11

435 40 2
                                    

Malam itu sisi dari diri Sehun terlihat beda, ia terlihat bukan seperti Sehun yang biasa Nayeon lihat, yang hanya menatap orang dengan Dingin dan terkesan tidak perduli. Sisi lain dari dalam diri Namja itu nampak jelas di mata Nayeon, membuat ia bahkan bingung dengan sikap Sehun yang tiba-tiba bisa berubah menjadi lembut dalam waktu singkat.

***

Pagi ini terasa beda bagi Sehun, Baekhyun dan El. Ketiga orang itu agak sedikit merasa bingung harus melakukkan apa saat satu orang Yeoja sudah bergabung menjadi satu bersama keluarga Oh di meja makan.

"Ehm," El berdehem sebelum ia melirik ke arah Sehun dan Nayeon yang duduk bersampingan di hadapannya.

"Sehunna?," Panggil El, yang di panggil mengangkat kepalanya memandangi wajah El yang duduk tepat di hadapannya.

"Mulai hari ini kau berangkat dengan Nayeon," kata El, lalu sesudah itu ia memandang Nayeon yang duduk di sebelah kiri Sehun.

"MWO?" Keduanya berteriak, mata mereka sama-sama membelalak tidak percaya.

"Ikuti saja apa kata Eomma hun." Timpal Baekhyun yang duduk di samping kanan El, yang masih asik mengolesi roti dengan selai strawberry.

"Kenapa tidak hyung saja yang mengantarnya?" Kata Sehun, raut wajahnya berubah tidak suka.

Mata El membesar dari yang seharusnya, itu adalah tanda bahwa El tidak mau permintaannya di abaikan. Lalu, dua detik kemudian Sehun membuang nafasnya kasar, dan El tersenyum penuh kemenangan.

"Ah, tapi maaf, apa itu tidak merepotkan?" Tanya Nayeon sopan pada El.

Yang ditanya menggeleng, dan jari telunjuk kanannya terangkat sambil ia gerakkan ke kanan dan kiri. "No, No, No! Itu sama sekali tidak merepotkan, benarkan anakku?"

El menatap Sehun, dan Namja itu hanya diam sembari menunduk untuk melanjutkan mengoles roti dengan selai. Lalu, El tersenyum dan kembali memandang Nayeon.

"Jangan khawatir," bisik El pada Nayeon, dari kejauhan.

Nayeon mengangguk mengerti, sebelum akhirnya ia kembali memakan roti yang sudah ia gigit beberapa kali.

Ada perasaan tidak enak di hati Nayeon, tapi ada perasaan puas juga saat ia tahu bahwa Sehun akan menjadi supirnya dalam waktu beberapa bulan kedepan. Rivalnya sendiri, mulai hari ini akan menjadi supirnya? - Ingin rasanya Nayeon tertawa puas, tapi ia tidak mungkin melakukannya di tempat ini, bukan.

***

Nayeon menggantungkan tas berwarna hitam miliknya di samping meja, sebelum akhirnya ia duduk dan mulai membaca buku yang sengaja ia taruh di kolong mejanya karena belum selesai dibaca. Tangan kirinya ia angkat sebagai tumpuan agar kepalanya tidak terjatuh, dan yang satunya sibuk bermain dengan ujung buku.

"Nayeonna?" panggil seseorang, yang datang dengan nafas terengah-engah.

Yang di pangil mengangkat kepala, dan menatap orang yang baru saja memanggil namanya. "Ada apa?"

Yuki duduk di kursi kosong depan Nayeon, yeoja itu mengatur nafasnya sebelum ia berbicara lebih.

"Ada apa denganmu?" tanya Nayeon, sekali lagi.

TFF[I] : Girl X FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang