11. Curiga.
~Mariah Carey ft Westlife - Against All Odds~
(Revisi)
~~~Hari ketiga 15.45
Litha : nggak usah dipikirin Senja,
Senja : sial! Gue kepo nih, si Jati kayaknya ga suka bgt sama gue.
Litha : y lo kan cowo,
Senja : Talitha, maksud gue bukan itu.
Senja mengetikkan balasan Line pada Litha dengan sedikit emosi. Dia mencoba mencari jawaban apa yang dikatakan Litha kemarin, tapi tidak mendapat jawaban sama sekali. Dan sialnya hari ini hari libur.
Litha : ga usah dipikirin,
Senja hanya membaca Line dari Litha, dia malas berurusan dengan orang baru seperti Litha.
Baru saja Senja ingin mandi muncul lagi beruntun notification Line masuk dari Litha.
Litha : jjs yuk
Litha : temenin gue ja deh ke café lentera
Litha : Senja
Litha : gue sedot juga lo kalo cuma diread doang
Senja : ok gue otw
Pada akhirnya Senja menerima ajakan Litha, siapa tau dia bisa mendapat penjelasan dari Litha mengenai apa maksud dari ucapan Litha kemarin. Dengan segera Senja meninggalkan ponselnya di meja belajarnya dan masuk ke dalam kamar mandi.
---
Sore ini Caca hanya duduk santai di teras rumahnya. Seharian ini hanya dia habisakan untuk membersihkan rumah bersama mamanya. Setelah merasa tidak ada lagi yang perlu dibersihkan dia duduk di teras depan dengan headset yang menyumpal telinganya. Lagu milik one direction – Perfect yang di cover oleh GAC membuatnya sesekali ikut bernyanyi.Pandangannya mengarah ke gerbang depan rumahnya. Cukup lama dia melamun dengan pandangan mengarah pada gerbang bercat coklat di depannya hingga sebuah kepala muncul dari gerbang itu.
“Dipa...” ucap Caca lirih.
Dipa langsung melangkah cepat ke arah Caca. “Sa, saya perlu bantuan kamu.” Caca mengernyitkan dahinya dan menatap Dipa bingung.
“Emang bantuan apa?” tanya Caca.
“Ehm saya pengin beli ponsel tapi saya nggak tau mana yang bagus.”
“Loh emangnya lo nggak punya ponsel?” tanya Caca sambil menatap Dipa yang masih berdiri di depannya.
“Saya memang nggak mau membuat nilai saya turun karena ponsel.” Kata-kata Dipa itu langsung membuat Caca mengerucutkan bibirnya kesal. Dia merasa tersindir, iya sih gara-gara sibuk sama ponsel nilainya jadi jeblok. Hampir semua mata pelajaran tak ada satupun yang dapat nilai melebihi tujuh, paling parah matematika di ulangan harian dia sering dapat telur.
“Jadi gimana Sa? Kamu mau kan bantu saya?” Caca mengangguk.
“Kapan?” tanya Caca.
“Sekarang,” jawab Dipa singkat.
“Yaudah yuk, gue nggak usah ganti baju deh. Nanti pulangnya nggak malem kan?” Dipa mengangguk.
Mereka berdua berjalan ke seberang jalan, dengan motor milik Dipa mereka pergi membeli ponsel.
---
Senja kini sudah duduk di café lentera, di depannya ada Litha dan Gada. Aneh memang, setau Senja Gada itu pacarnya Bella si ketua kelas. Tapi Senja tak mau menduga-duga. Bisa saja Gada ada hubungan keluarga dengan Litha.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days
Teen FictionSenja Retama Putra dan Raisa Inara Putri. Pacaran lima tahun ternyata bisa goyah dan putus hanya karena 30 hari tanpa komunikasi. Permainan konyol yang dibuat oleh Litha dan Jati, membuat Caca dan Senja merenggang. Duduk sebangku, yang jaraknya...