"Ahn ... lebih cepet, ouch ... gu-gue ... ah ... sss ... hnn ... ah ... udd-aah ... nggak tahan!" lenguhku tertahan.
"Uh ... ouch ... sabar, Baby, lobang lo sempit banget sih, Sayang. Punya gue kayak lagi dipijet nih!" racau pria di atasku saat ini dengan suara yang tak seberapa jelas karena suaranya yang berat menahan gairah.
"Shut up! Harder please! I wanna cum now!" teriakku yang sudah tak tahan lagi.
"Call me, Mas ... and we will cum together, okey, Honey!" bisiknya di telingaku dan masih tetap menghentakkan pinggulnya di pantatku yang semakin menyempit karena 'milik' nya yang semakin membesar dan terasa semakin kuat berkedut.
"Maaaas ... please ...!"
Pria yang sedang memelukku ini tersenyum dalam gairah dan semakin kuat menghujamkan pinggulnya ke dalam tubuhku. Tangannya pun semakin kencang meremas pinggulku.
Kakiku yang saat ini memeluk pinggangnya, semakin erat memeluknya agar aku tidak terjatuh dengan posisiku yang berada dalam gendongannya. Napas kami berdua terengah-engah karena nafsu yang begitu membakar kami berdua. Matanya kian mencari-cari mataku yang ikut bergairah melihat ekpresi kenikmatannya yang tak kunjung usai bahkan setelah berkali-kali persenggamaan kami.
Sapuan lidahnya di bibirku membuatku mendesah hebat. Kesempatan itu pun dimanfaatkannya untuk memasukkan lidahnya ke dalam mulutku yang terbuka lebar menerima hangatnya cumbuan yang dia berikan padaku dan aku pun tak ingin membuang kesempatan itu dengan balas menciumnya dengan rakus. Erangan kami berdua tertahan karena ciuman yang memabukkan itu.
"I'm cuming, Baby ...!"
Tak lama pinggul pria yang minta kupanggil 'Mas' ini pun bergetar hebat. Begitu juga denganku yang langsung mendongakkan kepala hingga menengadah ke atas karena gelombang kenikmatan yang kurasakan sedetik setelah benih kenikmatannya menyembur mengaliri tubuhku. Setelah itu, kami berdua pun sama-sama mengerang di bawah guyuran shower kamar mandi apartemennya yang sejak tadi terus menyala melengkapi sesi percintaan kami.
Ini adalah orgasme kami untuk yang ketiga kalinya di hari ini. Dan selama dua hari ini adalah malam panjang yang telah kami lewati berdua tanpa ada satu momen pun yang kami lewatkan tanpa sesi bercinta. Dan pria tampan yang masih menggendongku sekarang ini, masih terengah-engah menikmati pelepasannya yang tetap saja banyak meski telah berkali-kali dia lepaskan di tubuhku.
Bibirku yang tetap saja nakal walaupun sudah beratus-ratus kali diciumnya, kini masih tetap berusaha mencari-cari bibirnya untuk merasakan kembali kehebatan cumbuannya.
Pergumulan kami hari ini akhirnya berakhir setelah ciuman panas yang kami lakukan di bawah guyuran shower pada pukul tiga dini hari, sebelum akhirnya kami berdua sama-sama membersihkan diri dari bekas percintaan kami semalam.
"Thanks, Baby. You're amazing tonight."
⚫⚫⚫
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
General Fiction[COMPLETED] _________________________ Ini adalah kisah tentang Bastian Wijayaputra si gay bottom yang sedikit anggun. Juga sahabatnya, Kinanti Ayuningtyas yang keras kepala dan di usianya yang ke 30 tahun belum juga menemukan jodohnya. Mereka berdua...