Part 5 ~ Seolhyun & Kim Jongin

217 22 2
                                    

Seolhyun mengupas bungkus permen lollipop kesukaan dan segera menjejalkan ke dalam mulutnya. langkahnya santai menuju ke sebuah toko musik yang tak begitu jauh dari sekolahnya.

Hukuman menyapu taman belakang sekolah yang sudah menyerupai lapangan sepak bola untuk world cup benar-benar membuatnya lelah dan butuh recharge. Di tambah lagi dengan betapa menyebalkannya seorang Kim Myungsoo. Tapi sebuah senyum kecil tersemat di bibir Seolhyun saat mengingat bagaiman ekspresi ketakutan namja tengil itu saat melihat Iguana dan jangan lupakan caranya pingsan dengan sangat...cantik. Seolhyun akan menggunakan kejadian itu untuk membuat namja mata tajam itu tak lagi menganggunya.

"criiinngg"

Seolhyun membuka pintu toko musik itu. Ternyata toko itu cukup ramai, ani...lebih tepatnya sangat ramai dibandingkan dengan toko musik klasik pada umumnya. Bahkan Seolhyun tak bisa melihat wajah kasirnya yang sudah dikerumi oleh kumpulan yoeja berseragam sekolah seperti dirinya. Sepertinya banyak juga yoeja seusianya yang tertarik dengan musik klasik.

Seolhyun melangkah menuju ke salah satu rak yang di sana berjajar rapi kaset yang tertuliskan tahun 1980-an. gadis itu tersenyum sebelum menghampirnya dan jari-jari lentiknya menjamah penuh semangat setiap inchi tumpukan kaset klasik itu. Gadis itu larut dalam kecintaannya terhadap musik-musik klasik itu hingga dirinya tak menyadari kalau ada sepasang mata yang lama memperhatikannya di tengah-tengah kerumuman "pelanggan" nya.

Seolhyun menghentak-hentakkan kakinya kecil menunggu antriannya yang sepertinya tak bergerak sedikitpun. Berapa banyak kaset yang dibeli oleh gadis-gadis berseragam sekolah di depannya itu? Ingin rasanya Seolhyun menyerah saja namun...dirinya sedang sangat ingin membeli kaset yang kini sudah ada di tangannya.

"terima kasih atas kunjungan kalian. Hari ini toko tutup lebih awal. maaf"

nde? toko akan tutup? tapi Seolhyun belum juga bergerak dari antriannya. bahkan dia sudah mengantri hampir 10 menit. antrian terlama sepanjang hidupnya dan kini toko itu akan segera tutup? astaga!

"baiklah oppa, saranghae Jongin oppaa" seru gadis-gadis itu serempak seperti sebuah paduan suara terlatih. waoo

Kini Seolhyun berhasil melihat wajah kasir nya setelah gadis-gadis pelanggan itu keluar toko tanpa membeli satu kaset sekalipun dan hanya tersenyum-senyum memandangi layar ponsel mereka. lalu apa yang mereka lakukan selama sekian puluh jam mengerubuti depan kasir?

"hei hei...kau tak bisa tutup lebih awal seperti itu. aku sudah antri seumur hidupku di sini dan kau tak boleh menutup tokomu dulu, aku perlu membeli..."

"wao...Prince?!  aku juga menyukainya. When Doves Cry" ucap namja yang Seol yakin itu adalah si kasir. namja itu tersenyum.

"jadi...apa aku masih bisa membelinya?"

namja itu lagi-lagi tersenyum sebelum tangannya terulur meraih kaset lagu yang ada di tangan Seolhyun.

"tentu saja" jawabnya yang membuat Seolhyun menghembuskan napas lega.

"tenang saja aku hanya berusaha mengusir mereka dengan cara yang halus" lanjut namja itu yang membuat Seolhyun mengerutkan dahinya bingung. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan seorang kasir yang berani mengusir pelang...

"mereka selalu kemari dan berkumpul di depan meja kasir tanpa membeli satupun kaset yang ada di sini. Bahkan aku tak yakin apa mereka memahami soal musik. Sepertinya aku lebih menarik bagi mereka daripada karya-karya menakjubkan seperti ini" jelas namja itu panjang lebar.

Seolhyun mengangguk kecil. Ternyata dirinya tak salah. Gadis-gadis seperti mereka tadi memang tak begitu tertarik dengan musik tahun 80an.

"berapa?" tanya Seolhyun saat namja itu menyerahkan kaset miliknya.

"tak usah. hari ini aku memberimu gratis karena kau pelanggan pertama yang benar-benar datang karena musik"

hei?! gratis? oohh...siapapun pasti tak akan menolak begitu juga dengan Seolhyun. tapi...

"tak perlu protes. Baiklah...kau bisa membayar untuk pembelian keduamu nanti yang artinya kau harus datang lagi kemari"

"tapi..."

"baiklah nona cantik, toko harus segera tutup. Selamat menikmati lagunya dan pastikan kau datang lagi" ucap namja itu yang segera meletakkan papan "closed" di atas meja kasirnya.

benar-benar kasir yang aneh.

"oh ya nona....aku Kim Jongin. siapa namamu?"

Seolhyun terpaksa menoleh dan mengurungkan langkahnya menuju ke arah pintu keluar saat mendengar pertanyaan namja itu.

"Kim Seolhyun"

"ah...kita punya marga yang sama" ucap Jongin dengan ceria seperti dirinya baru saja menemukan harta karun kerajaan mesir kuno yang sudah terpendam selama jutaan tahun silam.

"sampai jumpa lagi Seolhyun-ssi" tambah namja itu sambil melemparkan senyum pada Seolhyun.

ok fix namja itu aneh!


TBC


LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang