Part 17 (Broke up?)

2.4K 202 5
                                    

Holla Chicos! Apa kabar?? Hehehehe...
Akhirnya aku lanjutin cerita ini lagi.. But kali ini aku khusus dedikasi part ini untuk Wigunalady karena dia selalu vote dan komen cerita di Oh Baby! Yeahh, loyal readers i think :)

Bagi kamu yang mau aku dedikasi part juga, gampang banget kok. Kalian cuma harus vote dan komen yang menarik di part cerita Oh Baby! 😉

Dan makasih juga buat kalian yang udah selalu baca cerita aku yang ini ataupun yang lainnya. I'm really appreciated 😘

Well-- sebelum baca, boleh dong pencet simbol bintang di sebelah kiri. ❤️

Happy reading, people!
**********

Baby Pov

Kaki ku terus menerus melangkah. Mata hazel cokelat yang kupunya terus bergeliya mencari seseorang yang dapat aku kenali. Jariku terus menerus meremas satu sama lain. Dan keringat dingin terus mengalir di dahi. Dimana mereka semua? Aku... Takut

Aku tersentak, mengingat sesuatu. Handphone!!. Dengan segera ku keluarkan handphone yang berada di saku celana. Dengan segera ku cari nama seseorang di kontak.

Alex..

Tiga menit, tak ada jawaban dari Alex. Sialan, dimana adik kecil itu. Dengan kesal ku putuskan sambungan tat kala mendengar suara perempuan operator yang terus menerus berkata sama mengatakan bahwa si pemilik telfon diluar jangkauan.

Mataku lanjut mencari nama di kontak. Aku menimbang-nimbang ketika melihat nama Marc di dalam kontakku.
Marc? Aghh... Masa aku harus menelpon Marc sih, kita kan lagi berantem.. Gengsi kali.

Aku menggeleng cepat dan mencari nama seseorang di kontak lagi. Aku tersentak tat kala melihat handphoneku berdering dan nama Ishak tertera di layar.

Aku berdeham membersihkan tenggorokanku yang tiba-tiba terasa gatal. "Ekhm--Ya? Holla" ucapku dengan suara seriang mungkin. Aku tidak mau menunjukan suara asli ku pada Ishak. Maksudku pada keadaan ini. Bisa-bisa Ishak menarik paksa aku pulang ke Spanyol jika mengetahui aku tidak bersama Marc. Itu tidak akan terjadi.

"Dimana?" Ucap Ishak di sebrang telfon. Suara dinginnya terdengar jelas di kupingku. Aku bisa menebak pasti wajah tampannya saat ini sangat datar. Ugh!

Ku gigit bibirku. Mataku menatap orang lalu lalang dengan kaos idola mereka masing-masing. Kuning, merah, hitam. Ahh banyak sekali!! Aku menunduk takut tat kala melihat beberapa orang itu melihatku iba, aneh, dan mesum. Kurang ajar!

Wanita asing tersesat di negara lain? Ahh-- great!

"Rayna! Kau baik-baik saja, kan? Dimana Marc"

Aku terkesiap mendengar suara Ishak meninggi. "Ten--tentu aku baik! Ak--aku sedang bersama Marc, jangan khawatirkan aku" dustaku

 "Ten--tentu aku baik! Ak--aku sedang bersama Marc, jangan khawatirkan aku" dustaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh Baby! {Marc Marquez} [COMPLETED!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang