Baby Pov
Sinar matahari menyembul memaksa masuk melalui celah-celah tirai putih. Mataku sangat berat untuk sekedar terbuka. Namun aku tidak mau dicap gadis kebo apalagi disebelah ku terdapat Marc Marquez.
Dengan rasa malas dan belek mata dimana-mana, akhirnya aku paksakan mataku untuk terbuka. Hal pertama yang kulihat adalah wajah Marc yang tertidur menghadapku. Wajahnya sangat tampan dan polos bak bayi yang tidak terdapat dosa sekalipun. Bulu matanya lentik, alisnya tebal dan aku iri karena itu! Bibirnya... Bibir merah yang semalam aku rasakan. Walaupun aku tidak menginginkan first kiss ku diambil secara paksa seperti tadi. Namun aku tidak sepenuhnya menyesal karena first kiss ku di curi oleh orang yang aku cintai. Marc Marquez Alènta.
"Sampai kapan kau mengagumi wajah tampanku" ucapnya dengan senyuman, walaupun matanya masih tertutup sempurna. Detik berikutnya aku melihat mata cokelat yang aku sukai terbuka lebar. "Morning"
Aku tersenyum dan bangkit untuk duduk. Aku mengingat bagaimana semalam aku dan Marc bertengkar, aku memohon kepada Marc bahwa tidak untuk membawaku pulang. Aku tidak ingin wajah sembabku terlihat oleh Mom, Felix apalagi Dad. Maka dari itu, aku dan Marc memutuskan menyewa kamar di hotel biasa, untuk kami tidur. Jangan berpikiran aneh-aneh, kami hanya tidur tanpa melakukan hal lain. Yah, selayaknya kami waktu kecil.
"Jika seperti ini aku merasa kita seperti anak kecil lagi" ucapnya yang tiba-tiba menaruh kepalanya di pahaku. Aku hanya tersenyum dan meng-iyakan dalam hati. Kumainkan rambut hitam tebalnya, terasa halus di tanganku.
"Marc boleh aku minta sesuatu padamu?" ucapku sambil menoleh padanya. Ia mendongak menatapku. "Kumohon, lupakan kejadian semalam. Ak-aku tidak mau pertemanan kita hancur karena pertengkaran semalam kita"
Marc bangkit dan duduk menghadapku. "Kenapa aku harus melupakannya? Justru kejadian semalam akan selalu ku ingat. Dengan begitu, aku tau bahwa kau mencintaiku" ucap Marc dengan nada candaan.
Aku mendengus kesal. "Demi tuhan Marc, aku sedang tidak mood untuk bercanda. Aku serius! Lagipula... aku tidak pernah mengatakan bahwa aku mencintaimu" ucapku dengan muka kesal.
Marc tampak berpikir. "Memang, tapi perilaku mu semalam mengatakan bahwa kau mencintaiku. Sudahlah, aku mengetahui bahwa seluruh gadis di dunia ini tidak akan menolak pesonaku apalagi ketika aku berada di atas motor balapku" ucap Marc percaya diri.
Ku pukul bahu Marc pelan. "Yah, kecuali aku!! Sudahlah, aku ingin mandi" ucapku mengalihkan pembicaraan dan pergi ke kamar mandi, meninggalkannya. Aku tak habis pikir, bisa-bisanya Marc mengajakku bercanda ketika aku sedang serius dengannya. Sungguh menjengkelkan!
Setelah beberapa menit aku merilekskan tubuhku di bath up. Ku bilas tubuhku di bawah pancuran shower. Setelah itu ku gosok gigiku dan memakai pakaian semalamku lagi. Hei, jangan berpikiran aku jorok. Lagi pula aku tidak membawa baju!
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Baby! {Marc Marquez} [COMPLETED!]
Fanfiction[CHECK TRAILER!!] "Baby selalu memanggilku dengan sebutan Marc mesum. Dan aku akan selalu menyukai panggilan 'sayang' darinya." -Marc Marquez. Aku, Baby Rayna Hermosa. Gadis dengan predikat cumlaude sewaktu lulus dari jurusan kedokteran di universi...