3

539 65 3
                                    

Nayeon berguling beberapa kali di atas kasur, hingga ia memilih posisi ternyaman. Setelah makan malam tadi, Nayeon memilih berdiam diri di dalam kamar, menunggu 'Namja' itu mengirim sebuah pesan. Kaki Nayeon bergerak naik turun, kedua tangannya ia gunakan sebagai tumpuan untuk menopang kepala.

Ponsel di hadapan Nayeon masih belum menunjukkan tanda apapun, sesekali Nayeon menyalakan ponselnya hanya untuk melihat jam. Sepuluh menit pertama, Nayeon masih bersikap biasa saja. Sepuluh menit kedua, Nayeon mulai bergerutu. Sepuluh menit-

Ponsel Nayeon bergetar, lampu di layar pun menyala. "Ini dia."

Nayeon mengambil ponselnya dari atas kasur, mengusap layarnya, dan mulai menekan passcode. Terpampang dengan jelas nama 'Namja' yang sejak tadi ia tunggu-tunggu.

@real__pcy64 apa yang sedang kau lakukan?

Hanya karena pesan itu, mampu membuat Nayeon tersenyum. Ia menggigit jarinya sebelum menjawab pesan dari Chanyeol.

@Jung_Nayeon64 aku sedang membaca buku, kau?

@real__pcy64 aku sedang, bermain gitar

@real__pcy64 apa kau sudah makan malam?

@Jung_Nayeon64 aku sudah, bagaimana denganmu?

@real__pcy64 kalau kau sudah, aku juga sudah.

Nayeon kembali tersenyum, "Apa-apaan ini?"

@real__pcy64 apa kau sadar akan sesuatu?

@Jung_Nayeon64 sesuatu? Memangnya ada apa?

@real__pcy64 ID linemu menggunakan angka yang sama denganku, '64'?

Nayeon membulatkan matanya, ia baru menyadari bahwa ID line mereka tertera angka yang sama '64', Nayeon diam seakan akan tidak percaya dengan hal itu.

"Bagaimana bisa?"

@Jung_Nayeon64 bagaimana bisa? Apa kau menyukai angka itu juga?

☆☆☆

Sehun memainkan pulpen di sela-sela jarinya, dan tangan kanannya menopang kepala. Kim seongsaengnim sedang menjelaskan materi didepan, suaranya pun terdengar cukup keras. Sehun sama sekali tidak bisa mendengar suara lantang Kim saem karena ia sedang memikirkan sesuatu, bukan karena ia tuli.

"Saya akan membagi tugas kliping hari ini, dan jangan ada yang berani memprotes." Kim seongsaengnim mengeluarkan secarik kertas dari balik buku tebal di atas mejanya.

Ia mulai menyebutkan pembagian kelompok untuk tugas kliping, semua murid mulai mencatat siapa-siapa saja yang akan menjadi teman kelompok mereka di kertas.

"Kelompok lima, Oh Nara, Park Yuki, dan Oh Sehun," Kim saem membenarkan posisinya sebelum kembali membacakan kelompok terakhir.

"dan kelompok terakhir, Lee Eun Sa, Byun Baek Ho, dan Jung Nayeon," Kim saem membenahi map berwarna hitam yang sejak tadi ia letakkan di atas meja, "Tugas di kumpulkan dua minggu lagi, pelajaran selesai."

Semua murid merenggangkan tubuh mereka, setelah mendengar bel berdering memenuhi gedung sekolah. Untungnya pelajaran Kim saem berjalan dengan cepat, jadi mereka tidak harus merasakan sensasi ketegangan terlalu lama.

Kedua tangan Nayeon memegang nampan yang sudah berisikan lauk pauk untuk makan siang, ia sedang berjalan menghampiri Yuki yang sudah terlebih dahulu berada di tengah tengah ruang makan.

"Lambat." Yuki mulai berbicara dengan mulutnya yang penuh dengan makanan.

"Biarkan saja," Nayeon mendudukkan dirinya bersebrangan dengan Yuki dan meletakkan nampannya di atas meja. "Ya? Sebaiknya kau jangan berbicara lagi padaku."

TFF[I] : Girl X FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang