Sealed With A Kiss

9.9K 738 26
                                    

Dear Harry,

Minggu pertama liburan musim panas yang sangat menyebalkan untukku. Harus pulang ke rumah dan berpisah denganmu. Belum apa-apa aku sudah tidak sabar untuk menunggu September dan kembali ke Hogwarts.

Bagaimana kabarmu? Apa keluarga muggle-mu itu masih memperlakukanmu dengan buruk? Kau harus memberitahuku kalau mereka berulah lagi. Ingin rasanya aku ke sana dan menyeretmu keluar dari rumah itu. Tapi Dad bisa langsung membunuhku kalau aku melakukan hal yang sangat tidak Malfoy-ish itu.

Ini musim panas yang benar-benar menyebalkan –rasanya aku sudah menuliskan ini, tapi memang menyebalkan sekali-, aku bisa gila kalau begini terus. Tadi saja aku menolak ajakan Mum untuk menemaninya belanja ke Diagon Alley. Mum sampai mengira aku sedang sakit parah. Harry, apa kau tidak bisa ke Leaky Cauldron? Setidaknya aku bisa menemuimu di sana. Kau kan bisa naik Knight Bus. Aku benar-benar ingin bertemu denganmu, Harry.

Kau tahu, tiap memejamkan mata, wajahmu selalu terbayang. Aku bahkan bisa mendengar suaramu di manapun aku berada. Mungkin gara-gara belum bertemu denganmu sehari saja, otakku jadi agak bergeser dari posisinya yang semula. Aku janji akan mengirimkan surat untukmu setiap hari sebagai ungkapan rinduku padamu.


Dari yang sedang kesal,

Draco M.

Harry membaca surat itu sambil tersenyum, tak menyangka tapi juga senang, karena Draco ternyata tipe yang bisa bermulut manis. Dia memandang burung hantu elang milik keluarga Malfoy yang bertengger di tempat Hedwig yang sedang kosong karena yang punya sedang pergi berburu.

Pemuda berkacamata itu segera mengambil secarik perkamen dan menuliskan balasan untuk Draco.


Dear Draco,

Ini juga musim panas yang buruk untukku. Belum apa-apa para muggle itu sudah membuatku kesal. Apalagi minggu depan Aunt Marge akan datang. Aku sebal sekali. Rasanya memang ingin keluar dari sini. Tapi Profesor Dumbledore bilang kalau aku baru bisa meninggalkan rumah bibiku ini setelah proses persidangan Sirius selesai dan nama baiknya sudah pulih. Setelah itu aku akan tinggal terus di Grimmauld Place. Dan percayalah— Aku juga ingin bertemu denganmu.

Omong-omong, benar kau menolak pergi belanja dengan Aunt Cissy? Ku pikir ada baiknya kau periksakan diri ke mind healer di St. Mungo...

...

Becanda. Tadi aku sempat membayangkan wajahmu saat kau baca suratku ini.


Dari yang sedang kesal juga,

Harry P.

***

Agenda surat menyurat menjadi satu hal rutin untuk Harry dan Draco. Mengingat kalau mereka terpisah jarak yang luar biasa jauhnya, Harry menjadikan surat dari Draco sebagai pelepas rindu.

Sudah hampir tiga bulan sejak dia memulai hubungan khususnya dengan Draco. Sungguh tidak pernah Harry duga sebelumnya kalau dirinya adalah seorang gay. Tapi mau bagaimana lagi, pesona Draco terlalu kuat untuk dia acuhkan. Apa lagi di tahunnya yang keenam di Hogwarts, Harry tahu kalau selama ini Draco, juga keluarganya, adalah agen terselubung untuk Orde Phoenix, dia jadi kagum pada si pirang yang bisa berakting sesempurna itu menjadi orang yang sangat menyebalkan meski sebenarnya dia perhatian. Kalau saja ada penghargaan Oscar untuk penyihir, Harry pasti akan memberikannya pada Draco dan keluarganya. Hubungan spesial mereka terjalin setelah perang besar melawan Voldemort, di tahunnya yang ketujuh di Hogwarts, berhasil dimenangkan dan setelah Draco secara terang-terangan menyatakan cintanya pada Harry di depan semua murid dan guru di Aula Besar usai upacara penghormatan untuk para pejuang yang gugur di medan laga.

DraRy OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang