-9- Jealous

368 43 8
                                    

Do I love you because you're beautiful, or are you beautiful because I love you?

***


"Jealous?" Tata berseru hiperbolis. "Wah, kiamat semakin dekat."

Vina, yang sedang menjilati es krimnya mengangguk dan mengedikkan bahu.

"Emang lo godain tuh cewek apa gimana sih, Nu?" Tata mengambil satu toples kue kering di atas meja lalu mendekati Wisnu yang sedang duduk menonton TV di ruang tengah.

"Gue cuma bilang itu cewek cakep, gitu doang."

"Gue nanya serius ini."

"Lo kata gue ngelawak?" Wisnu melirik Tata sebal. Tangannya ikut mencomot kue yang di bawa Tata.

Tata mengangkat alis, "Kalo gitu doang masa Alvin marah?"

"Ya lo tanya sendiri. Itu orangnya masih napas."

Tata menoleh pada Alvin yang sibuk memilih judul film pada tumpukan kaset DVD Vina. "Beneran apa, Vin?"

"Hmm..."

"Beneran lo marah cuma gara-gara itu doang?"

"Hmm.."

"Lo suka beneran apa?"

"Hmmm.."

"Apa sih lo ham hem ham hem?" Tata sewot. Lupakan siang kemaren tentang gadis yang sedang patah hati. Galau lebih dari 24 jam tidak ada dalam kamus Tata.

Alvin menatap Tata sebal. "Berisik lo pada.."

Alvin bukannya tidak mendengarkan sejak tadi Wisnu menceritakan kejadian kemarin pada Vina dan Tata. Ia cuma tidak habis pikir, bisa-bisanya mereka membicarakan dirinya seolah ia tak ada disana. Memang terbaik teman-temannya.

Vina menyendok bagian terakhir es krimnya lalu terkekeh. "Nanti dia ikut kan ke tempat Angga?"

"Hmm..." Alvin ingat tadi pagi Angga meneleponnya agar tidak lupa menjemput Via.

"Oke..."

Kali ini Alvin mendongak, merasa terganggu. "Nggak usah macam-macam deh, Na."

"Gue nggak macam-macam kok."

"Thinking so much things." Alvin sedikit berdecak. "Itu macam-macam, Na."

Vina tertawa. "Astaga Vin, ini-"

"Na, iam thankful for your attention. But, please not for this time."

Alvin tentu saja masih ingat peristiwa setahun yang lalu di acara yang sama. Saat itu Alvin datang bersama Fea dan teman-temannya menyambut antusias. Vina dan Tata bahkan mengajak Fea untuk bergabung bersama teman-teman perempuannya yang lain. Tapi, selepas acara itu, Alvin malah harus menerima kemarahan Fea selama berhari-hari yang ia tak tahu alasannya bahkan sampai detik ini. Fea tidak pernah mau membahas itu lagi dan bertanya pada Vina atau Tata, maka tunggulah Nobita masuk SMA baru akan dapat jawabannya. Alias khayal. Dengan kata lain mustahil.

Alvin tidak ingin hal serupa terjadi pada Via, meski ia yakin si cerewet Vina pun tidak akan berkutik mendebat gadis itu. Hanya saja, Alvin tidak ingin mengambil resiko dengan mempertaruhkan rasa nyaman Via.

"Tuh kalian liat sendiri kan." Wisnu mengubah posisi duduknya sambil melirik Vina dan Tata. "Don't Touch! Barang pecah belah."

Vina meletakkan sendok es krim di tempatnya. Lalu mengedikkan bahu. "Oke, gue akan pura-pura buta pas Tuan Putri Firamada dateng."

Another HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang