Part 27

101 9 4
                                    

"kring"

Tangan Seolhyun bergrilya ke sana kemari menjadi benda persegi yang sedang berbunyi itu. Matanya masih tertutup rapat sebelum akhirnya sedikit menyimpit membaca layar handphonenya."

"hehm" Seolhyun menyingkirkan handphonenya setelah melihat nama yang tertera di layar benda persegi itu, Kim Myungsoo.

"kriiinngg"

Seolhyun menggeram kesal sebelum akhirnya dia meraih kembali handphonenya.

"wae?" ucapnya kesal. Namja pemilik senyum lesung pipi itu sudah menganggu tidur paginya yang tenang, di tambah lagi ketika dia sedang bermimpi bertemu dengan Song Joongki, idolanya itu.

"good morning Seolhyun~ah" jawab suara di sebarang sana dengan nada ceria. Seolhyun bisa membayangkan namja itu pasti sedang tersenyum dengan wajah menyebalkannya.

"mianhe, hari ini aku tak bisa menjemputmu berangkat sekolah ne. Kita ketemu di sekolah saja. Kau tak apa-apa kan? Aku-"

Seolhyun segera menutup telponnya. Benar-benar tak penting. Lagipula dirinya tak pernah meminta Myungsoo mengantar jemputnya ke sekolah. Dan lagi hari ini sepertinya dirinya harus tak masuk sekolah, kakinya masih terasa sakit untuk berjalan.

Seolhyun mengusap pergelangan kakinya. Ingatannya kembali pada kejadian semalam.

"oppa mianhe kau jadi repot-repot mengantarku pulang" ucap Seolhyun saat mobil milik Tablo yang mengantarnya pulang sudah berada di depan rumahnya.

"kau ini. Istrahatlah dan jangan lupa kau harus memijatnya besuk pagi dengan air hangat"

Seolhyun tersenyum singkat, beruntung sekali dia bertemu dengan Tablo yang begitu perhatian padanya layaknya seorang saudara.

"bye oppa"

"annyoeng hyung" ucap Hanbin yang juga pulang bersama Seolhyun.

Hanbin berjalan sangat pelan bahkan seperti dia hanya berdiri diam melihat Seolhyun yang kesusahan untuk naik tangga menuju ke kamarnya. Yoeja itu memaksa bahwa dirinya bisa berjalan dan tak apa-apa.

"aku rasa siput saja akan lebih cepat daripada kau"

Tatapan tajam segera dihadiahkan oleh Seolhyun pada Hanbin. Tak mendumel ataupun protes, Seolhyun kembali menggerakkan kakinya perlahan menaiki tangga.

"apa aku harus menunggu sampai besuk pagi baru bisa sampai huh?"

"ck...kalau kau tak sabar kau naik duluan saja lagipula siapa suruh kau menungguku?!" sahut Seolhyun sengit.

"minggir" balas Hanbin sedikit menyenggol tubuh Seolhyun agar yoeja itu tak menghalangi jalannya. Hampir saja Seolhyun terjatuh untung saja tangannya sigap berpegangan pada tangga. Andai saja kakinya tak sakit Seolhyun pasti sudah menarik rambut penuh gel menyebalkan itu.

Seolhyun kembali mencoba menaiki tangga. Hanbin benar-benar meninggalkan Seolhyun. Ck...benar-benar tak punya perasaan bagaimana dia bisa meninggalkan seorang yoeja yang kesakitan seperti Seolhyun sendirian berusaha susah payah untuk menaiki tangga yang dem, kenapa tangga itu tak ada habisnya???

"naiklah"

Seolhyun mengerjap saat tiba-tiba Hanbin sudah berdiri memunggi Seolhyun. Kapan namja itu kembali?

"kalau tak mau ya su-"

"ara-ara, kau yang memaksa"

Sekali lagi Seolhyun sudah bertengger di punggung Hanbin.

LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang