Eleven

1.1K 29 1
                                    

"Putar putar"
"Putar!", terdengar seruan penuh semangat beberapa orang remaja. Terkadang sebuah tepukan ikut meramaikan suasana.

"Oi, dika ! Cepat putar!" perintah seorang gadis pendek sebahu yang di ketahui bernama Kinal Rupanya ia sudah tak sabar.

"Iya, sabar" ujar Dika Tampak tangan pemuda itu mulai memutar sebuah botol kaca.

Botol itu terus berputar dan berputardi tengah-tengah para remaja yang sejak tadi tak melepaskan pandangannya dari botol itu. Bahkan ada beberapa dari mereka yang sampai meneteskan bulir-bulir keringat. Ok, itu terlalu berlebihan. Tapi yang pasti, ekspresi tegang terlukis jelas di muka mereka. Mungkin karena mengingat kalau orang yang ditunjuk oleh botol itu, harus memilih antaraTruth(Kebenaran) atauDare(Tantangan). Dan diantara pilihan itu tidak ada yang menyenangkan. Ke duanya memiliki resiko yang menakutkan. Terlebih jika yang membuat soal adalah orang-orang semacam Kinal. Siapkanlah kuburan untuk dirimu.

"Wooi, botolnya mulai melambat" pekik Nabil pemuda tinggi dengan suara kas betawinya.

"Jangan gue, jangan gue" tampak seorang cewek rambut panjang dengan gaya agak urakan tengah berdoa. Sedangkan dua pemuda di sampingnya Maul dan Sandy masih tetap bertahan dengan pocker facemereka.
"Uhh", ekspresi gelisah terlihat jelas di wajah Ve gadis beparas bidadari itu.

"Lama banget sih berhentinya!" komentar Shania gadis berbadan tinggi tak sabar.
"Wow! Rupanya Nona Shania sudah tak sabar" ejek Kinal yang hanya dibalas dengusan kecil oleh Shania.
Botol kaca itu terus berputar walau putarannya kini telah melambat. Hingga pada akhirnya botol itu berhenti dengan sempurna."Boby!" seru seluruh remaja yang ikut bermain kecuali Boby ketika mulut botol tepat menujuk tempat Boby berada.

GLEK!

Pemuda itu pun hanya dapat meneguk ludahnya. Ia harus bersiap-siap dengan kejahilan teman-temannya. Apalagi ketika sebuah seringai licik telah terlukis di wajah teman-temannya itu. Ia hanya dapat pasrah dengan apapun yang terjadi nantinya. Berdoa saja ia tak harus menyiapkan kuburan untuk dirinya.

"Lo pilih apa, Bob ?Truth or Dare?"tanya Kinal masih bertahan dengan seringai liciknya. Boby terdiam beberapa menit. Mencoba memikirkan jalan terbaik yang harus ia ambil. Hingga ia pun mendapatkan satu keputusan. "Dare"jawab Boby penuh keyakinan.

"Dare,ya..." gumam Kinal tanpa melepas seringai jahilnya. Bahkan kini seringai itu semakin lebar saja.

"Woy Kinal!" panggil Jeje dan Kinal pun mendekat. Terlihat Jeje tengah membisikkan sesuatu di telinga Kinal dan beberapa detik kemudian seringai Kinal kembali terlihat.

"Gue udah putusin! Bagaimana kalo tantangan untuk Boby adalah..." Kinal menggantungkan kalimatnya. Membuat teman-temannya penasaran. Begitu juga dengan Boby. Ia penasaran tapi juga cemas dengan tantangannya
"...nyatakan cinta sebanyak 10 kali pada orang yang duduk di depannya di Hari Senin!" lanjut Kinal penuh semangat dan Boby yang mendengarnya hanya dapat terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka seperti orang bodoh.

"Setuju!" seru yang lain.

"Eh, tunggu! Tunggu!" celetuk Boby yang langsung menarik perhatian.

"Nape lagi?" tanya Nabil.

"nyatakan cintanya sekaligus atau satu hari hanya boleh satu pernyataan cinta?" tanya Boby.

Kinal memutar bola matanya malas."Tersera lo. Yang terpenting lo harus menyatain cinta sebanyak 10 kali amah orang yang duduk di depan lo di Hari Senin" jelas Kinal.

One Shoot Jkt48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang