Holla readers!!
Sebelum baca, boleh minta bintangnya? Hehehhe
Oiya!! Siapa yang setuju aku bikin Marc Pov?? Kalau iya, tolong coment dan kasih aku alasannya. Dan aku bakalan kasih Marc Pov kalau chap ini tembus 20 vote dan coment dari kalian. Yuhuuu~~
*author banyak mau* *plak*
Happy reading!!
**********
Baby Pov"Angel?"
Wanita itu tersenyum senang. Matanya berbinar ketika melihat Marc. Seperti melihat berlian mahal yang ada di hadapannya. Dia kenapa deh?
"Kamu tambah tampan Marc!" Ucap Angel dengan suara genit. Wajah Marc tampak binggung atas perilaku aneh Angel. "Eh, Baby?"
Nah!
Aku menyering bodoh. "Hei, apa kabar".
"Kamu tidak berubah ya, tetap kecil dan menggemaskan" ucap Angel sambil menatapku. Dalam hati aku menggerutu kesal akan ucapan Angel. Kurang ajar! Dasar wanita cantik menyebalkan.
"Kamu ngapain disini?" Marc membuka suara. Ia melihat Angel sangat aneh. Aku pun begitu. Tidak biasanya wanita ini bersikap seperti ini. Apalagi ia kan sudah bersama Ishak, kenapa seolah ia sangat cari perhatian dengan Marc.
"Menemuimu!". Selanjutnya ia keluarkan sebuah kartu pada Marc. "Datang ya sama Baby!" Pekiknya gegirangan. Sontak aku menoleh dan berjinjit pada kartu yang Marc pegang. "Aku tidak ingin tau! Kalian harus datang. Ini perintah!" Ucap Angel dengan tatapan menganjam, setelah itu ia berjalan menjauh pergi dari hadapan kami.
Alisku bertautan binggung akan sikap Angel. "Itu apa?" Tanyaku pada Marc yang sedang serius membaca kartu yang barusan di beri oleh Angel.
Marc menatapku. "Cium dulu!"
Ku pukul lengannya kesal. "MESUM!" Ucapku kesal. Marc terkekeh dan merangkulku sambil berjalan ke arah taman belakang rumah sakit. Selama perjalanan, banyak pasien ataupun suster saling berbisik-bisik membicarakan pria di sebelahku ini. Ada yang mengangumi ketampanannya, ada juga yang tau dia adalah seorang pembalap motogp. Dan aku menunduk takut akan tatapan mereka.
Aku terus menunduk tat kala Marc membawaku duduk di kursi taman. "Kenapa harus disini? Ini terlalu umum" bisikku.
Marc menoleh dan menampakan wajah binggung. "Maksudnya?"
Perlahan aku mendongak dan menatap wajah tampannya. "Demi tuhan! Kau itu pembalap motogp. Everyone knows you! Apalagi jika ada seorang fans yang tiba-tiba menghampirimu"
"Memangnya kenapa dengan fans ku?"
Aku berdecih kesal. Astaga Marc sangat lemot! "Bagaimana jika fans fanatik wanita mu menjambakku?"
Marc terkekeh, lengannya merangkulku semakin erat. Mataku sontak menatap sekeliling. Banyak orang yang terang-terangan memotret diriku dan Marc yang sedang merangkul. Aku yakin abis ini social media akan ramai dengan foto bodoh kami. Tangan Marc membawa daguku untuk melihatnya. Seketika aku terhipnotis akan mata cokelatnya, tidak peduli akan omongan sekitar. "Selama ada aku, you'll be save. Aku tidak akan membuat mu luka sedikitpun". Aku tersenyum tipis mendengar ucapan Marc.
Coba Marc mengatakan ini 2 tahun yang lalu, pasti saat ini aku akan mengangguk senang dan memeluknya. Tapi anganku sudah pudar. Tanpa Marc berbicara seperti itu, sebenarnya aku sudah tersakiti olehnya. Maksudku, hatiku sudah luka akan sikap egois kami.
Perlahan ku lepas rangkulan Marc dan sedikit menjauh dari nya. "Aku tidak bisa bernafas" dustaku. Padahal, aku tidak ingin jatuh terlalu dalam pada pesonanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Baby! {Marc Marquez} [COMPLETED!]
Fanfiction[CHECK TRAILER!!] "Baby selalu memanggilku dengan sebutan Marc mesum. Dan aku akan selalu menyukai panggilan 'sayang' darinya." -Marc Marquez. Aku, Baby Rayna Hermosa. Gadis dengan predikat cumlaude sewaktu lulus dari jurusan kedokteran di universi...