TIGA PULUH ENAM

904 153 24
                                    

Hallo sahabatkuuu..

how's your day? 

AMAZING!

Lagi kangen kalian nih jadi lanjut nulis hehe

***

Yuki berlari memecah keramaian menuju parkiran sekolah masih dengan dada sesak menahan tangis. Derap langkah seseorang menyusul dibelakangnya. Hingga sebuah tangan kekar berhasil menarik pergelangan tangannya dengan sedikit kasar.

"Gue bisa jelasin!" Ucap Stefan dengan sedikit ngos-ngosan.

Yuki memicingkan mata dengan kilat kemarahan. Melepaskan pegangan Stefan kasar dan tak mau lagi disentuh.

"Apa lagi?! Lo sengaja mempermalukan gue didepan semua orang?!"

Yuki sudah meradang dan tidak dapat mengontrol emosinya.

"Ki, bukan gitu!"

"Terus apa?! Semua orang tau kita batal tunangan! Ayah lo bahkan bikin perusahaan keluarga gue hancur. Apalagi?!"

Stefan kembali meraih pergelangan Yuki, meremasnya sedikit, "Gue bisa jelasin" ucapnya kini dengan nada yang lebih pelan.

Yuki melengos masih berusaha menarik tangannya dari Stefan, "Lepas!"

"Gue bener-bener jujur sama lo. Gue masih sayang sama lo."

"Gue udah berusaha buang jauh-jauh perasaan ini tapi gue selalu gagal. Gue sengaja pacaran sama Nasya supaya bisa lupain lo. Tapi gue ga bisa.."

"Bulshit," lirih Yuki masih tak memandang Stefan

Kedua tangan Stefan menyentuh kepala Yuki supaya menghadap kearahnya, "Dengerin gue, gue minta maaf sama lo karena udah nyakitin lo bahkan ngumpanin lo ke Petter. Gue juga minta maaf karena bokap gue ngehancurin perusahaan keluarga lo. Gue bakal bayar semuanya, Ki."

Yuki menepis tangan Stefan dengan senyum getir, "Ga selamanya semua berjalan sesuai kemauan lo Stef. Gue udah menyerah sepenuhnya sama lo,"

airmata Yuki jatuh tapi gadis itu masih tersenyum pahit. "Gue dulu sayang banget sama lo. Sampai gue jadi gadis paling bodoh di dunia ini. Tapi gue ga mau jadi bodoh lagi. Lo kira gue sampah yang bisa lo buang terus lo pungut lagi dengan gampangnya."

"Ki,.." lirih Stefan "Lo pikir gue ngga trauma buat kembali lagi sama lo? Lo udah ngehancurin kepercayaan gue. Lo jalan sama Al bahkan lo ciuman sama dia. Gue tahu tapi gue diem aja sampai gue bener-bener ga kuat buat sama lo lagi. Lo tau Algibran Group saingan berat keluarga gue kan? Lo tauuu tapi lo tega sama gue!"

Yuki menghapus sisa airmatanya dan mengangguk, "Okay gue salah waktu itu! Tapi gue ga pernah buat ngehancurin perusahaan keluarga lo bahkan membunuh lo, Stef! Gue emang cinta sama Al tapi gue nglepasin dia demi lo!"

"Gue capek berjuang, gue ga punya kesempatan ketiga lagi buat lo. Sorry," tutup Yuki sebelum berjalan kearah mobilnya dan meninggalkan Stefan sendiri.

"Yuki please..."

Disaat punggung Yuki terlihat jauh, airmata Stefan menetes. Pemuda itu hanya bisa diam membeku, "Lo emang monster Stef." gumamnya untuk diri sendiri

****

Yuki sampai di rumah dengan keadaan hati yang kacau. Sejak tadi ponselnya terus berdering menampilkan nama ketiga sahabatnya tapi sengaja diabaikan. Ia hanya mematung di depan pintu dengan wajah mendung. Sisa airmatanya pun masih belum kering sepenuhnya. Diluar terlalu dingin maka ia memutuskan untuk masuk dengan ogah-ogahan.

Ia meletakan tas diatas meja makan dengan asal lalu meraih air dalam gelas, sesekali menepuk dadanya yang terasa sesak.

Memikirkan baik-baik apa yang dikatakan Stefan tadi.

PRINCESS (STEFKI VERS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang