29. Impas!
~One Direction - Back For You~
(Revisi)
~~~
Hari ketigapuluh.Paginya Caca tak menemukan Senja yang menunggu di depan pagar rumah Caca, bukan Senja lagi tapi Dipa yang sudah bertengger manis di atas motornya. Caca sedikit kecewa tentu saja, karena tak menemukan Senja. Terpaksa dia menerima ajakan Dipa untuk mengantarnya ke sekolah.
Sampai di gerbang, bisik-bisik yang mampu didengar Caca dengan jelas membuat nafasnya berhenti sesaat.
Kak Senja sekarang jomblo
Gue seneng, akhirnya kak Senja putus sama kak Caca
Katanya dia sama kak Ajeng yang cantik itu ya
Caca membeku di tempatnya, memangnya kapan dia putus dengan Senja? Seingatnya dia masih istri sah, eh maksudnya pacar sah Senja.
Dia dengan cepat menoleh ke arah sumber gosip pagi itu dan menemukan tiga adik kelasnya yang tengah berdiri tak jauh dengannya dengan ponsel di tangan masing-masing.
"Saya antar masuk!" ucap Dipa membuat Caca menoleh dan dengan pasrah mengikuti Dipa yang berjalan di depannya.
Di jalan menuju kelasnya Caca berpapasan dengan Litha dan Jati, dan Caca tau ini akan berakhir buruk jadi dia mencoba untuk melarikan diri.
Belum beberapa langkah dia beranjak, suara Litha membuatnya emosi. "Ini pacar baru lo Ca?" tanya Litha dengan mata menilai Dipa.
Baru saja Caca ingin menjawab, tapi Dipa menjawabnya terlebih dahulu. "Iya saya pacarnya," aku Dipa tanpa beban. Oh demi martabak manis kesukaannya, Caca ingin sekali menampar Dipa kali ini.
Caca langsung melarikan diri ke dalam kelasnya. Tak menghiraukan panggilan Dipa yang jelas-jelas menyuruhnya berhenti. Sampai di kelas, dia disambut tatapan sengit dari seluruh kelas. Bahkan Aden yang tadinya duduk di bangkunya segera menyingkir dan ngibrit keluar kelas.
Suara bisik-bisik itu menyakitkan, lebih menyakitkan lagi saat Senja seolah tak melihatnya. Mereka duduk sebangku tapi rasanya sangat jauh, ribuan kilometer jauhnya hingga dia merasa tak bisa menjangkau Senja. Senja jadi pendiam, dan dingin. Bahkan dia tak membalas senyum yang dilemparkan dari beberapa orang di kelas. Hingga tanpa terasa jam istirahat tiba, Senja langsung bangun dari duduknya dan melangkah keluar kelas begitu saja. Meninggalkan Caca yang menatap sedih punggung Senja yang sudah menghilang.
Caca menunduk, ini hari terakhir dare itu dan Caca merasa ini akan jadi hari terakhir juga hubungannya dengan Senja. Ini salahnya sendiri, dan ternyata sangat menyakitkan saat melihat Senja begitu tak peduli dengannya.
Saat istirahat kedua, Caca mencoba menghadang Aden yang sedang berjalan menuju kantin. "Kenapa?" tanya Aden dengan ketus. Baru kali ini Aden ketus pada Caca, biasanya dia akan menggoda Caca habis-habisan.
"Lo kenapa?" tanya Caca.
Aden menyipitkan matanya, pura-pura tak tau dia hanya mengangkat pundaknya dan pergi. Tangan Caca lemas begitu melihat salah satu sahabatnya menjauh. Dia tak tau apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai Aden pergi melaluinya begitu saja.
Saat dia melihat sahabat-sahabatnya yang lain, mereka melakukan hal yang sama. Mengabaikan Caca, jika bisa Caca ingin berteriak, bertanya sebenarnya ada apa. Tapi belum juga dia membuka mulut, mereka sudah pergi.---
Saat pulang sekolah, Caca sengaja diam di kelasnya. Ternyata tak hanya dia, tapi Senja, Litha, Jati dan Meli masih duduk di bangku masing-masing. Sampai hanya tersisa mereka berempat, Jati buka suara. "Dare kalian selesai," ucap Jati memecah keheningan di kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days
Teen FictionSenja Retama Putra dan Raisa Inara Putri. Pacaran lima tahun ternyata bisa goyah dan putus hanya karena 30 hari tanpa komunikasi. Permainan konyol yang dibuat oleh Litha dan Jati, membuat Caca dan Senja merenggang. Duduk sebangku, yang jaraknya...