Part 25~ Seolhyun & Kim Jongin

115 14 1
                                    

Napas Seolhyun tersengal akibat dirinya yang berlari mencoba untuk datang ke acara audisi yang diikuti oleh Jongin. Namun sayangnya meski secepat apapun Seolhyun berlari nyatanya dia tak bisa melihat penampilan Jongin dari awal. Seolhyun hanya bisa melihat Jongin menari selama 2 detik.

Namja itu menunduk mengakhiri tariannya. Sebelum mendengar komentar dari juri, Jongin berhasil melihat Seolhyun berdiri di antara beberapa penonton. Namja itu tersenyum dan kembali menatap lurus ke depan mendengarkan tanggapan dari juri.

Seolhyun tak begitu mendengar apa yang dikatakan oleh Juri tapi Seolhyun sedari tadi mencoba mengamati ekspresi Jongin untuk setidaknya menerka respon dari juri terhadap penampilan Jongin. Tapi...sampai akhir ekspresi namja itu tak berubah sama sekali. Apa itu pertanda buruk? Tapi...kenapa banyak orang yang bertepuk tangan untuk Jongin??

"jadi bagaimana? Apa kau berhasil? Apa kau lolos?"

Seolhyun segera menyerang Jongin dengan pertanyaan yang bertubi-tubi. Dirinya sudah tak sabar sekali untuk mendengar hasil audisi itu.

"aku lapar. Apa kau mau makan ramen?"

Alih-alih menjawab pertanyaan Seolhyun, Jongin justru menarik tangan yoeja itu untuk mengikutinya menuju ke kedai yang tak jauh dari tempat audisi.

"aku pikir kau tak akan datang. Tapi...aku senang kau di sini sekarang" ucap Jongin sambil tersenyum menatap Seolhyun.

"apa kau berhasil?"

"aku lapar, lebih baik kita makan dulu"

Seolhyun semakin tak sabar. Namja di depannya itu sedari tadi selalu mengalihkan pertanyaanya. Meski Seolhyun juga ingin sekali makan, melihat ramen yang begitu menggoda tentu saja dia ingin segera melahapnya tapi...

"aku tak akan makan kalau kau tak menjawab pertanyaanku"

"kau terlihat menggemaskan kalau cemberut seperti itu" Jongin tak bisa tak tersenyum melihat ekspresi Seolhyun. Entah apa yang membuat gadis dingin itu tiba-tiba pandai merajuk seperti saat ini. tapi apapun alasannya, Jongin sangat berterima kasih karena akhirnya dia bisa melihat sisi lain dari seorang Kim Seolhyun. Sisi lain yang begitu menggemaskan, menurut Jongin.

"terserah"

"baiklah, kau bersiap-siaplah memberiku hadiah"

"nde? Apa kau berhasil?"

"tentu saja, dance terlalu keren untuk mereka menolaknya"

"chukae...ini hadiah dariku untukmu"

Belum sempat Jongin protes, Seolhyun sudah lebih dulu menyumpitkan potongan daging di atas ramennya dan memindahkannya ke mangkuk milik Jongin. Namja itu tersenyum takjub. Yoeja di depannya itu benar-benar berbeda malam ini.

"kau terlihat berbeda sekali hari ini"

"nde?"

"ani...makanlah"

Jongin mengantar Seolhyun sampai ke depan kontrakkannya. Maklum ini sudah terlalu malam untuk Seolhyun pulang sendiri. Sebenarnya Seolhyun sudah menolaknya tapi Jongin memaksa untuk tetap mengantarnya. Sebagai ucapan terima kasih karena Seolhyun sudah melihat audisinya.

"Seolhyun-ah..."

"wae?"

Apa yoeja itu sudah kembali ke mode awal? mode dinginnya.

Jongin melangkah untuk mendekat ke arah Seolhyun. Berdiri tepat di depan yoeja itu. menatapnya untuk sekian detik.

"gumawo sudah datang mendukungku" ucapnya tulus.

"tenang saja, aku sudah berjanji"

Jongin tersenyum mendengar jawaban Seolhyun. Tangannya perlahan terulur dan ...

"cup"

Tubuh Seolhyun mematung seketika. Dia tak menyadarinya, Jongin tiba-tiba saja sudah mencium keningnya.

"masuklah, sudah malam. Jangan lupa minggu ini aku menunggumu di studioku. Aku akan mengatakan hadiah apa yang aku inginkan darimu"

Seolhyun tak begitu mendengar apa yang diucapkan oleh Jongin.

"bye"

Seolhyun masih diam terpaku beberapa saat meski Jongin sudah tak lagi berada di depannya. Namun setelah dirinya sadar, Seolhyun segera melihat ke kanan dan kirinya memastikan tak ada orang yang melihatnya, melihat apa yang baru saja terjadi antara Jongin dan dirinya. terlebih Kim Hanbin.

***

"huaaaa...."

Seolhyun segera meraih tas punggungnya sambil melihat ke arah jam tangannya. Dia bangun kesiangan.

"aaaa...ottokeee"

Memakai sepatu sambil terpincang karena tangan kanannya mencoba untuk mengunci pintu kamarnya dengan hebohnya. Seolhyun tak menyadari kalau suaranya baru saja menginterupsi pembicaraan serius antara dua namja yang kini sedang menatapnya bingung.

Deg

Seolhyun segera mengatupkan mulutnya rapat setelah melihat siapa yang berdiri di depannya sambil menatapnya bingung. Kim Myungsoo dan Kim Jongin.

"ayo berangkat, aku tak mau kita terlambat"

Myungsoo segera meraih tangan Seolhyun, menarik yoeja itu untuk mengikutinya.

"aku harap kau bisa menepatinya karena aku juga akan melakukan hal yang sama" ucap Myungsoo sambil menatap Hanbin, menghentikan langkahnya sesaat sebelum dia kembali menarik tangan Seolhyun menuruni tangga. Seolhyun menatap bingung apa yang sebenarnya terjadi. dia menoleh ke belakang, Hanbin berdiri di sana menatapnya.

"apa yang kau lakukan di sini pagi-pagi huh? apa kau~?"

"tentu saja aku menjemputmu"

"jangan bercanda"

Myungsoo menoleh menatap Seolhyun sejenak sebelum dia kembali fokus menyetir mobilnya.

"aku tak bercanda. Aku memang datang untuk menjemputmu dan...membuat perjanjian dengannya seperti yang aku katakan padamu"

Seolhyun mengerutkan keningnya mendengar ucapan Myungsoo.

"aku ingin kau memberiku dan Hanbin kesempatan yang sama"

Yup! Myungsoo memang sengaja menjemput Seolhyun di kontrakkanya sekaligus berbicara dengan Hanbin. Dia sudah mengatakan pada Seolhyun kalau dirinya akan berbicara baik-baik dengan Hanbin.

"mau apa kau kesini?" tanya Hanbin dingin melihat siapa yang baru saja mengetuk pintunya dipagi buta. Ekspresinya otomatis berubah menjadi semakin dingin setelah melihat Kim Myungsoo lah yang ada di depan pintunya.

"aku ingin kita melakukannya dengan adil layaknya seorang namja"

"apa maksudmu?!"

"Kim Seolhyun. Aku tahu kau juga menyukainya begitu juga denganku. Aku benar-benar menyukainya"

Hanbin mencibir mendengar ucapan Myungsoo. Namja itu tahu berapa banyak yoeja yang sudah berkencan dengan Myungsoo sebelumnya dan kini namja itu berbicara tentang rasa suka?! Lucu!

"aku tahu tapi kali ini aku benar-benar menyukainya dan aku tak berniat untuk mengalah padamu. jadi...aku minta kau, kita bersaing layaknya seorang namja!"

Hanbin menatap Myungsoo tajam. kenapa dirinya harus selalu berurusan dengan namja di depannya itu?! dia memang tak yakin kalau dirinya benar-benar menyukai Seolhyun tapi...dirinya juga tak bisa membantahnya.

"baiklah"


TBC

LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang