Chapter 22-Meet (+ Xi Luhan)

488 38 0
                                    

Note : #missHunhan:(
Ada yang rindu sama Eunha? Sini...
Sttt ada Lllluhan oppa :*
Happy reading guys ^^

Jung Eunha meringis saat dia berusaha mengobati luka-luka di wajahnya sendiri. Luka-luka itu baru saja didapatkannya saat Kai, ayahnya tadi baru pulang entah darimana dan memukul kepalanya dengan pinggiran gelas kaca yang pecah hingga mengenai kening dan sedikit pipi sebelah kanan dan sudut bibirnya.

"Aw.. aduh sakit sekali" ringisnya sambil airmatanya perlahan keluar. Eunha menghapusnya perlahan.

Tangannya terulur mengambil plester untuk ditempelkan ke keningnya. Belum lagi dia selesai menempelkannya, suara Kai terdengar dari luar memanggilnya.

"Eunha! Jung Eunha! Keluar kau sekarang" itu adalah teriakan dari Kai.

Eunha menghela nafasnya panjang. "Apalagi sekarang, Tuhan?" Gumamnya.

Tanpa banyak pikir lagi, Eunha segera menempelkan plester tadi lalu keluar dari kamarnya. Eunha dengan cepat menuruni setiap anak tangga untuk sampai di ruang tamu, tempat Kai berada.

Yeoja itu menundukkan kepalanya setelah sampai di hadapan Kai. "Kenapa kau lama sekali, ha?" Bentak Kai membuat Eunha tercekat.

"Ma.. maafkan aku" jawab Eunha takut sampai nafasnya terdengar tersendat-sendat karena menahan tangis.

"Sekarang pergi cepat carikan aku makanan!" Perintah Kai.

"Ba.. baik". Eunha akan berjalan ke arah telepon rumah sebelum Kai terdengar membentaknya lagi.

"Mau apa kau kesana!" Kai mengepalkan kedua tangannya dan wajahnya memerah.

"A..aku akan memesan makanan" jawab Eunha.

"Aku menyuruhmu MENCARI MAKANAN, Bodoh! Bukan memesannya!".

Kai melangkah ke arah Eunha dan tanpa basa-basi tangannya menarik rambut Eunha hingga membuat yeoja itu terjatuh.

"Aw.. ma..maaf. baiklah aku akan mencarikannya" ucap Eunha dan akhirnya airmatanya jatuh sekarang.

Dengan cepat Eunha berdiri lalu setengah berlari, dia keluar dari rumah itu.

Eunha terisak, kedua tangannya terus menghapus airmatanya yang berjatuhan dan dia tidak fokus pada jalanan.

Eunha terus melangkah tanpa arah dan akhirnya tanpa disadarinya, sebuah truk melaju cepat ke arahnya dan dalam hitungan detik, tubuh yeoja itu terhempas ke jalanan.

Eunha tidak dapat melihat apa-apa lagi selain terakhir dia melihat supir truk itu mengangkatnya.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

'XI INTERNATIONAL HOSPITAL'
Eunha yang sudah pingsan dibawa oleh supir truk tadi menuju sebuah rumah sakit terkenal di Cambridge.

Yeoja itu segera mendapat pertolongan menuju ruang gawat darurat.

Seorang dokter pria yang masih muda lengkap dengan pakaian dokternya melangkah cepat mengikuti Eunha dengan trolli yang membawanya.

Dengan segala peralatan canggih dan tenaga medis yang berpengalaman, Eunha berhasil ditangani dengan telaten. Hanya butuh waktu 30 menit untuknya sampai dibawa ke ruangan perawatan.

Eunha masih belum sadar. Tidak ada satu orangpun yang menemaninya karena supir truk tadi langsung pergi setelah mengantarnya.

Mata yeoja itu masih tertutup rapat. Terdengar pintu ruangan Eunha terbuka dan menampakkan seorang dokter yang masih muda memasuki ruangan itu.

Dokter pria itu memasukkan kedua tangannya ke dalam kedua saku jas serba putihnya lalu menatap Eunha dengan serius.

Dia adalah Xi Luhan, Dokter yang tadi menanganinya. Luhan masih terus memperhatikan Eunha dengan serius, sampai kedua alisnya hampir saja bersentuhan.

Namun konsentrasinya seketika pecah ketika tangan kanan Eunha bergerak diikuti dengan matanya yang perlahan terbuka.

Hal pertama yang dapat dilihatnya adalah Xi Luhan, karena dokter muda itu berada tepat di depan wajahnya  sampai membuat Eunha terkejut.

Xi Luhan tersenyum. "Kau sudah sadar? Baguslah" ucapnya ramah.

Eunha memandangnya datar.

"Ohh iya aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Xi Luhan dan aku adalah dokter yang menanganimu tadi" jelas Luhan sambil tersenyum manis.

Biasanya para gadis akan terpesona dengan senyumannya. Namun kali ini lain, Eunha masih memandangnya datar.

"Ooh baiklah.. sepertinya kau tidak suka diganggu" kata Luhan menyimpulkan sendiri.

"Jadi.. hm.. tadi kau kena tabrak dan supir yang menabrakmu mengantarkanmu kesini. Dia sudah pergi dan jangan khawatir, semua biayanya sudah dia lunaskan" jelas Luhan panjang lebar.

Kali ini Eunha memberi reaksi anggukan kepala.

'Sepertinya aku mengenalnya' pikir Luhan.

"Maaf. Tapi.. apakah kita pernah bertemu?" Tanya Luhan. Eunha mengerutkan keningnya.

"Siapa namamu?" Tanya Luhan.

"Eunha" jawab Eunha lemah.

Xi Luhan membelalakkan matanya tidak percaya.

"Eunha?" Ulang Luhan.

NEXT..

Yeye ulala ulala yeeee. Uhuy akhirnya bisa update part Luhan oppa. Sumpah! Park rindu kamu Luhan.. :( :( :(
Ada yang sama kayak author nih?
Berikan vommentnya :)

KPOPERS&BELIEBERS

I Can't Forget You-BTS + EXO + GFriend FF|| √√ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang