I Can't Forget You-BTS + EXO + GFriend FF|| √√ ||

Chapter 39

Taehyung berlari secepat yang dia bisa dan tidak terasa akhirnya dia sampai di sebuah gudang yang sepertinya sudah lama tidak dipakai. Namja itu berpikir dengan keras apa yang akan dilakukannya setelah ini. Jika malam ini mungkin tidak ada yang menemukannya lalu bagaimana saat pagi nanti? Pastinya banyak orang yang sudah mencarinya. Dia terduduk di lantai, menatap kedua tangannya lalu menangis dalam diam. Taehyung menyesali perbuatannya namun entah kenapa ada bagian dalam dirinya yang tidak ingin tertangkap dan menyerahkan diri kepada polisi. Ada bagian dirinya yang merasa senang karena sudah membalaskan dendam sahabatnya.

Dia meraih ponsel dan berniat menelepon Yerin-kala dia akhirnya sadar akan status pembunuhnya saat ini. Taehyung mengurungkan niatnya. Dia mengepalkan tangannya dengan kuat hingga buku-buku jarinya memutih.
-
-
-
-
-
Paginya, berita tentang menghilangnya Kim Taehyung dan Jung Yerin menyebar dengan cepat. Keluarga Kim benar-benar cemas tentang hilangnya dua anggota keluarga. Selebaran orang hilang ditempel dimana-mana dan juga dibagikan ke setiap orang namun tidak juga ada kabar yang menemukan keduanya.

Sementara itu Jungkook yang juga mendengar kabar itu langsung lemas dan semakin yakin bahwa Yerin sudah diculik saat ponsel milik yeoja itu tidak dapat dihubungi.

Jungkook keluar dari halaman sekolahnya dengan lemas. Langit sudah gelap dan sepertinya hujan akan turun. Jungkook dengan cepat memakai hoodie-nya dan berjalan cepat dengan kepala menunduk. Langkahnya terhenti saat melihat sepasang kaki perempuan di depannya. Jungkook mengangkat wajahnya dan seketika terkejut saat melihat yeoja di hadapannya.

"Yerin-ah" panggilnya.

"Yerin?" Ulang yeoja itu. "Kau mengenal Yerin? Kau mengenal adikku?"

Jungkook mengernyitkan dahinya. "Adik? Apa maksudmu?"

"Aku..." Eunha menunjuk dirinya sendiri. "Aku Eunha, kakak Jung Yerin"

Jungkook begitu terkejut. Hampir saja dia mengira yeoja di depannya ini adalah Yerin. Kenapa mereka berdua bisa sangat mirip?

"Aku akan menceritakan segalanya padamu". Jungkook-yang masih tidak percaya-akhirnya mengajaknya ke supermarket.

"Aku Eunha, kakak Jung Yerin"

"Kau sudah mengatakannya tadi" Jungkook meminum jusnya dengan cepat. "Ceritakan tentangmu dan Yerin"

Eunha pun akhirnya bercerita segalanya tentang hubungannya dengan Yerin, bagaimana mereka dapat berpisah dan bagaimana dia dapat kembali ke Korea.

"Apa kau tidak tau Yerin menghilang sejak semalam?"

"Apa??!!" Eunha terkejut. Bagaimana mungkin? Dia sekarang sudah ada di Korea lalu bagaimana Yerin dapat menghilang?

"Apa maksudmu?"

"Yerin menghilang sejak semalam begitu juga dengan Taehyung, yang sekarang menjadi kakak angkatnya" Jungkook menatap lesu Eunha. "Semua keluarga sudah mencari mereka namun tidak satupun dapat ditemukan".

"Boleh aku tau siapa Taehyung?"

Jungkook menunjukkan foto di ponselnya. "Dia seorang model"
-
-
-
-
-
Eunha berjalan tanpa arah. Tatapannya lesu dan dia merasa kehilangan seluruh tenaganya. Yeoja itu terduduk di tengah jalan dengan sebuah roti di tangannya. Usai mendengar bahwa Yerin hilang, satu-satunya yang dapat dipikirkannya adalah Yerin telah diculik oleh Kim Kai. Namun apa yang dapat dilakukannya disaat tidak ada seorang pun yang dikenalnya?

Seorang namja dengan hoodie hitam berjalan ke arahnya. Eunha hampir berpikir kalau itu adalah Jungkook namun dia segera mengabaikan pikiran itu saat dilihatnya sepatu namja itu berbeda dan artinya dia bukan Jungkook.

Eunha mengangkat kepalanya dan betapa terkejutnya dia saat matanya bertemu dengan mata namja itu. "Kim Taehyung?" Panggilnya.

Taehyung berhenti lalu ikut terkejut melihat yeoja itu. "Yerin-ah?"

Eunha menggeleng. "Bukan. Aku Eunha, kakak Jung Yerin"

Taehyung hendak berlari namun suara Eunha menghentikannya.

"Bisa kau bantu aku mencari adikku?"

Taehyung berhenti. "Yerin menghilang semalam, begitupun denganmu. Aku tidak tau kemana harus mencarinya namun yang kuyakini dia pasti diculik oleh Kim Kai, ayah tiriku".

"Yerin hilang?"

Eunha mengangguk. "Tolong bantu aku".

"Baiklah aku punya sebuah ide"

See you next chap!