JET LAG

58.6K 2.4K 23
                                    




Jet Lag adalah perasaan kelelahan dan kebingungan setelah perjalanan yang panjang akibat ketidak mampuan tubuh untuk menyesuaikan zona waktu yang baru. Jat lag dapat menyebabkan pola tidur seseorang terganggu dan membuatnya ngantuk dan lesu

Cupp.

Kinsa membelalakan matanya menyadari apa yang baru saja terjadi padanya. Dalam waktu sekejap dia dapat merasakan sesuatu yang lembut menyentuh keningnya. Mas Bagus yang tadi mencengkeram lengannya erat sekarang memindahkan cengkeramannya kebahu Kinsa. Mas Bagus mengangkat wajahnya dan membuang wajahnya dari Kinsa. Mas Bagus tidak berani menatap Kinsa.

"L.. Lain kali jangan bersihin apartemen sendirian. Maksud saya, dek Kinsa pasti capek. Sebaiknya, sebaiknya dek Kinsa istirahat yang cukup udah gitu aja. Saya juga mau istirahat," Mas Bagus berjalan cepat masuk kekamarnya tanpa memandang Kinsa.

Kinsa masih tertegun ditempatnya berdiri. Sebentar kemudian Mas Bagus membuka pintu kamarnya lagi.

"Selamat tidur dek," ucapnya lalu menutup lagi pintu kamarnya.

Kinsa merosot jatuh terduduk. Apa ini? Perasaan apa yang memenuhi hatinya ini? Kenapa dia tidak marah dengan tindakan Mas bagus yang mengejutkan ini? Kinsa masuk kedalam kamarnya dan berendam di dalam bathup sambil terus memikirkan apa yang baru saja terjadi.

-00-

Ajeng menutup bukunya, jurusan akutansi harus berkutat dengan banyak angka yang tak terhitung jumlahnya. Ajeng meletakan ponselnya dan menghela nafas panjang. Sedari kemarin Ajeng terus menerus mencoba menghubungi Kinsa dan tidak mendapatkan satupun balasan dari Kinsa. Itu membuat Ajeng cemas sekaligus kesal.

Ajeng beranjak dari tempat duduknya dan mebalik badannya hendak kembali kekelas karena sebentar lagi mata kuliah yang diambilnya sudah hampir dimulai. Ajeng menghentikan langkahnya ketika melihat Kinsa turun dari taksi.

"Kin!," Ajeng berlari menghambur kearah Kinsa yang menyambutnya dengan uluran tangan.

"Awww!," teriak Kinsa kesakitan karena Ajeng ternyata tidak memeluknya melainkan mencubit perutnya.

"Kenapa nggak kasih kabar Gue! Gue pikir Lo diculik alien sampe nggak balik kekelas seharian. Mana dihubungin nggak bisa bisa lagi! Ponsel Lo nggak aktif ya!," omel Ajeng.

"Hehee, jadi sebenernya..." Kinsa bercerita panjang lebar mengenai kejadian yang dialaminya kemarin.

"Jadi itu alasan Lo naik taksi?. Pantes aja kemarin Brian nanya terus ke Gue Lo dimana. Gue pikir Lo mau diajak kencan," ucap Ajeng menggoda. Kinsa menekuk wajahnya dan mencubit balik perut Ajeng. Mereka tertawa bersama hingga lupa jika kelas sudah dimulai sepuluh menit yang lalu.

-00-

"Yakin ngak pengen jajan pecel lele sama Gue? Gue yang traktir loh Kin?," ulang Ajeng.

"Enggak jeng. Hari ini Mas Bagus dirumah sendirian, dan tangan dia masih sakit jadi mau nggak mau Gue harus pulang," jawab Kinsa.

"Tapi kemarin Lo sendiri yang bilang kalo Mas Bagus nggak papa karena tangan yang retaknya itu yang kiri," lanjut Ajeng.

"Ya, sakit ya sakit mau kiri apa kanan tetep aja namanya sakit," ucap Kinsa.

"Akhir akhir ini Gue perhatiin Lo jadi makin perhatian ya sama si bule? Lo udah mulai naksir sama tuh orang?," tutur Ajeng membuat Kinsa kaget.

"Naksir? Enggaklah, kan Gue bilang Mas Bagus sakit gara-gara Gue. Masa Gue nggak tanggung jawab," elak Kinsa.

Bule Ningrat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang