Part 14 ~ Seolhyun & Kim Myungsoo

138 12 10
                                    

Seolhyun benar-benar heran dan tak percaya dengan apa yang dia lihat. bagaimana bisa Kim Myungsoo namja dengan urutan terendah di sekolahnya dapat menyelesaikan soal yang dia buat dalam waktu kurang dari 15 menit dan Seolhyun belum menemukan 1 pun jawaban yang salah. apa dirinya terlalu mudah membuat soal untuk Myungsoo?

"ck...aku sudah tak tahan! kajja!"

tanpa aba-aba Myungsoo meraih tangan Seolhyun dan menariknya beranjak dari duduknya. membuat yoeja itu kelagapan merapikan semua peralatan belajar mereka. damn! namja ini benar-benar pemaksa

mobil Myungsoo melaju di tengah kota Seoul.

"yak apa yang akan kau lakukan? kita akan kemana?" tanya Seolhyun dengan tatapan tajam pada Myungsoo yang sedang menyetir sambil memasang wajah ceria.

"kencan!"

jawaban singkat yang membuat Seolhyun mendengus. rasanya ingin sekali dia memukul namja itu hingga pingsan lalu membuangnya di sungai Han. sadis memang.

setelah itu Seolhyun hanya diam sambil memandang sekitarnya dari kaca mobil. suasana yang sedikit tenang karena namja menyebalkan di sampingnya itu juga tak mengeluarkan suara dari tadi. sedikit aneh.

tapi tunggu sebentar! lihat tanda jalan itu? Incheon? incheon?! solma...

"yak apa kau mau menculikku huh?" ucap Seolhyun dengan nada kuatir. heeii...seorang namja memaksamu dan membawamu pergi dari Seoul menuju Incheon, kalau bukan penculikan berarti pembunuhan berencana

"apa kau ingin ku culik hem?" jawab Myungsoo sambil menyunggingkan senyum miringnya, mencoba menggoda Seolhyun

"hahaha...wajahmu lucu sekali Seolhyunie. tenang saja aku tak berniat menculikmu. aku hanya ingin kau menemaniku pergi ke suatu tempat" jelas Myungsoo yang ekspresinya berubah eeem....sendu?

mobil Myungsoo mulai memelan dan berhenti tepat sebuah...pemakaman.

Seolhyun mengamati sekitarnya dengan penuh tanda tanya. bahkan dia semakin bingung saat melihat Myungsoo meraih satu buket bunga dari kursi belakang. tersenyum pada Seolhyun. bukan senyum menyebalkan yang biasanya dia lihat dari Myungsoo. lesung pipi itu...manis

"kajja, aku ingin kau menemui seseorang"

di sinilah Seolhyun dan Myungsoo berdiri. di sebuah makam bertuliskan Kim Hyun Dong. Seolhyun hanya diam berdiri di samping Myungsoo. namja itu mengulurkan bunga di atas makam itu.

"hai ahboji. maaf aku baru bisa mengunjungimu lagi"

Seolhyun refleks menoleh pada Myungsoo. jadi...ini adalah makam ayahnya Myungsoo. entah mengapa jantung Seolhyun berdetak semakin cepat. ada rasa sedih yang tiba-tiba merasuk dalam hatinya. entah sudah berapa lama dirinya tak mengunjungi kedua orang tuanya di Busan.

"oh iya...ahboji, perkenalkan ini Seolhyun"

ucapan Myungsoo membangunkan Seolhyun dari lamunannya. sedikit tergagap Seolhyun membungkuk memberi salam.

"anyoenghaseyo"

"bukankah dia gadis yang sopan ahboji? kau pasti menyukainya kan? aku juga hahaha"

Seolhyun memberikan tatapan super tajam yang mampu membunuh seekor gajah dalam satu kali tatap pada Myungsoo.

"tapi dia sedikit galak hahaha"

uuuuhhh, ingin sekali rasanya Seolhyun mengubur Myungsoo hidup-hidup.

"aku akan menemuimu lagi nanti. omma baik-baik saja, aku menjaganya seperti yang kau bilang padaku dan omma dia mengucapkan selamat ulang tahun padaku seperti biasa lewat telepon..."

sekali lagi Seolhyun menoleh pada Myungsoo. apa namja itu baru mengatakan kalau hari ini adalah ulang tahunnya? ada nada sedih dari setiap ucapan Myungsoo.

"kajja....aku lapar" ucap Myungsoo

***

Seolhyun dan Myungsoo mampir di salah satu rumah makan tak jauh dari makam ayah Myungsoo.
mendudukan diri di salah satu meja di samping sepertinya satu keluarga. baik Seolhyun maupun Myungsoo keduanya reflek mengamati keluarga itu yang terlihat begitu bahagia. ayah, ibu, dan dua orang anaknya. sang kakak sedang berebut makanan dengan si adik namun dengan cara yang lucu yang tanpa sadar membuat Seolhyun dan Myungsoo tersenyum.

"oh..."

mata Seolhyun melihat seekor hewan berwarna hijau, Iguana merayap di bawah meja keluarga itu. sepertinya hewan itu peliharaan keluarga tersebut. sebuah ide jahil terlintas di otak Seolhyun.

"lihat..dinosaurus" ucap Seolhyun pada Myungsoo sambil menunjuk pada Iguana yang merayap mendekat ke arah tempat duduk Myungsoo. namja itu tak begitu mengerti maksud Seolhyun dan mengikuti arah yang di tunjuk oleh yoeja di depannya. sedetik kemudian mata sipit namja itu terbelalak

"aaaaarrrrrgggghhhh....DINOSAURUSSS!!!!"

"apa kau tak tahu nama binatang itu hem? Iguana bukan dinosaurus dan dia tidak makan manusia" ucap Seolhyun sambil sekuat tenaga menahan tawa. akibat teriakan histeris Myungsoo dan rengekkan namja itu untuk berpindah tempat duduk, Seolhyun hampir meledak karena tak kuasa menahan tawa. sementara Myungsoo masih mendumel kesal pada Seolhyun. dia hampir saja mati di makan oleh dinosaurus...eemm Iguana.

"tak lucu sama sekali!"

ooohh...melihat Myungsoo yang sedang merajuk seperti itu bukankah dia sangat menggemaskan Seolhyun-ah??

"oddie?"

"toilet, perutku sakit menahan tawa" jawab Seolhyun meski terdengar ramah tapi ekspresi yoeja itu masih sedatar biasanya. sepertinya dia sudah begitu terlatih untuk memanipulasi ekspresi.

selang beberapa lama akhirnya Seolhyun kembali.

"untukmu"

Myungsoo yang sedang menatap pemandangan di luar jendela sedikit terkejut. Seolhyun meletakkan sebuah cupcake di depannya lengkap dengan satu buah lilin di atasnya. heiii...apa ini?

"selamat ulang tahun" lanjut Seolhyun masih dengan ekspresi datarnya.

"apa ini untukku?"

"jangan banyak tanya dan cepat tiup saja lilinnya!"

dengan senyum yang tersemat di wajahnya Myungsoo meniup lilin kue ulang tahunnya dari Seolhyun.

"aku tak tahu kalau kau begitu perhatian padaku. jadi...apa ini artinya kau juga menyukaiku? apa kita mulai berkencan?"

"kalau itu artinya kau ingin mati!" jawab Seolhyun sambil menatap tajam Myungsoo. Tangannya kuat mencincang steak yang ada di depannya seperti dia akan melakukan hal yang sama pada Myungsoo.

"ck...kau benar-benar menyeramkan" balas Myungsoo. namun sebuah senyuman tersemat di bibir namja itu. harus diakui kalau dia benar-benar senang, mungkin setelah ini yoeja galak di depannya itu tak akan lagi mengacuhkan dirinya dan yang paling penting adalah....misinya berhasil.


TBC





LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang