Sudah hampir tiga jam Sehun dan ke lima orang lainnya berada di tempat yang sama, tugas mereka pun sudah selesai di kerjakan. Kertas-kertas sisa hvs berceceran dimana mana, membuat ruangan ini terlihat berantakan. Terlihat dua orang Yeoja di hadapan Sehun sedang asik tertidur dengan kepala yang mereka letakkan di atas meja, Sedangkan sisanya sedang beristirahat di atas sofa.
"Sudah hampir jam 8, Nayeon dan Nara sudah tertidur. Bagaimana kalau kau mengantarkan Nayeon?" Kata Baek Ho, sambil memakan cemilan sisa yang berada di dalam toples berbentuk kotak di tangan kirinya.
"Bagaimana dengan Nara, Yuki, dan Eun Sa? Siapa yang mau mengantarkannya?" Tanya Sehun.
"Aku akan mengantar Nara dan Yuki, kalau Eun Sa tidak perlu di antar karena rumahnya di dekat sini."
Sehun menatap sebentar ke arah Nayeon, yang terlihat kelelahan bahkan sampai tertidur pulas. Dan matanya mengarah ke Nara yang juga sudah tertidur.
"Baiklah, kalau begitu aku pulang." Kata Sehun, ia memasukkan alat tulisnya ke dalam tas berwarna hitam sebelum ia menggendongnya di belakang.
"Jangan dibangunkan!" Serga Sehun, saat ia tidak sengaja melihat Baek Ho ingin membangunkan Nayeon.
Baek Ho akhirnya menjauhkan diri dari Nayeon, dan membiarkan Sehun mendekati Nayeon yang masih tertidur dengan baju seragamnya. Sehun menggendong Nayeon dan membawanya masuk ke dalam mobil miliknya yang terparkir di depan rumah Baek Ho.
Selama perjalanan menuju rumah Nayeon, Sehun tidak memfokuskan fikirannya hanya pada jalanan, tapi juga pada Yeoja yang sedang tertidur pulas di sampingnya. Melihat wajah cantik Nayeon yang sedang tertidur membuat kedua sudut bibir Sehun terangkat secara tidak langsung.
Melihat Nayeon aman disisinya membuat hati Sehun setidaknya merasa lebih tenang, mungkin karena ia bisa menolong seseorang yang nyawanya sedang terancam.
☆☆☆
Nayeon menyibak selimutnya setelah dirasa sinar matahari sudah mulai menusuk mata, ia beranjak dari kasur dan menuju ke kamar mandi. Nayeon berdiri di depan cermin sembari menggosok giginya, dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul.
Mata Nayeon membelalak seketika, saat ia melihat seragam kemarin masih menempel di tubuhnya. Ia melepaskan sikat gigi itu dari tangannya, dan ia biarkan menggantung di dalam mulut.
Ia mengingat ingat kembali, bukankah semalam aku berada di rumah Baek Ho, lalu aku tertidur di atas meja.
Nayeon mengeluarkan sikat gigi dari dalam mulutnya, lalu membilasnya dengan air bersih dari wastafel. Nayeon memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum ia menemui Yuri di bawah sana, dan menanyakan siapa yang mengantarnya pulang semalam.
"Mm," mata Yuri melirik ke atas, "Aku lupa menanyakannya, yang jelas Namja itu benar-benar tampan."
Apa yang di maksud eomma, si Namja byuntae itu?
"Dia menggendongmu seperti ini, lalu merebahkan tubuhmu di atas kasur dengan lembut." Kata Yuri, sambil menirukan gerakkan yang di lakukan Namja itu semalam.
"Dia membungkuk lalu tersenyum di depanku, siapa Namja itu? Apa dia Namja chingu mu?" Goda Yuri, lalu ia tertawa.
"Eomma, aku tidak punya Namja chingu."
Nayeon memajukkan bibirnya beberapa centi, setelah mendapat godaan dari Yuri yang duduk berhadapan dengannya."Sudahlah, aku berangkat." Kata Nayeon, ia meraih ransel berwarna cream di samping kirinya dan menggendongnya setelah ia berhasil bangkit dari kursi.
"Habiskan dulu sarapannya." Teriak Yuri.
"Saranghae uri eomma. " Balas Nayeon, tanpa menoleh ke arah Yuri.

KAMU SEDANG MEMBACA
TFF[I] : Girl X Friend
FanfictionCinta itu akan terasa menyakitkan jika kita tidak bisa membaginya. Cinta itu akan terasa membahagiakan jika kita bisa membaginya. Sehun dan Nayeon adalah rival, tapi siapa sangka? Sehun yang tadinya hanya berniat ingin membantu Nayeon menjauh dari C...