Lima Belas

2.7K 263 60
                                    

Hallo,

Maaf slow update.

----------------------

Setelah mendapat pesan dari Stefan entah mengapa Yuki tidak dapat menutup rasa bahagianya. Semenjak tadi tingkahnya ada saja membuat Bu Elis menjadi heran. Kali ini Yuki masih menikmati es krim coklat besarnya sambil tersenyum sendiri. Mendapat pesan dari Stefan saja rasanya seperti menang undian apalagi kalau sampai sah jadi istrinya bisa-bisa dikira gila.

Tapi sejurus kemudian perempuan itu menggeleng. Setelah berdebat dengan pikirannya ia memutuskan untuk tidak menjatuhkan image seorang Yuki Margareta Kato. Lagipula Stefan masih berhubungan dengan Nasya walaupun berita perjodohan Stefan dengannya sudah diketahui publik.

Yuki menggerutu pelan memandang wallpaper ponselnya yang menggambarkan foto seorang lelaki yang di potret dari samping. Wajahnya memang tidak terlihat sepenuhnya karena sedikit tertutup topi tapi sudah dipastikan itu adalah foto Stefan.

"Dasar cowok datar, sensian. Apasih susahnya balik lagi ke gue?"

Kalau sudah begini tandanya Yuki kurang waras sampai maid yang lewat didekatnya terkadang ikut berdecak pelan. Sudah biasa bagi mereka melihat tingkah Yuki yang kekanakan, manja, dan ceroboh. Mungkin jika semua orang melihat tingkah Yuki yang seperti ini mereka akan semakin jatuh cinta tapi sayang sekali Yuki menutupinya dengan apik dengan sifat kasar, sombong dan tidak sopan.

Telepon rumahnya berdering sampai tiga kali tetapi ia enggan beranjak dari posisi wenak-nya. Pantatnya terasa menempel di sofa apalagi jika sudah sibuk dengan es krim coklat.

Bodo amatlah.

"Non, ada telepon dari Den Stefan."

Uhuk!

Yuki yang sedang menelan es krim langsung tersedak begitu mengetahui jika Stefan yang menelpon, tumben sekali, karena sibuk berdebat dengan pikirannya ia sampai tidak mendengar ucapan Stefan.

"Kok diem?" ia mengerutkan alis bingung karena Stefan tidak mengatakan apapun kepadanya.

"Udah tadi."

Hah? Bego kan?

Perasaan dia tidak mendengar apapun dari mulut Stefan, "Lo tadi bilang apa?"

"Makanya kalau ada orang ngomong itu dengerin."

"Ulangi."

"Nanti jangan telat."

"Oh, gitu doang?"

"Hm,"

"Bilang aja mau modus." Yuki tertawa pelan mengetahui niat terselubung Stefan.

"Serah."

"Kenapa gak telpon pake handphone?"

"Gak ada pulsa."

"Kere."

Perasaan bokapnya aja orang terkaya se-Indonesia masa anaknya gak punya pulsa. Bohong banget gak sih?

PRINCESS (STEFKI VERS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang