Part 3 (Your hands fit in mine)

3.9K 248 10
                                    

Yakin mau baca ini??
Jangan jealous ya kalau aku buat Marc jahil sama Baby hahahah

Happy reading!

*****
Baby pov's

Aku merenggangkan tubuhku leluasa. Memikirkan Marc hanya membuatku sakit kepala. Tanganku meraih handphoneku dan menggeserkan layar handphone. Jam 3 sore? Astaga aku tidur lama sekali.

" ku kira kau mati "

Sontak aku berbalik dan menemukan Marc sedang berada di sampingku. Astaga! Sejak kapan dia--

" ka--kau ngapain kesini?? Mom? Felix--" ucapku tertahan karena tangan Marc membungkam mulutku.

" Hentikan ocehanmu itu! Nanti Mom-mu mengira aku memperkosa-mu " ucap Marc. Sontak mukaku langsung memerah. Kenapa dia menatapku seperti itu. " hei, kenapa mukamu memerah? Oh... Jangan-jangan kau mau aku apa-apakan. Iya kan?? " ucap Marc sambil menaik-turunkan alis matanya yang tebal bak ulat bulu.

Marc ku kembali~

" kau gila Marc! " ucapku mendorong Marc pelan. Aku duduk menyandar sandaran kasur, sedangkan Marc tiduran menghadap atas. " sedang apa kamu kemari? "

Marc tampak tidak memperhatikan ucapanku. Ia sepertinya menerawang jauh. " sepertinya sudah lama ya aku tidak kemari. Rasanya sangat aneh "

" apa maksudmu ? " ucap ku melihat Marc yang menerawang jauh menatap langit-langit kamarku.

" Dulu waktu kita kecil aku selalu ke kamar-mu tidur berdua dengan-mu. Mandi dengan-mu-- duhh" Marc mengelus kepalanya yang kupukul menggunakan bantal.

" kau mesum sekali Marc! " ucapku. " eh-- apa yang sedang kau lakukan! Ma--marc!". Ucapku panik ketika tiba-tiba saja Marc membaringkan aku dan dia merangkak diatasku. Astaga! Apa yang dia lakukan.

" kau selalu berkata kalau aku mesum " ucap Marc yang masih berada di atasku. Aku menggeleng keras masih tetap menutup mataku. " Ck, tadi pagi kamu bilang padaku kalau aku mesum. Padahal aku hanya menangkapmu supaya badan kecilmu tidak menabrak lantai. Kau tau itu? " ucap Marc yang kuyakin wajahnya semakin dekat. " bagaimana kalau aku seperti yang kamu katakan tadi "

" ap-apa maksudmu? " ucapku mulai membuka mataku perlahan. Kulihat wajah Marc yang AMAT SANGAT DEKAT. Mungkin jika aku bergerak sedikit, hidung kami akan bersentuhan.

Brakk

" Baby-- Woahhh sory,  gue kira lu tadi dikamar gue. Sory- sory ". Sontak aku dan Marc mencari sumber suara. Mataku membelak kaget, apalagi melihat wajah menjijikannya. Astaga Felix!!

" It's oke bro, gue lagi ngusir nyamuk disini " ucap Marc santai masih dengan posisi diatasku (?). Aku melihat Felix terkekeh dan pergi dari kamarku dan menutup pintu kamarku perlahan.

Astaga! Apa dia tidak khawatir dengan adik kecilnya saat ini??  Dengan posisi serba salah seperti ini, mungkin jika Mom atau orang lain liat, pasti akan beranggapan aku dan Marc... Tidak-tidak!! Felix, kau benar-benar ingin merasakan tendanganmu di bokongmu!!

Cetakk

" duhh " pekikku ketika merasakan jentikan jari Marc berada di keningku. " Marc! Minggirlah dari tubuhku, jika Mom melihat ini aku yakin.."

Marc menatapku dan menunggu-ku menyelesaikan kalimat yang menggantung. " yakin apa?.. Ahh jangan-jangan tadi kamu berpikiran macam-macam padaku kan? Ayo ngaku!" ucap Marc yang malahan mencondongkan wajahnya amat sangat dekat denganku. "kenapa mukamu menjadi pucat Baby? Ahahahaha" tawa Marc pecah dan ia berguling ke sampingku.

Oh Baby! {Marc Marquez} [COMPLETED!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang