Prolog

1K 59 5
                                    

"Vi..."

Lexivia menoleh ketika sebuah suara menginterupsi kesibukannya. Ia mengangkat kepalanya dari buku-buku tebal yang sejak tadi di tekuninya dan memasang wajah sebal.

"Sekali lagi kamu manggil aku, aku pastiin kamu dapet sepatu cantik."

Kembali Via menenggalamkan dirinya pada buku-buku tebal dan tua itu. Sekali lagi, membuat orang di sampingnya menghela nafas panjang.

1 menit.

5 menit.

10 menit.

Via akhirnya menutup buku itu dengan kesal. Lalu kembali menatap orang di sampingnya dengan tak suka.

"Kenapa?" tanya orang di sampingnya, polos. "Aku udah nggak manggil kamu." lanjutnya.

Via berdecak kesal. Iya sih, namanya sudah tidak di panggil-panggil sejak tadi. Tapi, orang di sebelahnya terus saja bergerak-gerak gelisah. Membuat apapun yang di bacanya rasanya tidak akan sampai di kepala.

"Kamu pulang aja deh, Fa. Ntar aku pulang sendiri." ucap Via akhirnya.

Yang di panggil 'Fa' untuk kali yang tak terhitung menghembuskan nafas panjang.

"Kamu mau sampe jam berapa disini? Ini udah mau tutup. Nggak kasian sama mbaknya yang nungguin tuh? Dia mau pulang juga."

Demi mendengar jawaban orang di sampingnya, Via melirik jam tangannya, jam 19.05, lalu mengedarkan pandangan ke sekelilingnya yang ternyata sudah sepi. Bangku-bangku panjang sudah kosong. Tinggal mereka berdua dan mbak-mbak penjaga perpus yang sedang menatap sebal ke arahnya.

Via melempar senyum bersalah pada mbak 'Naya' penjaga perpus umum -dimana ia berada sekarang-, lalu kembali menatap orang yang duduk di depannya jengkel.

"Kamu kok nggak bilang kalo udah jamnya tutup?"

"Kan tadi aku mau bilang."

"Tadi kamu cuma manggil."

"Ya kan sama mau bilang."

"Langsung bilang aja kan bisa."

"Tau ah bodo."

"Yaa ayo pulang!"

"......"

"Daffa ihh!!!!"

"Apa?"

"Ayo pulang!"

"Baca lagi aja."

"Dih. Ayo ah!"

"Dasar kutu buku!"

"Bawel."

***

"Ada apa sih senyum-senyum mulu?"

Alvin yang sedang fokus pada kemudi mobilnya, melirik tak suka pada gadis di sebelahnya.

"Hmmmm...."

"Itu sebuah jawaban yang bisa di pahami banget." kata Alvin. Sarkas.

Gadis di sebelahnya, mengalihkan pandangan dari ponsel di tangannya dan memberi fokusnya pada Alvin. Ia mengerutkan kening, heran.

"Aku lagi texting sama mama, Vin? Whats wrong?"

"You look so happy." Alvin menelan ludah. menghapus pikiran-pikiran buruk yang sempat memenuhi kepalanya. "What's your mama say then?"

"Mama cuma bilang kalo libur semester minggu depan, Lexi mau ke Jakarta. Makanya gue happy banget." jelas gadis itu. "Gue... Gue udah 3 tahun ngga ketemu dia. Kangen aja."

Alvin nampak berpikir. Ia mencoba mengingat-ingat. Barangkali ada dalam salah satu ingatannya, dimana gadis itu pernah menceritakan tentang Lexi kepadanya.

Namun, nihil. Ia tak punya ingatan sama sekali tentang siapa Lexi.

"Who's Lexi?"

"My sister."

Alvin nampak terkejut sepersekian detik. Lalu, kembali menguasai dirinya lagi.

"Why?" tanya gadis itu melihat reaksi Alvin.

"I think, you need to tell about your sister, later."

Gadis itu mengamati Alvin dengan bingung. "Gue bukannya udah pernah cerita sama lo ya tentang Lexi?" tanya gadis itu meyakinkan.

"Kapan? Gue nggak ingat sama sekali."

"Pas kita lagi liburan di-..." gadis itu tidak melanjutkan kalimatnya, saat sebuah memory tiba-tiba menyentaknya. Ia melirik Alvin takut-takut, dan pemuda itu kini memasang wajah datar tanpa ekspresinya.

Alvin tahu, Alvin sangat tahu apa yang hendak di katakan gadis itu.

"Vin, sor-.."

"Kita sebentar lagi sampe. Anak-anak pasti udah pada nunggu." potong Alvin. Tidak sama sekali memberi kesempatan gadis itu melanjutkan kalimatnya.

"Vin, a-"

"Fe, Should I listen about your story with him?" tanya Alvin getas.

Dan sepanjang sisa perjalanan tidak ada lagi yang membuka suara, baik Alvin maupun gadis di sampingnya.

***

Yeayyyy, new story..
And aku masih pake nama alvia di main cast nya. Tapi buat cast yang lain, aku pake nama umum.. So sorry.. Cuma pengen refresh aja, jadi ga monoton di nama-nama itu aja (re; ex-icil or MB).

Cerita ini adalah hasil ke'gabut'an yang dahsyat (?). Thanku aja kalo ada yg mau baca hehe..

Have a nice day!

Another HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang