Aroma salju sudah mulai tercium, Zoey melipat Koran yang dibelinya di dekat stasiun kereta tadi pagi. Hari inipun masih seperti kemarin, beberapa anak kecil bermain bola ditrotoar. Nenek penjual bunga terlihat sedang menyirami berbagai jenis bunga yang berada didepan tokonya. Dan pria itu masih saja memandangi langit sambil memegangi kaleng berisi lemon hangat yang dibelinya di mesin penjual otomatis.
Sudah sekitar tiga tahun Zoey sering memerhatikan orang itu, terutama sesaat setelah orang itu menjadi juniornya di club berkuda. Dia benar-benar orang payah yang nekat ikut klub berkuda padahal melihat kuda saja pun belum pernah.
Tapi dikalangan mahasiswi lainnya dia cukup populer. Bagaimana tidak? Dia itukan pewaris perusahaan terkenal, mana mungkin tidak ada yang mengenalinya kecuali gadis yang berasal dari desa seperti Zoey.
Semua tentang pria itu, dari hal yang disukainya, kebiasaan serta semua hal yang dibenci oleh orang itu. Zoey tahu semuanya, dengan berkamuflase dengan berpura-pura berteman dengan pria itu Zoey bisa dekat dengannya tanpa merasa canggung.
Namun tetap saja, terkadang Zoey merasa dia harus mengungkapkan perasaannya itu kepada pria diseberang jalan itu. Menyataan kalau Zoey mencintai orang itu.
Zoey keluar dari café menimbulkan suara bel café berdenting, bel yang secara otomatis berbunyi jika pintu terbuka. Dia berhenti didepan mesin permen otomatis dan memasukan beberapa koin untuk dibelikan permen karet.
Rencananya dia ingin memberika permen karet itu kepada pria yang berpakaian serba hitam yang sekarang sedang melamun memegang kaleng berisi lemon hangat ditangannya.
"Kaugummi, wie zum Beispiel favorisierte . (Permen karet, seperti kesukaanmu.)"
"Oh, Zoey? Dank (Oh, Zoey? Terimakasih.)"
"Wieder verträumt so . Was zum Teufel denkst du , wenn du Träumerei ? . (Lagi-lagi melamun begitu. Apa sih sebenarnya yang sedang kamu pikirkan saat sedang melamun?.)"
"Ich weiß nicht, vielleicht etwas so wichtig wie das Leben Begleiter ? (entahlah, mungkin sesuatu yang penting seperti pendamping hidup?.)"
"Sie wirken immer so. Gibt es nicht viele Mädchen, die für Sie ausgerichtet ? (kamu selalu bertingkah sepeti itu. Bukankah ada banyak gadis yang mengantri untukmu?)"
"wahr, aber nicht diejenigen, die ich meine. Aber ein Begleiter des Lebens, das von meiner Mutter vom Himmel bestimmt wurde, nun die Mutter von dort aus beobachtete. (benar, tapi bukan mereka yang aku maksud. Melainkan pendamping hidup yang sudah ditentukan oleh ibuku dari surga, sekarang ibu sedang mengawasiku dari sana.)"
Zoey duduk mengunyah permen karet dan mebuat balon dari permen itu. Pria ini memang selalu begitu. Tapi itulah hal yang membuat Zoey tertarik padanya. Seakan sedang melihat seseorang yang berada jauh diatas langit, pria ini selalu seperti itu.
-00-
Guguran daun maple berjatuhan memenuhi seluruh jalanan dikota Dresden. Tahun ini akan menjadi tahun kelulusan Zoey sekaligus menjadi musim gugur terakhirnya di Dresden. Beberapa hari yang lalu dia sudah menerima tawaran pekerjaan diluar negeri, dengan bayaran yang cukup tinggi, tentu saja Zoey berharap bisa membuat ayahnya yang hanya seorang petani gandum akan merasa bangga padanya.
Meskipun waktu kepergiannya keluar negeri masih terhitung dua bulan lagi,namun sebelum kepergiannya itu dia ingin mengatakan hal yang penting kepada juniornya itu agar dia tidak perlu membawa penyesalan jika saja dia tidak bisa bertemu dengan pria itu lagi.
Ada keraguan yang terlihat di mata hazel milik gadis berambut pirang itu. Jika membandingkan latar belakangnya dengan latar belakang pria itu tentu saja seluruh dunia juga pasti berpendapat jika mereka tidak cocok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bule Ningrat [COMPLETED]
RomanceDijodohin sama bule? Ini dia hari hari Kinsa berusaha lepas dari perjodohannya dengan bule yang masih keturunan keraton itu