----First meet----
Pertemuanku dengannya pertama kali itu bukanlah sebuah kenangan yang baik, bagaimana bisa aku bilang tidak baik karena saat ini aku bertemu dengannya saat aku diselamatkannya dari pembulian para perempuan most wanted di kampus tempatku mencari ilmu ini dan lebih parahnya lagi dia menyelamatkanku dengan keadaannya yang mabuk berat itu hingga ia tidak segan menampar wajah perempuan-perempuan yang membuliku tanpa memperdulikan permohonan mereka sampai mereka lari tunggang langgang karena takut pada orang yang membelaku ini.
Bagaimana tidak, bagi perempuan populer di kampus ini laki2 most wantet ini paling di kagumi dan ditakuti pada saat yang sama karena mereka mampu menaikkan derajat para perempuan yang dekat dengan mereka tapi mereka mampu menghancurkan reputasi mereka sebagi seorang yang populer karena mereka merasa terganggu ataupun tidak senang. So kalian tau kan apa yang menyebabkan perempuan2 itu lari tunggang langgang.
Back to this situation, dia kini mulai mendekatiku dengan sempoyongan, kusiapkan kuda2ku karena aku takut dia akan melakukan sesuatu yang tak kuinginkan kepadaku, setidaknya latihan karateku selama 4 tahun ini tidak aka sia2. Ya walaupun teknikku hanya kugunakan pada saat genting saja dan takkan aku gunakan hanya untuk melawan perempuan2 manja itu. Hempp!!
Dia semakin dekat padaku dan tatapan sayunya membuatku terdiam mematung dan pada jarak dua langkah lagi dariku ia menghentikan langkahnya lalu mengeluatkan suara bariton yang baru aku dengar saat ini
"Are you alright??" tanyanya padaku dan hanya kubalas anggukan kepala " emm, can i ask you something?" katanya lagi
"Ofcours, apa yang ingin kau tanyakan?" tanyaku sambil memiringkan kepalaku sedikit untuk melihat wajahnya yang tertutup rambut panjang sampai kehidung itu menutup sebelah kanan matanya
"Siapa namamu? Dan kenapa kau menutup rambutmu dengan kain tebal itu? Apa kau tidak panas? Dan juga, siapa sebenarnya dirimu hingga aku tak bisa memalingkan mataku darimu??" tanyanya panjang lebar sambil sesekali mengumpulkan kesadarannya dengan menggeleng2kan kepalanya kekanan kekiri
Sebenarnya aku tidak heran dengan pertanyaannya ini, karena bagi orang eropa orang islam masih menjadi hal yang tidak biasa dan terkesan aneh bagi mereka, apalagi yang tidak suka dengan islam mereka akan dengan terang2an menunjukkan ketidak sukaan mereka baik secara terang2an ataupun sembunyi2, dan tidak sedikit juga yang mulai tertarik dengan islam karena keluargaku merupakan salah satu pemilik islamic center di kota ini jadi aku sering membantu disana dan tau bagaimana kondisi disana.
"Em, namaku rosiana salamah, dan kain yang aku pakai ini namanya jilbab, aku tidak pernah merasa panas karena jilbab ini lah yang melindungi auratku, dan aku adalah seorang muslimah.. Apa itu sudah cukup menjawab semua pertanyaanmu?" kataku panjang lebar juga sambil menatapnya dati ujung mataku dan yang kulihat kini ia hanya mengangguk2 dan tidak lama ia tunbang kearahku
"Astaqfirullah!!" kataku ketika aku menopang badannya yang besar dan tinggi itu dengan kedua tanganku yang kecil "hei... Are you alright?? Please wake up.." kubaringkan ia ditanah dan setelah lama mencoba membangunkannya namun sia2 saja segala usahaku, aku segera mengambil handphone dalam saku tas yang ada disampingku dan memijit beberapa nomor disana, setelah tersambung segera aku mendekatkannya di telinga
"Assalamualaikum abi, abi... Tolong ana abi..."
"....... "
"Ana tadi dibully temen2 kampus ana abi, lalu ada yang menyelamatkan ana tapi ..."
"....."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Meet Muslimah
SpiritüelDi dunia ini tidak ada lagi yang aku percayai selain diriku sendiri, bahkan aku sudah lupa kapan terakhir aku menunduk dan berdo'a. Bahkan sekarang aku sudah tak percaya lagi pada yang namanya perempuan dan kini makhluk yang disebut perempuan itu ha...