak tangan dan menggeleng gusar. "Shit." Dia mengumpat pelan yang lantas menoleh ke tempat tidur Ratu di seberang tempat tidurnya.

Gadis itu tertidur damai dan tenang. Namun saat Raja memandangnya semakin larut, sesuatu terjadi. Ratu menangis sesenggukkan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kasar. Semakin lama tangisan itu semakin terdengar menyakitkan untuk Raja. Dia tidak sanggup, lagi.

Cowok itu bergerak turun dari tempat tidurnya dengan cepat, kemudian menghampiri Ratu. Sejenak Raja terdiam memandang kembarannya itu. Ekspresi Ratu membuat dadanya sesak. Everybody knows that she is in a bad dream now. Tapi, ini bukan seperti mimpi. Ratu terlihat sedang berada dalam keadaan yang pernah dia lewati. Raja dapat merasakannya. Sesuatu telah terjadi, lama sebelum mereka ada di Indonesia.

Raja mengguncang tubuh Ratu sambil menyerukan namanya pelan. Namun Ratu tetap bergeming dalam mimpinya, tidak sadar bahwa ada seseorang yang berusaha memanggilnya di dunia nyata.

Guncangan Raja semakin kencang, agar sang adik juga cepat sadar. "Rat, please, wake up!" Tak ada yang berubah, semua masih sama. Saking frustasinya Raja, pada akhirnya dia mencekik leher Ratu.

Seketika Ratu terduduk. "Anjiiirrrrrr!!!" Mata Ratu melotot tajam dengan deru napas tak beraturan serta jantung yang berdebar kencang. Selama beberapa detik, posisi tetap sama. "Lo gila ya?" Kalimat itu terucap dari bibir Ratu tanpa nada. Bahkan, dia mengucapkannya juga tanpa menoleh kepada siapapun.

Brother & SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang