Part 8 ~ (Seolhyun & Kim Myungsoo)

180 17 1
                                    

"yak bisakah kau jalan lebih pelan?" pekik Myungsoo yang mencoba mengikuti gerak langkah Seolhyun menuju ke ruang guru. Mr. Jung alias sepupu Kim Myungsoo pasti sedang merencanakan hal yang menyebalkan untuk Myungsoo.

Seolhyun tak menghiraukan rengekkan Myungsoo dan tetap berjalan dengan kecepatan tak berubah.

"hei...kau harus ganti rugi. Sepertinya gendang telingaku pecah karena ulahmu tadi"

Seolhyun lagi-lagi tak menghiraukan Kim Myungsoo. Gadis itu memutas bola matanya kesal sebelum dia membuka pintu ruang guru. eeemmm...satu hal yang membuatku sedikit aneh, bukankah Kim Myungsoo itu namja menyebalkan dan tak peduli dengan sekitarnya? namja yang mengatakan kalau dia akan membuat hidup siapapun yang mengacuhkannya menjadi sengsara? tapi heeeii....kenapa sekarang justru namja itu yang terlihat menderita diacuhkan oleh seorang Kim Seolhyun.

"oh Seolhyunie, duduklah" ucap Mr Jung mempersilakan Seolhyun duduk.

"aku belum menyuruhmu duduk Kim Myungsoo" tambah Mr Jung yang dibalas dengan hembusan napas dalam oleh Myungsoo.

"hyung apa yang kau rencanakan?" tanya Myungsoo tanpa basa-basi membuat guru muda di depannya itu hanya menghela napas pasrah. sepupu kecilnya itu memang sudah terlanjur biasa dimanja dan semaunya sendiri.

"sebelumnya selamat untumu Seolhyunie, semua nilai ujianmu sempurna"

"terima kasih" jawab Seolhyun sambil membungkuk kecil. waaooo...yoeja itu bisa sopan juga ternyata.

"dan kau Kim Myungsoo, lagi-lagi kau menjadi penghuni tetap urutan terbawah. apa kau tidak bosan huh?"

Myungsoo menatap tajam pada Jung Ilwo, sepupunya itu. aish...apakah sepupunya itu tak bisa sedikit menjaga reputasi Myungsoo di depan Seolhyun?! Lihatlah bahkan gadis itu melirik Myungsoo dengan pandangan tak meremehkan.

"hyung langsung ke intinya saja"

"astaga...sudah berapa kali aku mengatakan padamu kalau jangan panggil hyung kalau di sekolah. kau benar-benar keras kepala Kim Myungsoo"

Sejujurnya Seolhyun ingin tertawa mendengar dua orang sepupu itu bertengkar kecil. Dia ingat bagaimana dirinya yang selalu bertengkar dengan sepupunya Jung Yonghwa atau yang merengek manja pada Kang Minhyuk.

Seolhyun memejamkan mata mengingat kenangannya dulu ketika di Busan. rasa bersalah dan juga sakit hati kembali berkumpul dan membuatnya tersiksa.

"baiklah...aku ingin minta tolong padamu Seolhyunie. Bisakah kau membantu Myungsoo belajar?"

Ok. apa Mr. Jung tidak salah bicara? apa guru di depannya itu baik-baik saja? Seolhyun membantu Myungsoo belajar? pertama Seolhyun itu sangat pendiam kalau berada di sekolah. dia jarang sekali membuka mulutnya lalu bagaimana dia akan mengajari Myungsoo?

kedua, Kim Myungsoo namja dengan segudang rasa percaya diri dan harga diri selangit. mana mau namja itu diajari oleh seorang Kim Seolhyun? yoeja yang sudah mengacuhkannya semenjak dia pindah sekolah. tidak tidak, Mr Jung sepertinya kau membuat keputusan yang salah kali ini

"nde?" tanya Seolhyun terkejut

"aku yakin kau pasti bisa membantunya. hanya saja Kim Myungsoo...kali ini aku tak menerima peno..."

"nde hyung! aku setuju!"

Mr. Jung mengedipkan matanya takjub. sepupu manjanya itu tidak menolak (asal kalian tahu Mr Jung sudah beberapa kali mencoba meminta murid lainnya untuk mengajari Myungsoo tapi namja itu selalu menolak dan marah-marah).

"jadi kau setuju?"

"nde...kapan kita akan mulai belajar bersama Seolhyun-ssi, ah ani...Seolhyun ssaem?" tanya Myungsoo dengan senyuman super manis. Senyuman yang membuat Seolhyun ingin menendang namja itu. Senyuman yang membuat Mr Jung bergidik ngeri, entah setan apa yang merasuki sepupu manjanya itu.

***

Pelajaran telah usai. saatnya semua kembali ke kehidupan masing-masing di rumah. satu persatu murid berhamburan keluar kelas meninggalkan beberapa yang masih sibuk merapikan barang-barangnya.

"jadi kapan kita akan mulai belajar bersama?" tanya Myungsoo sambil menatap ceria pada Seolhyun yang sedang merapikan buku-bukunya. yoeja itu tak merespon, seperti biasa.

"hei...aku bicara padamu" rengek Myungsoo

"aku akan memberikan jadwalnya padamu besuk" ucap Seolhyun sebelum yoeja itu melangkah pergi keluar kelas. meninggalkan Myungsoo yang asyik tersenyum

Seolhyun menghentikan langkahnya tepat di depan sekolahnya. entah ini bulan apa tapi hujan turun tiba-tiba dan sebgitu lebat. Dirinya harus berlari beberapa meter dibawah hujan deras kalau dia mau menuju ke halte sekolah. Damn! bahkan dia lupa membawa payung.

Seolhyun mengeratkan pegangan tas ranselnya, dia memutuskan untuk melakukan sprint menuju ke halte dalam hitungan ke tiga. satu...dua..

"srettt"

Sebuah tangan sudah memegang pergelangan tangannya lebih dulu. menariknya sebelum mendorongnya masuk ke dalam...mobil. Belum sempat Seolhyun mencerna apa yang terjadi (seperti apakah dia sedang di culik?!) dirinya sudah duduk di dalam mobil itu.

"aku tak ingin guru private ku sakit"

Butuh beberapa detik bagi Seolhyun untuk mengenali siapa namja yang baru saja "menculiknya" itu. Kim Myungsoo.

"yak! apa yang kau lakukan?! turunkan aku sekarang!" pekik Seolhyun yang membuat Myungsoo terkejut. suara lengkingan yoeja pendiam itu benar-benar dasyat.

"astaga gendang telingaku! sepertinya aku harus ke THT. apa kau tak lihat hujan deras huh?" ucap Myungsoo sambil menunjuk ke arah luar melalui kaca mobilnya. sangat bisa di pastikan hujan itu benar-benar sangat deras. Seolhyun terdiam mengakui ucapan Myungsoo. dirinya pasti basah kuyub hanya dalam beberapa detik saja.

"jadi diamlah dan berhenti merengek" lanjut Myungsoo yang sedetik kemudian namja itu mencondongkan badannya ke arah Seolhyun. terkejut, refleks Seolhyun memundurkan badannya dan matanya tertutup rapat, bahkan tangannya berada di depan dadanya, melindungi diri. Myungsoo menyunggingkan senyum miringnya.

"klik" dia berhasil memasangkan seatbelt untuk Seolhyun.

"apa kau berpikir aku akan menciummu huh?" goda Myungsoo yang membuat pipi Seolhyun merona merah. Harus Myungsoo akui kalau Seolhyun terlihat sangat...cantik. Dia memang selalu cantik tapi melihat Seolhyun yang merona, gadis itu benar-benar sangat mempesona. Myungsoo menelan ludah saat pandangan matanya jatuh pada bibir mungil Seolhyun. damn!

"ehem...aku akan mengantarmu..."

"cukup sampai halte de..."

"ayolah...aku tak menerima penolakan untuk kali ini. aku tak mau guru private ku sakit karena kehujanan" ulang Myungsoo sebelum namja itu melajukan mobilnya membelah deras hujan.

Keduanya hanya terdiam tak ada satupun yang mengeluarkan suara. Terasa aneh memang tapi ini pertama kalinya Myungsoo tak bisa berkata-kata dan hanya melirik beberapa kali pada Seolhyun. Yoeja itu asyik dengan headsetnya dan lama kelamaan matanya mulai terasa berat. Seolhyun tertidur.

Selang beberapa menit mereka sudah sampai di depan gedung kontrakkan Seolhyun. Myungsoo menghentikan mobilnya pelan sementara Seolhyun masih terlelap dalam tidurnya. dia terlihat begitu cantik dan tenang saat tidur seperti itu.

Myungsoo memperhatikkannya beberapa saat. entah apa yang kini terjadi pada Myungsoo namun hatinya ingin terus memandangi wajah cantik itu selama mungkin dia bisa. Hidung mancungnya dan juga gerakkan napasnya yang teratur, Myungsoo menyukainya dan entah setan mana yang menggerakkan tangannya tapi perlahan tangan Myungsoo terulur jarinya ragu menyentuh beberapa anak rambut yang menutupi sebagian wajah Seolhyun. menyingkapnya ke belakang telinga gadis itu.

kini terlihat jelas Myungsoo bisa melihat pipi halus Seolhyun, hidung mancungnya dan juga....bibirnya


TBC

LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang