Chapter 11-Naega... Bogoshipeo

808 59 4
                                    

Kim Seokjin memutar kursi kerjanya 180 derajat. Seokjin menatap lurus bangunan-bangunan tinggi kota Seoul dari ruangan kerja Direkturnya yang terletak di lantai paling atas bangunan sekolah mewah itu.

Namja itu menghela nafas malas. Seokjin mengambil handphonenya dari saku jas hitamnya, menatap benda berlayar datar itu sebentar lalu tersenyum tipis.

Seokjin membuka kuncinya, lalu langsung membuka aplikasi photo galery. Seokjin kemudian mencari file foto pribadinya. Seokjin mengklik sebuah foto yang menampakkan wajah yeoja manis.

Yeoja itu mengenakan dress selutut bermotif floral berwarna blue baby. Dengan senyum yang merekah sempurna, ditambah mata hazell coklatnya menambah daya tariknya. Disebelah kanan yeoja itu tampak seorang namja yang berumuran kira-kira 2 tahun di atasnya sedang menatap jahil yeoja itu.

Seokjin tersenyum. Namja kecil itu adalah dirinya saat kecil, dan yeoja itu adalah..... adalah seorang yeoja yang mampu merubah segalanya dalam hidupnya.

Menjadi seorang namja yang dingin, tidak peduli dengan keadaan terutama dengan yeoja, kecuali dirinya.

"Aku bahkan sudah meminum Americano itu.." lirihnya dengan wajah sedih.

-----------------------------------

Seorang pria dengan tubuh tinggi dan berkulit tan terlihat menatap lurus ke dalam bangunan gereja. Di dalam gereja itu, tengah berlangsung acara pemberkatan pernikahan sebuah pasangan.

Si wanita tampak sangat cantik mengenakan gaun pernikahan berwarna putih gading yang menutup hanya sampai batas dada dan dengan bagian punggung yang terbuka. Ekor gaunnya yang sepanjang tiga meter membuatnya sedikit kesulitan untuk menariknya, sampai si pasangan prianya ikut membantunya.

Si pria, tampak sangat tampan dalam balutan jas hitam dengan kemeja putih dan dasi kupu-kupu hitamnya. Rambutnya ditata rapi ke belakang, menjadikan kesan kewibawaan dalam diri pria itu.

Keduanya maju ke depan, ke hadapan pendeta yang berdiri membelakangi altar gereja yang suci. Pendeta itu menopangkan tangannya kepada mereka lalu mengucapkan beberapa kalimat. Setelahnya, pasangan itu saling mengucap janji suci.

Acara terus berlangsung sampai pemasangan cincin masing-masing. Namun si pria tadi masih tetap betah menatap dari luar. Seorang wanita berumur sekitaran 50-an tahun terlihat mendatanginya.

"Kenapa tidak masuk, anak muda?" Tanya wanita itu. Pria itu tersentak kaget. "Oh.. maaf. Saya hanya ragu" jawabnya setelah memandang wanita tua itu dengan pandangan terkejut.

"Ragu?" Ulang wanita tua itu. Pria tadi mengangguk mengiyakan. "Baiklah, saya masuk dulu" pamit wanita tua itu akhirnya tidak mau lanjut bertanya dan memilih masuk ke dalam gereja, mengikuti rangkaian acara walau sudah terlewat banyak bagian.

Si pria masih tetap disana. Pandangannya berubah menjadi benci. Tangannya merogoh kantung jas hitamnya, mengeluarkan sebuah foto darisana.

Di foto itu tercetak jelas wajahnya dan wajah si wanita yang sedang menikah itu. Mereka saling merangkul dengan background gambarnya adalah sebuah taman dengan rerumputan hijau yang terbentang luas dan langit biru.

Siapapun yang melihat foto itu pasti akan beranggapan bahwa mereka adalah pasangan kekasih yang tengah merajut kasih. Namun kenyataannya tidak. Bahkan sekarang wanita itu sudah menikah dengan pria lain, bukan dirinya.

Pria itu membalikkan foto itu, membaca tulisan yang tertulis di bagian belakang foto itu. Disana tertulis.

'Kim Kai with Seo Joo Hyun'

"Aku akan membalasnya, lihat saja nanti" ucap pria itu geram sambil meremas foto ditangannya sampai hancur. Pria itu menatap benci, sekali lagi pada pasangan di dalam gereja, tersenyum sinis dan akhirnya pergi.

------------------------------------

Kim Eunha menatap pantulan dirinya di cermin kamarnya. Yeoja itu menyentuh pipi kirinya yang ditampar Kai-papanya.

"Apa dad akan terus memperlakukan aku seperti ini? Apa sebenarnya salahku?" Tanyanya lalu setetes airmata keluar dari kelopak matanya.

Eunha terisak masih memegangi pipi kirinya. "Eomma.. appa.. kapan kebohongan ini akan terungkap? Aku lebih baik mati saja. Aku tidak kuat menahan semua ini" ucapnya.

Eunha baru saja berniat menusukkan gunting yang diambilnya dari dalam laci meja riasnya ke perutnya, kalau saja dia tidak teringat pada suatu hal. Eunha meletakkan kembali gunting itu.

Eunha membuka laci yang lainnya. Yeoja itu menarik keluar sebuah album foto lalu membuka satu persatu lembarannya. Tangannya berhenti bergerak saat melihat sebuah foto.

Foto dua orang anak. Si perempuan adalah dia sendiri yang berusia kira-kira lima tahun. Di sebelahnya ada seorang namja kecil berusia kira-kira tujuh tahun.

Satu kata yang dapat menggambarkan foto itu adalah 'bahagia'.

"Aku akan selalu bahagia' lirihnya sambil tersenyum pahit.

NEXT....

I Can't Forget You-BTS + EXO + GFriend FF|| √√ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang