Duapuluhdelapan

4.7K 385 57
                                    

28. Ulang tahun Caca.

~Miley Cyrus - Adore You~

(Revisi)
~~~
Hari ke duapuluh sembilan.

Senja, Aden, Anya, Vita, dan Raka tampak sibuk mempersiapkan ulang tahun Caca. Kali ini rencananya ulang tahun Caca akan dilaksanakan di sebuah taman yang tak jauh dari rumah Senja. Malam nanti tepat jam dua belas, Senja akan membawa Caca ke taman itu dan merayakan ulang tahun Caca bersama sahabat-sahabatnya.

Aden dan Anya masih sibuk dengan balon-balon warna-warni yang harus ditiup satu-satu, sedangkan pasangan Vita dan Raka memilih mendekorasi taman dengan pita-pita yang sudah disiapkan.

Keadaan taman yang mulai gelap membuat Senja turun tangan, mengambil beberapa senter dan lilin dari rumahnya. Karena belum cukup terang, masing-masing dari mereka mengambil lilin dan menyalakannya di beberapa tempat. Perlahan cahaya lilin menyebar hingga terlihatlah dekorasi taman yang begitu indah.

Aden yang mempunyai ide ini sejak pagi sudah sibuk berbelanja perlengkapan sendiri. Tak hanya itu, bahkan dia menyewa seorang pemain biola untuk ulang tahun Caca kali ini. Senja saja, tak menyangka jika Aden seniat itu mempersiapkan ulang tahun Caca. Dia hanya menuruti perintah Aden, di sini Aden yang mengatur semuanya dan yang lainnya hanya menerima perintah dan menjalankannya.

"Aden!!" karena teriakan itu, mereka kini terfokus pada Anya yang sudah memeluk Aden dengan eratnya sambil menutup mata.

Suasana berubah menjadi hening, sampai Aden mendorong Anya perlahan agar melepaskan pelukannya. "Ih gue takut..." ucap Anya, dia kembali memeluk Aden erat.

Aden meringis pasrah menerima pelukan Anya, bukannya tak suka tapi jujur ini kali pertama Aden mendapat pelukan se-ERAT ini dari orang lain selain almarhumah ibu dan adiknya. Jadi wajar jika Aden merasa aneh.

"Nya lo waras kan? Bukannya lo anti Aden ya?" pertanyaan itu keluar dari mulut Senja begitu saja. Perlahan pelukan Anya melemah dan dia mudur dengan cepat. "Eh itu, anu..."

"Anu apa?" tanya Aden dengan wajah penasarannya. Senja menyeringai, melihat Anya yang salah tingkah dan Aden yang menampilkan wajah polosnya.

"Lo lagi ngomongin anunya siapa Nya?" tanya Senja berniat menggoda Anya.

Aden melirik Senja dengan cepat, tau kemana ini akan berlanjut Aden kini tersenyum menggoda Anya. "Anu gue ya Nya?" dan ucapan Aden sukses membuat Anya blingsatan. Mungkin jika tak gelap meraka bisa melihat wajah Anya yang memerah.

Vita, dan Raka yang sejak tadi jadi penonton akhirnya buka suara. "Udah, jangan pada mesum!" ucap Vita yang diangguki oleh Raka.

"Lah yang mesum siapa? Lo kali yang mikirnya mesum!" tepat sekali, kini Vita yang jadi salah tingkah. Seharusnya dia diam saja, menanggapi Aden sama saja dia yang akan malu pada akhirnya.

Senja dan Aden terbahak bersama, Anya menunduk dengan tangan meremas jaketnya sedangkan Raka hanya mengangkat sedikit ujung bibirnya.

Senja dan Aden akhirnya berhenti tertawa saat merasa perut mereka sakit karena terlalu banyak tertawa. Mereka lalu melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing. Senja membentuk lilin menjadi bentuk hati, di tengahnya ada angka delapan belas dengan lilin yang berbeda. Lilin itu masih padam, Senja hanya menyusunnya dan menunggu untuk menyalakan lilin itu nanti jika sudah mendekati jam dua belas.

Tanpa terasa, jam bergulir dengan cepat. Taman itu sudah disulap sedemikian rupa hingga kini tampak terang benderang dengan beberapa hiasan yang sengaja dipasang dan juga lampu warna-warni yang mengitari taman itu.

30 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang