SEMBUNYIKAN ATAU SAMPAIKAN

50.2K 2.1K 32
                                    

"Gue suka sama Lo!," ucap Brian lantang.

Kinsa terkejut. Jangankan untuk menjawab, mengedipkan kelopak matanya pun rasanya berat. Brian menatap Kinsa menuntut jawaban darinya. Kinsa tetap berdiri tidak bergerak, hatinya masih belum siap menerima pernyataan dari brian secara mendadak seperti itu.

"Gue.. Gue nggak maksa Lo buat jawab itu sekarang. Maskud Gue, Lo pasti butuh waktu buat berpikir tentang jawabannya dulu kan?," tanya Brian.

"Aku..." Kinsa bingung menjawab.

"Gue, Gue cari makan dulu. Sampai ketemu lagi nanti pas rapat,"

-00-

"Jadi kita tinggal nunggu rundown sama daftar tempat yang bisa dipakai. Sie Tempat udah pada survey kan?," tanya Bimo.

"Ya. Kita udah survey tempatnya, nanti datanya kita serahin ke Sie Acara,"

"Baiklah kalau gitu rapat hari ini selesai," ucap Bimo menutup rapat hari ini.

Selesai rapat salah satu Sie Tempat memberikan datanya ke Brian.

"Yang bikin rundown Gue sama Kinsa!," ucap Brian mantap membuat Kinsa kaget.

"Eh?," Kinsa tidak habis pikir.

"Lo keberatan?," tanya Brian.

"Enggak kak," jawab Kinsa yang sebenarnya keberatan banget.

Secara, tadi Kinsa habis ditembak dan Kinsa belum ngasih jawaban dan sekarang si-yang-nembak malah ngajak ngerjain rundown berduaan.

-00-

Kinsa membiarkan rambutnya yang basah menetes membasahi lantai. Kaosnya basah karena rambutnya, dia keluar dari kamar dengan wajah lesu.
Dilemma! Kinsa menemukan Mas Bagus yang sedang menonton acara TV diruang tengah. Mas Bagus menoleh dan mendapati Kinsa dengan penampilan depresinya.

"Dek? Rambutnya kok dibiarin gitu?. Baju dek Kinsa sampai basah itu?," tanya Mas Bagus.

Kinsa tidak menghiraukan pertanyaan Mas Bagus dan malah berjalan mendekat lalu duduk disamping Mas Bagus. Mas Bagus jadi heran dengan tingkah Kinsa yang tidak seperti biasa ini.

"Mas Bagus," panggil Kinsa.

"Kenapa dek?," sahut Mas Bagus.

"Lo waktu itu bilang kalau jodoh ditangan tuhan kan?," tanya Kinsa.

"Iya dek, kenapa?," tanya Mas Bagus lagi.

"Kalo ternyata Gue bukan jodoh Lo lalu apa yang bakal Lo lakuin? Lo bakal nganggep nggak pernah kenal sama Gue atau nganggep Gue ini musuh Lo?," tanya Kinsa.

"Dek Kinsa kenapa? Ada masalah ya?," tanya Mas Bagus bingung dengan pertanyaan Kinsa.

"Sebenernya hari ini Gue ditembak sama cowo yang Gue suka dari kelas satu SMA. Jadi Lo bakal benci Gue? Lo bakal tendang Gue dari apartemen Lo?," tanya Kinsa.

Mas Bagus sedikit terkejut dengan jawaban Kinsa.

"Dek Kinsa itu ngomong apa sih, saya sudah menganggap dek Kinsa itu seperti keluarga saya sendiri. Jadi misalkan benar kita bukan jodoh saya tetep nerima dek Kinsa disini," jawab Mas Bagus.

"Hiks!," Kinsa menangis.

"Eh? Dek Kinsa kenapa?," tanya Mas Bagus bingung.

"Bodoh!," umpat Kinsa sambil berlari masuk kekamarnya.

-00-

Mas Bagus menghidupkan shower dikamar mandinya. Jadi secepat inikah dirinya berakhir, haruskah dia melihat gadis yang sudah ditunggunya selama duapuluh tahun ini akhirnya menggandeng lengan orang lain? Hatinya berkata tidak! Namun jika itulah pilihan Kinsa, apa yang bisa Mas Bagus lakukan.

Bule Ningrat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang