Akhir Yang Memulai

88.1K 2.5K 100
                                    

Mas Bagus berlari menyusuri lorong rumah sakit. Berkali-kali smartphone miliknya bordering namun tidak ada niatan untuk mengangkat panggilan itu. Sekarang ada yang lebih penting dari itu.

~~

2 jam yang lalu..

"Pokoknya aku mau hari ini kamu nggak kerja!" ucap Kinsa.

"Dek, kan tadi Mas udah bilang. Sekarang nggak bisa ambil cuti, ada clien penting yang datang jauh-jauh dari luar negeri Cuma pengen ketemu sama Mas. Kasian kalau Mas tinggalin kan?" ucap Mas Bagus.

"Emang aku pikirin? Nggak boleh pergi ya nggak boleh pergi!" ucap Kinsa ngotot.

"Dek. Maaf ya, besok saya nggak kerja deh," jawab Mas Bagus.

"Nggak mau! Kamu nggak lihat perut aku udah segede gini?" ucap Kinsa.

"Mas usahain pulang cepet deh," jawab Mas Bagus. Mas Bagus menunduk mencium perut Kinsa yang sudah mengandung lebih dari delapan bulan.

"Yaudah Mas berangkat dulu ya dek!," ucap Mas Bagus sambil berlari.

"Eh! Eh!"

-00-

Ting tong

Bel apartemen Kinsa berbunyi berkali-kali. Kinsa berjalan menuju pintu masuk dan membukanya.

"Hallooooooo!" ucap Ajeng.

"Jeng? Tumben-tumbenan main kesini? Emang skripsi Lo udah selesai?" tanya Kinsa.

"Gue kesini karena nggak pengen bahas skripsi lagi! Nggak usah ngomongin soal itu!" jawab Ajeng dengan wajah cemberut.

"Lo habis sidang?" tanya Kinsa.

"Kan udah Gue bilang. Nggak usah bahas skripsi! Duhh sebel deh. Gue dari rumahnya Bimo dan dapet ceramah soal skripsi sekarang Gue kerumah Lo! Sahabat Gue satu-satunya dan Lo melukai hati Gue dengan nanyain tentang skripsi?" ucap Ajeng.

"Lebay!" sahut Kinsa sambil menyodorkan secangkir cokelat panas untuk Ajeng.

"Mas Bagus mana?" tanya Ajeng.

"Udah berangkat Kerja. Padahal gue udah bilang jangan. Hari ini rasanya Gue nggak pengen ditinggal kemana-mana," ucap Kinsa.

"Enak ya udah punya suami, ada yang bisa nemenin bobo," ucap Ajeng lagi.

"Lo sendiri kenapa nggak buruan nikah sama Bimo?" ucap Kinsa.

"Tuh kan! Lo melukai perasaan Gue lagi! Bimo nggak mau nikahin Gue sampai dia di wisuda S2!" ucap Ajeng cemberut.

"Baguskan? Berarti dia pengen jadi mapan dulu sebelum nikah sama Lo," lanjut Kinsa.

"Artinya masih nunggu dua tahun lagi dong?" rengek Ajeng.

"Dua tahun kan nggak lama," ucap Kinsa.

"Nanti Gue keburu tua! Kalo tetangga pada ngatain Gue perawan tua gimana?" jawab Ajeng.

"Santai aja kali, nyatanya Zoey juga baru nikah dua bulan lalu diumur dia ke-29. Nggak ada yang ngatain dia perawan tua kok," lanjut Kinsa.

"Gue sama mbak Zoey itu ada di level yang berbeda. Mana ada yang ngatain bule cantik kaya dia perawan tua," omel Ajeng.

"Tapi Gue nggak nyangka loh Zoey bisa nikah sama pemilik toko rumah makan padang," sahut Kinsa.

"Gue juga enggak tapi ya itulah. Cinta itu nggak mandang status. Katanya sih Mbak Zoey suka soalnya dia pinter masak rendang. Udah gitu lumayan ganteng juga lagi, mana tajir juga lagi! Moga aja bukan orang pelit sih," kicau Ajeng.

Bule Ningrat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang