Inggris, tahun 1888, di sebuah wilayah yang cukup jauh dari pusat keramaian di kota London, terdapatlah sebuah manor mewah yang merupakan kediaman dari keluarga Malfoy. Keluarga bangsawan yang memiliki kedudukan sebagai Marquess, yang berarti kedudukan keluarga ini ada di tingkat kedua dari kedudukan tertinggi di 5 gelar kebangsawanan Inggris Raya.
Di dalam manor itu, kegiatan bahkan sudah di mulai sebelum matahari terbit. Yang pasti, bukan kegiatan dari anggota keluarga, melainkan kegiatan para pekerja di manor itu. Para Maid bertugas membersihkan setiap sudut manor, chef pun mulai bekerja menyiapkan sarapan, para tukang kebun pun sudah merawat tanaman yang ada di halaman. Jelas semua itu adalah hal yang butuh satu kordinasi yang tepat, dan yang bertanggung jawab akan pengaturan tugas di manor itu adalah seorang Butler.
Hanya ada satu Butler yang juga merangkap sebagai housekeeper di manor itu. Dialah Severus Snape. Pria berambut hitam sebahu dengan wajah dingin dan tatapan mata setajam es, Severus menjadi sosok Butler yang dihormati, atau lebih tepatnya, ditakuti oleh para pekerja lain di manor itu.
Harry Potter © J.K. Rowling
In Butler Eyes © aicchan
7k+ storyline
Jam sudah menunjukkan waktu pukul 7 lebih. Ini saatnya menyiapkan early morning tea dan membangunkan Tuan Besar Lucius dan Tuan Muda Draco. Severus menyiapkan Royal Doulton untuk Lucius dan Earl Grey untuk Draco. Membawa pushcart yang berisi dua perangkat teh untuk dua majikannya di manor ini, juga koran pagi yang sudah dia setrika sebagai bacaan wajib Lucius, Severus pun menuju ke lantai tiga, di mana kamar majikan berada. Pertama dia menuju ke kamar Lucius.Perlahan dia membuka pintu yang terbuat dari kayu terbaik dengan ukiran lambang keluarga Malfoy. Menghentikan pushcart nya dekat perapian, Severus membuka tirai-tiai di jendela besar di ruang duduk yang ada dalam wilayah 'ruang tidur' utama. Lalu dia masuk ke ruangan lain di sana, yaitu ruang ganti yang berisi semua pakaian, mantel, jubah, sepatu, topi dan walking stick milik majikannya. Usai menyiapkan pakaian untuk pagi hari, juga memastikan air panas sudah siap di kamar mandi yang tersambung dengan ruang ganti, Severus kembali ke ruang sebelumnya dan kembali mendorong kereta makanannya dan masuk ke ruang dimana Lucius tidur setiap harinya.
Kali ini Severus meletakkan pushcart tak jauh dari tempat tidur King Size yang menjadi tempat istirahat bagi tuannya, Severus lalu membuka tirai kamar yang menutupi jendela kaca tinggi dan membiarkan sinar matahari memenuhi kamar itu.
Interupsi cahaya pagi itu membuat Lucius mulai terbangun. Pria berambut panjang keperakan itu membuka matanya dan menemukan Severus tengah menyeduh teh untuknya. "Jam berapa ini?"
"Pukul 7 lewat 39 menit." Severus memberikan koran juga secangkir teh pada Lucius.
"Apa acara hari ini?" tanya Lucius seraya membuka korannya dan meminum teh seduhan Severus yang benar-benar sesuai seleranya itu.
"Pukul 9 pagi anda harus menginspeksi pabrik kain, lalu setelahnya ada undangan makan siang dari keluarga Nott. Sore hari setelah afternoon tea , ada acara berburu bersama keluarga Greengrass. Malam ini anda bisa makan malam bersama tuan muda Draco." ujar Severus lancar.
Lucius memberikan cangkirnya yang sudah kosong pada Severus, "Bagaimana dengan Draco?"
"Hari ini tuan muda akan belajar sejarah bersama Profesor Binns di pagi hari. Setelah makan siang tuan muda akan belajar ekonomi bersama Profesor Flitwick dan sore hari akan bersama anda salam acara perburuan." Severus menuang satu cangkir teh lagi dan meletakkannya di meja kecil di samping tempat tidur, "Saya sudah siapkan pakaian ganti anda, sarapan juga sudah siap di meja makan." Usai membungkuk hormat ala butler, Severus pun berlalu dari kamar itu.
Sekali lagi dia menyusuri koridor panjang yang lantainya berlapis karpet kualitas unggulan dan sisi dinding dihiasi patung dan lukisan yang indah. Kali ini sia menuju ke kamar tuan muda Draco, putra semata wayang Lucius. Severus harus ekstra sabar menghadapi tuan muda yang satu ini. Sifatnya sedikit sulit karena Marchioness Narcissa, istri Lucius, meninggal saat Draco masih sangat kecil. Akibat kesibukan Lucius, Draco jadi jarang mendapat perhatian dari ayahnya dan membuatnya tumbuh menjadi anak yang manja dan sedikit temperamental.
Di kamar Draco, Severus melakukan hal yang sama seperti di kamar Lucius. Setelah Draco bangun, Severus pun menggantikan pakaian pemuda 11 tahun yang fisiknya bisa disamakan seperti ayahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DraRy OneShoot
FanfictionAicchan kumpulan one shoot dari Aicchan untuk penggemar HarryxDrarry