Jongin menginjak pedal gas dengan penuh rasa khawatir, walaupun Nayeon bukan siapa-siapanya tapi Jongin tetap saja khawatir, begitu pula dengan seisi mobil itu. Chanyeol terlihat gelisah, takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada Nayeon. Terutama Sehun, yang duduk disamping Jongin. Wajah ketiga Namja itu terlihat tidak baik.
"CEPATT!" Pekik Sehun, "Hantam saja semua mobil di depanmu."
"Apa kau mau mati, hah?" Balas Jongin tak mau kalah.
"Apa kalian tidak bisa diam? Di situasi seperti ini, kalian masih sempat bertengkar." Timpal chanyeol.
Seketika hening, dan sama sekali tidak terdengar suara dari ketiga Namja itu. Hanya suara klakson lah yang menjadi bahan pendengaran di telinga mereka.
Begitu Jongin memarkirkan mobilnya sembarang, Sehun dan Chanyeol dengan cepat berlari memasuki rumah Nayeon. Pintu rumah itu sudah terbuka lebar, dan terdengar suara pecahan kaca dari dalam sana.
Sehun dan Chanyeol berlari menuju lantai dua, yang mereka yakini menjadi tempat dimana orang-orang itu ingin melukai Nayeon. Dan benar saja, saat mereka sampai di lantai dua, terlihat dua pria memakai pakaian serba hitam sambil membawa sebatang kayu.
Keadaan Nayeon, cukup buruk sore itu, ditambah lagi kedua tangannya sudah terikat di sebuah bangku. Jongin masuk paling terakhir, setelah Sehun dan Chanyeol. Sehun memukuli bagian wajah pria dewasa itu dengan kepalan tangannya, ia tidak memberikan sedikitpun ampunan.
Terjadilah hantam menghantam, Sehun sempat beberapa kali tersungkur dan sudut bibirnya sudah di penuhi dengan darah, begitupun dengan Chanyeol, wajahnya sudah terkena hantaman beberapa kali dari kayu yang pria itu ganggam.
Sementara itu, Jongin dengan cekatan membawa Nayeon pergi menjauh dari sana. Yeoja itu menangis, tapi tertahan, karena jujur saja ia sangat takut. Matanya pun terpejam karena tidak mau melihat drama action yang sedang berlangsung di hadapannya.
Jongin membawa Nayeon masuk kedalam mobilnya, sementara itu Jongin kembali kedalam rumah Nayeon untuk membantu Sehun dan Chanyeol.
Nafas Nayeon tidak beraturan, dadanya terasa sesak dan mungkin saja kalau ia tidak menahan diri, bisa jadi ia sudah pingsan. Kedua bahunya naik turun, dan seragam dalamnya sedikit sobek di bagian kancing paling atas, hingga membuat sebagian dada milik Nayeon terekspos. Akibat tarikan yang terlalu kasar, dari Jongin.
Nafas Nayeon perlahan mereda, hingga ia sedikit merasa lebih tenang. Tak lama seseorang masuk dan duduk di sampingnya, dengan nafas yang terengah-engah. Darah serta memar-memar di bagian wajahnya terlihat begitu jelas, rambut serta seragamnya sudah tidak lagi tertata.
"Nayeonn-a? Gwenchanayo?" Tanya Sehun, dengan raut wajah khawatirnya.
Nayeon mengangguk pelan, tak lama suara bantingan pintu mobil terdengar sebanyak dua kali, setelah Jongin dan Chanyeol berhasil masuk di waktu yang bersamaan.
Raut wajah Sehun terlihat buruk, bahkan pandangannya sesekali melihat ke arah Nayeon yang duduk di sampingnya sembari meremas roknya. Tampak sangat jelas terlihat bahwa keadaannya kali ini sangat lah tidak baik, kedua bahunya naik turun tidak seirama.
Tangan kanan Sehun meraih pungung tangan Nayeon yang terasa sangat dingin di kulitnya, Namja itu mengapit jemarinya dengan jari-jari Nayeon, ingin membuat kehangatan hadir disana. Tak peduli seberapa banyak rasa sakit di wajahnya akibat pukulan keras, Sehun tetap merasa baik-baik saja jika sudah berhasil membawa Nayeon keluar dari zona bahayanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TFF[I] : Girl X Friend
FanfictionCinta itu akan terasa menyakitkan jika kita tidak bisa membaginya. Cinta itu akan terasa membahagiakan jika kita bisa membaginya. Sehun dan Nayeon adalah rival, tapi siapa sangka? Sehun yang tadinya hanya berniat ingin membantu Nayeon menjauh dari C...