"Draco! Ayo cepat! Jalanmu lambat sekali!"
Pemuda jangkung berambut pirang itu menghela nafas mendengar suara pemuda lain di depannya. Siapa lagi kalau bukan Harry Potter, orang yang dalam satu tahun ini menjadi orang yang paling penting posisinya bagi Draco.
"Draco!"
"Kau teriakkan namaku sekali lagi, ku mantrai kau dengan silencio !" ancam Draco.
Mendengar itu, Harry malah tersenyum, "habis kau kelihatannya lesu. Padahal ini kan kau juga yang mengusulkannya."
"Dan aku menyesal sekarang," keluh Draco, "kau persis seperti bayi yang over dosis dengan coklat. Aku tidak pernah melihatmu semangat seperti ini."
Harry menunjukkan senyumnya yang paling cemerlang, "ayolah... ini sama-sama pengalaman pertama kita. Aku kan juga tidak punya pengalaman pergi ke mall atau ke tempat-tempat hiburan lain."
Separuh hati, Draco menyamai langkahnya dengan si pemuda berambut berantakan dan bermata cemerlang itu. Memang sih... ide untuk berjalan-jalan ke dunia muggle adalah usulannya, tapi dia tidak menyangka Harry menyambutnya dengan begitu antusias. Padahal sebenarnya ini ide main-main dari Draco karena dia bosan harus menghabiskan sisa liburan musim panasnya sementara kedua orang tuanya sedang bersantai di Paris. Maka jadilah... hari ini dia dan Harry ada di pusat kota London untuk menikmati satu hari yang berbeda.
Draco dan Harry melangkah sepanjang trotoar di tepi jalanan kota yang ramai oleh kendaraan muggle. Draco merasa sedikit tidak nyaman hanya memakai kaus lengan pendek, jaket dan juga celana panjang jeans. Tidak lengkap rasanya kalau tidak memakai jubah. Tapi sebaliknya, Harry enjoy saja berjalan di antara ribuan muggle di jalan itu.
Semakin santai Harry, semakin bete Draco. Bagaimana tidak, sejak tadi banyak sekali gadis-gadis yang dengan tidak tahu diri, menunjuk-nunjuk mereka berdua dan tertawa cekikikan. Atau kadang malah berkedip genit padanya. Saking kesalnya, Draco dengan cuek menggandeng tangan Harry dan membuat gadis-gadis muggle itu patah hati seketika.
"Apa, Draco? Tumben mau berpegangan tangan? Biasanya kau jalan seperti tidak mengenalku," sindir Harry.
Draco diam saja dan terus berjalan sambil menggandeng tangan Harry. Dia tidak suka ada yang memandang miliknya.
***
Mereka sampai ke sebuah pusat perbelanjaan ternama di kota London. Karena sama-sama buta segala sesuatu tentang muggle, mereka berdua pun nekad saja masuk sambil memperhatikan ke kanan dan kiri.
Mau tidak mau mereka lumayan bengong juga melihat semua hal yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Ada rasa kagum juga melihat apa yang ada dalam gedung besar itu. Para muggle bisa membuat tempat yang menakjubkan tanpa bantuan sihir sama sekali. Salah satu contohnya adalah udara dingin dan sejuk yang memenuhi gedung itu. Tak mau tampak seperti orang tolol, akhirnya mereka berdua pun kembali melangkah.
"Itu sepertinya enak," Harry menunjuk ke sebuah gerai makanan yang tak jauh dari pintu masuk.
"Jangan coba makanan yang macam-macam," kata Draco.
"Ayolah. Tidak akan sampai membuatmu mati di tempat, kan?" Harry pun menyeret paksa Draco supaya ikut dengannya. Sampai di gerai makanan itu, Harry pun membaca menu yang tertempal di kaca, "hem... apa, ya? Kau mau apa, Draco?"
Draco menggeleng, "tak mau. Kau beli saja sendiri."
"Oh well ..." Harry kembali membaca menu dan akhirnya memutuskan memesan satu porsi makanan yang tak pernah dia itu. setelah jadi, dia pun membayar dengan uang muggle. Tadi mereka sempat ke Gringotts dan menukar beberapa belas Galleon dengan uang muggle untuk modal mereka jalan-jalan di kota London.
![](https://img.wattpad.com/cover/79900542-288-k784962.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DraRy OneShoot
Hayran KurguAicchan kumpulan one shoot dari Aicchan untuk penggemar HarryxDrarry