After That...

9.1K 591 23
                                    

Sequel 'Connection' - Kehidupan Draco dan Harry setelah tujuh tahun menjalani hidup yang berbeda dari manusia biasa. Apa saja yang terjadi?

"Draco, kau mau tidur sampai kapan?" Harry mengguncang badan Draco yang masih terbalut selimut, "ayo bangun! Jangan mentang-mentang ini akhir pekan, kau bisa bermalasan seenakmu!"

Draco hanya berekasi sekali, yaitu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Jelas itu membuat Harry kesal, "Profesor Malfoy! Kau masih punya tugas untuk makan pagi di Aula Besar bersama!" seru Harry yang tanpa ampun langsung menarik selimut dari Draco.

"HARRY!" protes Draco seketika, "aku masih mengantuk! Berikan selimutku!"

"Tidak akan!" Harry membawa selimut tebal itu menjauh dari tempat tidur, "cepat bersiap dan kita ke Aula Besar."

Menggerutu, akhirnya Draco turun dari tempat tidur dan langsung menuju ke kamar mandi. Semua sama sekali tidak berubah untuknya... ya—sejak saat itu, sejak Harry menjadi 'mate' untuknya, tanpa terasa waktu sudah berlalu selama tujuh tahun, dan mereka berdua, masih tetap berwujud seperti pemuda berusia enam belas tahun meski sebenarnya umur mereka sekarang sudah menginjak dua puluh tiga tahun.

Saat ini Draco dan Harry menerima posisi sebagai pengajar di Hogwarts. Draco menggantikan posisi Severus yang kini menjabat sebagai kepala sekolah setelah Dumbledore memilih untuk 'bersantai' setelah perang usai. Sementara Harry menggantikan posisi Remus yang memutuskan untuk mengundurkan diri. Mereka tak perlu bertanya alasannya kenapa, karena saat ini setiap kali ke Grimmauld Place, Remus pasti ada di sana.

Draco membiarkan tubuhnya tersiram air panas yang langsung menghapus kantuknya. Sebenarnya dia tidak menyangka, terlepas dari tubuhnya yang mengalami 'pelambatan waktu', meski vampire, dia masih bisa hidup dengan normal seperti layaknya manusia biasa. Malah dia jadi lebih merasa seperti manusia serigala, mengingat dia hanya ingin minum darah sebulan sekali, persis seperti manusia serigala yang mau transformasi.

"Cepatlah sedikit, Draco! Kau mau aku tinggal?!"

Terkadang Draco rasanya ingin mengikat Harry di tempat tidur supaya mate-nya itu bisa sedikit tenang.

"Draco—"

"Aku segera keluar!" menyelesaikan ritual kamar mandinya dengan lebih cepat, akhirnya Draco pun siap untuk sarapan di Aula Besar, meski sebenarnya dia malas sekali. Lagipula vampire kan mahkluk malam. Pagi-pagi begini dia selalu merasa lemas, tapi Harry tetap tidak mau tahu.

Setelah memastikan kalau pakaiannya sudah rapi, Draco pun mengikuti Harry ke Aula Besar. Sebenarnya dulu sih Draco enjoy saja makan bersama di Aula Besar, tapi gara-gara pertanyaan anak kelas satu yang entah polos atau kelewat bodoh, mood Draco untuk sarapan di Aula Besar menurun drastis. Bagaimana bisa anak itu bertanya kenapa Draco tidak takut sinar matahari? Apa dia begitu malasnya untuk membaca buku?

Vampire—tidak seperti legenda tolol muggle—sama sekali tidak anti sinar matahari, mereka melemah, memang, tapi tidak terbakar dengan konyolnya meski berada di bawah teriknya matahari, atau tubuhnya berpedar laksana berlian. Vampire sama sekali tak berbeda dari manusia biasa dari segi penampilan. Mau pagi, siang atau malam.

Waktu pertama mengajar anak kelas satu, Draco langsung menemukan cara bagaimana 'menjinakkan' para dunderheads itu. Kalau ada yang mengacau di kelasnya, tinggal bilang bahwa dia tidak segan menghisap darah mereka sampai habis. Dan voila —kelas aman dan tentram –untuk Draco-.

"Kenapa melamun saja?" tanya Harry saat mereka tinggal beberapa langkah lagi sebelum masuk ke Aula Besar, "apa yang kau pikirkan?"

"Tak ada—hanya memutuskan ancaman mana yang akan aku pakai hari ini. Meminum darah mereka sampai habis atau mengubah mereka menjadi vampire?"

DraRy OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang