Prolog

19.2K 1K 83
                                    

(Revisi)

Dua anak berbeda jenis kelamin, berseragam SD lecek dengan atribut MOS lengkap itu duduk santai di sebuah halte bus. Yang perempuan lebih banyak diam, dan menunduk, sedangkan yang laki-laki, beberapa kali mencuri pandang ke arah si anak perempuan.

"Ca, pacaran yuk!" ajak si anak laki-laki dengan santainya.

"Hah?"

Si anak perempuan yang dipanggil 'Ca' melebarkan bola matanya, terlihat sangat terkejut mendengar ucapan anak laki-laki itu. Dia kebingungan. Pasalnya dia belum lama kenal dengan si anak laki-laki, baru tiga hari yang lalu. Sebelumnya mereka cuma saling lempar senyum.

"Iya, mau kan?!" tanya si anak laki-laki itu sedikit memaksa.

Nggak masalah kalo mereka udah gede, setidaknya SMA. Tapi mereka masih SMP, baru masuk pula.

"Lo... bercanda?" lirih si anak perempuan.

"Enggak," jawab anak laki-laki itu singkat. Senyumnya itu lho, bikin meleleh, dan Caca nggak bisa mengabaikan senyum itu gitu aja.

"Alasannya?" tuntut si anak perempuan.

"Apa?"

Anak perempuan itu mendengus. "Alasan kenapa lo ngajak gue pacaran!" jelasnya.

"Gue udah lama liat lo, sejak kelas empat SD. Tapi cintanya baru mulai tiga hari lalu, jadi daripada lo diambil orang, mending gue tembak dulu."

Hening.

"Kalo lo nggak mau, tenang ntar gue bawa orang tua gue ke rumah," tambah si anak laki-laki itu.

"Ngapain?!" histeris si anak perempuan ketakutan.

"Ngelamar lo lah," jawab si anak laki-laki itu santai.

Si anak perempuan cengo, lah mereka baru SMP.

° ° °

Itu lima tahun yang lalu, saat gue dan Senja mulai pacaran. Sekarang kita udah SMA, dan belum pernah putus, walau gue sering minta putus, Senja nggak pernah mau.

Kalo gue udah bahas putus, dianya ngambek, atau kalo nggak dianya ngalah, udah gitu pasti baikan lagi.

Gue juga nggak tau kenapa tuh cowok nggak pernah bosen sama gue, padahal gue biasa aja.

Cinta nggak ada yang tau, jodoh juga nggak ada yang tau, gimana sekarang, jalani aja dulu. :)

~Raisa Inara Putri~

Feedback?Ask!

To be continue

Lovin👣

30 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang