Chapter 9

164 8 0
                                    

Ali berjalan menyusuri lorong kampusnya, langkahnya terhenti saat melihat prilly sedang bersama arnold. Ali menundukkan kepalanya dan melanjutkan langkahnya ke taman.

Dia duduk di salah satu kursi yang kosong sambil memainkan gitarnya menyanyikan lagu kahitna- rahasia cintaku.

Setiap di dekatmu
hatiku meresah
sesaat di sampingmu
seakan kau miliki
kusadari aku tak seharusnya
terbawa perasaan

Dan aku mencintaimu
sungguh sungguh tanpa kau tahu
tersimpan dalam hatiku
selamanya ini jadi rahasia cintaku

Sering aku meragu
harus kumelangkah
terkadang kau beri harapan
kadang terasa jauh
pedihnya hati bila ini
hanya terbawa perasaan

Dan aku mencintaimu
sungguh sunguh tanpa kau tahu
tersimpan di dalam hatiku
selamanya ini jadi rahasia hati

Cintaku hanyalah untukmu
andai kau sadari itu
bila cintamu bukan aku
biar cinta ini jadi rahasia hatiku

Ouh..
Dan aku mencintaimu
sungguh sungguh tanpa kau tahu
tersimpan di dalam hatiku
selamanya ini jadi rahasia cintaku

Di balik pohon seseorang sedang memperhatikannya. Ia tersenyum menikmati lagu yang ali nyanyikan.

Karena merasa ada yang memperhatikannya, ali menoleh dan terkejut saat melihat seorang gadis berdiri tersenyum kearahnya.

"Prilly" lirih ali hampir tidak terdengar

"Suara lo bagus" prilly tersenyum menghampiri ali dan duduk di sebelah ali

"Thanks, lo dari tadi diem disitu?" tanya ali melirik ke arah prilly

"Kebetulan tadi gue lewat, terus gue liat lo lagi nyanyi, jadi ya gue dengerin dulu aja" prilly memperlihatkan deretan giginya, ali hanya menganggukan kepalanya, prilly menatap lurus kedepan.

"Lo kenapa pril' tanya ali membuyarkan lamunan prilly

"Ehh gue... Gue gapapa ko" ucap prilly terkejut

"Lo ga bakat boong ke gue" sahut ali

"Gue seneng aja li, akhirnya kita bisa kaya dulu lagi" prilly tersenyum ke arah ali, ali membalas senyuman prilly

"Gue harap kita bisa terus jadi sahabat" tambah prilly, senyum ali memudar saat mendengar kata sahabat, yang ia inginkan bukan hanya sekedar sahabat, ali harus bisa memiliki prilly seutuhnya.

"Apa ini saatnya gue nyatain perasaan gue ke prilly"umpat ali di dalam hatinya sambil memandang prilly

"Hello ali, ko lo liatin gue kaya gitu sih" prilly melambai-lambaikan tangannya di depan muka ali, ali terkejut lalu tersadar dari lamunannya.

" pril gue boleh nanya ngga?" tanya ali dengan nada hati-hati

"Mau nanya apa?"

"Emm lo sama arnold pacaran ya?"

"Hahahaha, pacaran? Ya ngga lah" balas prilly sambil tertawa

"Terus kemarin lo kan jalan sama dia"

"Ya kali gue pacaran sama dia, Dia itu udah punya cewe, lagian kemarin dia tuh minta anter gue buat beli dress buat cewenya" tutur prilly, ali hanya melongo tak percaya

"Eh emang kenapa kalo gue pacaran sama dia, lo cemburu ya" prilly menggoda ali sambil mencolek pipi ali

"siapa juga yang cemburu" balas ali salah tingkah

"Gak usah ngeles deh lo" prilly menampar ali sangat pelan

"Lo tuh ya kepedean banget sih, buat apa coba gue cemburu" ucap ali membela dirinya sendiri, prilly hanya membuang nafasnya secara kasar.

"Eh li gue cabut duluan ya" pamit prilly melangkah meninggalkan ali

"Tunggu pril, nanti sore lo ada acara ga" ali menahan lengan prilly, prilly hanya menggelengkan kepalanya

"Nanti sore gue mau ngajak lo ke suatu tempat lo dandan yang cantik ya, gue jemput jam 16.30" tanpa menunggu jawaban dari prilly, ali melangkah meninggalkan prilly. Prilly hanya melongo menatap punggung ali yang perlahan menjauh.

Prilly mengedikkan bahunya dan melanjutkan langkahnya ke parkiran.

Tbc
Jangan lupa vote+komen ya

Cinta Di Kota VeniceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang