A Little Thought *5

57.2K 5K 324
                                    

Sepanjang pelajaran hari ini, aku tidak bisa berkonsentrasi sama sekali. Aku terlalu fokus membayangkan masalah penyusup-penyusup dari dunia sihir itu. Aku membayangkan wujud penyusup yang mungkin keluar dari sana.

Penyusup dimensi yang akan menjadi tantangan baru bagi para penyihir.

Penyusup dimensi yang akan menjadi ancaman bagi para manusia dibumi.

Tampaknya, Kayaka menyadari kegelisahanku sedaritadi. Tapi Kayaka tidak langsung mempertanyakannya, dia akan menungguku curhat sendiri, seperti biasa.

"Hari ini kita makan bareng Kazumi lagi, ya? Tidak apa-apa, kan?" Tanya Ryuko padaku terlebih dahulu.

Oh, Kazumi.

Aku jadi teringat dengan sosok Ayahnya yang mengunjungiku lusa kemarin untuk mempromosikan..., Tunggu, sebenarnya aku tidak tahu. Itu Kakak atau Adiknya ya? Tapi kayaknya tidak mungkin, Papa membiarkanku bersama orang yang lebih muda. Mungkin aku akan mempertanyakan langsung pada Kazumi nanti.

"Hm, tidak apa-apa. Lagipula aku punya sesuatu yang perlu ditanyakan padanya." Balasku.

Kayaka yang mendengar jawabanku tampak ingin tahu, namun tampak sekali dia memendamnya dalam-dalam. Kayaka lebih memilih sabar hingga waktunya nanti.

Kami sudah berkumpul di atap sekolah. Aku, Ryuko dan Kayaka. Tinggal Kazumi yang belum menampakan batang hidungnya.

"Kata Kayaka, kau sudah pergi ke Sky Academy yah, kemarin? Bagaimana menurutmu?" Tanya Ryuko tampak antusias ingin tahu.

"Bagus. Aku suka bagian di bangunan utamanya." Jawabku.

Kayaka menyambung. "Sudah kuduga kau akan menyukai yang itu, Rin."

"Aku melihat tujuh patung Hidden dan...," Ryuko menarik nafas panjang sambil tersenyum. "Patungnya begitu indah."

Aku dan Kayaka mengiyakannya, bukan karena kami berdua adalah salah satu 'orang' di patung itu. Tapi memang patung itu sangat indah, ukirannya dan setiap detailnya tergambar sempurna. Tujuh patung itu terlihat begitu berkilau, aku jadi minder kalau dibilang aku adalah salah satu diantara ketujuh patung indah itu.

"Apa kalian sudah masuk ke asramanya?" Tanya Kayaka ingin tahu.

Aku dan Ryuko menggeleng bersamaan. Ya, Trax-Sama atau Odione, tidak ada yang menawarkanku untuk melihat-lihat keadaan dalam asrama. Kukira karena aku datangnya disaat yang sudah terlalu petang dan mereka sudah lelah membawaku jalan-jalan. Kukira. Rupanya Ryuko juga belum melihatnya?

"Aku dan Yato-Nii berjalan sampai di depan asrama. Sangat jauh jaraknya dari sekolah. Untung aku bisa berteleportasi." Ucap Kayaka sambil menghela nafas lelah.

"Harusnya kita pergi sama-sama hari itu." Ucap Ryuko menyayangkan.

Bertepatan dengan selesainya ucapan Ryuko, pintu terbuka. Kazumi berada dipintu, menatap ke arah kami dengan ragu-ragu. Tangan dibelakangnya memegang kotak makannya, dia nampak seperti tengah menyembunyikan bento-nya. Tapi aku tahu bukan itu maksudnya.

"Uhm, apa aku boleh bergabung?" Tanyanya ragu.

"Tentu saja, kami sudah menunggumu. Gabung saja." Jawabku dan Kayaka bersamaan.

Kazumi melangkah pelan mendekat ke kami. Rambut coklatnya yang panjang dikucir dua, membuatnya nampak manis. Ugh, Kazumi benar-benar manis! Siapapun lelaki yang disukai oleh Kazumi, pasti beruntung sekali.

"Maaf membuat kalian belum mulai makan karena menungguku." Ucapnya penuh sesal.

"Tidak kok, kami juga baru datang." Sahut Kayaka buru-buru. "Nah, ayo makan."

The Sorcery : SKY Academy [Telah Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang