Chapter 14 - JinHa(Promise)

694 51 9
                                    

Flashback

"Ayo kejar oppa..." teriak seorang namja kecil yang sedang berlari dan seorang yeoja kecil mengejarnya.

"Oppa.. berhentilah. Aku lelah dan cepat kembalikan permenku" yeoja itu mengeluh dan mulai berhenti dengan nafas tersengal-sengal. "Ayolah.. kejar oppa. Kalau tidak oppa tidak akan memberikannya kepadamu' si namja kecil masih terus berlari, mengejek, dan sesekali mengayun-ayunkan permen kapas kesukaan yeoja kecil itu ke udara.

"Oppa....." yeoja itu akhirnya terduduk diatas rumput taman bermain, menekuk lutut, lalu mulai menangis. "Oooh God" namja kecil itu mengusap wajah kasar. Dia mendekati yeoja itu dan mengelus rambutnya yang panjang.

"Jangan menangis lagi... ini oppa kembalikan" ucapnya memancing. Si yeoja pun terpancing dan akhirnya segera menatap namja itu. Bukannya mengembalikan permen seperti yang dijanjikannya, namja kecil itu malah kembali berlari.

"Jin oppa!!!" Bentak yeoja itu kesal. Seokjin kecil terus tertawa dan berlari mundur. "Kejar oppa kalau mau permennya" teriaknya. Yeoja itu tersenyum mengejek dan tiba-tiba... brughh.

"Aduhhh sakit" Seokjin kecil terjatuh dan mengeluh. "Hahaha.. wajah oppa lucu sekali" yeoja itu menertawai Seokjin. "Eunha-ya.. tolong oppa berdiri" pinta Seokjin. Eunha pun berhenti tertawa lalu menolong Seokjin untuk berdiri.

Setelah namja itu berdiri, Eunha dengan cepat mengambil permen kapasnya yang sedari tadi mereka perebutkan dari tangan Seokjin. "Apa ada yang sakit, oppa?" Tanyanya santai. Eunha mulai memakan permen kapasnya.

"Tidak terlalu. Ayo kita kesana" Seokjin mengajak Eunha untuk pergi ke bawah sebuah pohon yang rindang.

Keduanya duduk dibawah pohon itu sambil saling diam, seperti orang yang tidak saling kenal. Eunha sibuk memakan permennya, dan Seokjin sibuk mengukir-ukir batang pohon dengan kerikil kecil yang tajam ujungnya.

Sepuluh menit berlalu akhirnya permen milik Eunha habis. Yeoja kecil itu tersenyum girang lalu mengalihkan perhatiannya kepada Seokjin, melihat hasil ukirannya. "Oppa mengukir apa?" Tanyanya polos. Usianya yang baru saja menginjak 5 tahun tentu membuatnya tampak sangat polos.

"Tidak ada... hanya mengukir namamu dan nama oppa" jawab Seokjin sambil mengalihkan perhatiannya kepada Eunha.

Eunha masih tetap memperhatikan tulisan tangan Seokjin yang terukir di batang cokelat tua pohon itu.
'진하' begitu tulisannya.

"Eunha-ya.. apakah kau menyukai oppa?". Eunha tergelak. Yeoja itu tampak berfikir. "Ya. Aku menyukai oppa. Oppa tampan dan sangat baik padaku" jawabnya polos.

Seokjin tersenyum. "Lalu, apakah kau mau menjadi pacar oppa?" Lanjut Seokjin. Eunha mengangguk bersemangat. "Ya, aku mau menjadi pacar oppa" ucapnya bersemangat. Keduanya tertawa bersama.

4 bulan kemudian

Seokjin melangkah dengan bersemangat sambil mengeratkan mantel tebalnya. Langkahnya menuju ke rumah Eunha. Dia ingin mengajak 'yeojanya' untuk pergi bermain bersama seperti biasanya.

"Eunha hilang....".

SIAL!! Kalimat itu yang mampu difikirkannya saat mendengar pernyataan dari eommanya Eunha. Seokjin sangat sedih, takut karena Eunha tidak akan pulang lagi, dan marah karena yeoja itu tidak memberitahunya kemana dia akan pergi. Semua perasaannya bercampur menjadi satu.

"Apa oppa suka minum Americano?"

Itulah pertanyaan terakhir yang ditanyakan Eunha padanya sebelum yeoja itu hilang. Seokjin menggeleng sebagai jawaban.

"Berjanjilah padaku kalau oppa tidak akan meminumnya kalau tidak sedang sangat frustasi".

Seokjin mengangguk. "Ya.. oppa janji".

Bagaimana kedua anak yang masih sangat kecil bersama dan mengikat janji pacaran? Apa tidak aneh jika anak berusia 7 tahun dan 5 tahun sudah tau artinya pacaran? Dan bagaimana perasaan antara mereka berdua, apakah hanya sekedar bermain atau justru.. serius?

NEXT......

Gimana JinHa couple??
Vomment guys ;)

Ig: @crgmeriana613

#A.R.M.Y---Kpopers

I Can't Forget You-BTS + EXO + GFriend FF|| √√ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang