Memorizing 3

124 6 1
                                    

Aku pernah berusaha berlari,
tapi yang terjadi hanya aku berjalan cepat
Aku sering belajar menulis,
tapi aku hanya dapat membaca
Aku selalu mencoba tertawa,
tapi seperti yang kalian tau,
aku lagi-lagi menangis.

#####

Laki-laki berbalut seragam khas sekolahnya itu berlari. Tidak cepat, tidak juga lambat. Rambut hitam sedikit bergelombangnya bergoyang mengikuti irama langkah kakinya. Ada sesuatu yang dikejarnya. Bukan, bukan sesuatu. Tapi seseorang.

Saat orang itu makin dekat, ia mengulurkan tangannya, menepuk pundak gadis yang dikejarnya sedari tadi,

"Oi Mutiara! Bonjour.." Gadis itu tersenyum singkat dan kembali menyapa lelaki yang berseragam sama dengannya itu, "Bonjour, Dit!"

Adit menyamakan langkah gadis itu dan berjalan beriringan. Ada sesuatu yang ingin Adit tanyakan pada Mutiara. Yeah, walaupun Adit tahu ia bisa mencoba bertanya pada orang yang bersangkutan secara langsung. Tapi, rasanya agak aneh jika baru saja ia mengenalnya, langsung menanyakan hal-hal semacam yang ingin ia tanyakan pada gadis yang ada disebelahnya ini,

"Azka gimana Mut? Jarang liat gue disekolah"

Basa-basi dulu, ga enak kalo langsung to the point.
Mayan hehe

"Sibuk ngurusin acara Kartini-an. Tapi masih idup kok tenang aja" Kedua orang itu terkekeh. Adit melirik gadis tomboy disebelahnya dan berdeham pelan,

"Minta id-line Azka dong," Muti menoleh sejenak dan kemudian mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya. Begitupula dengan Adit. Gadis itu menyebutkan perpaduan angka dan huruf yang menjadi id Line Azka secara perlahan agar bisa diikuti dengan mudah oleh pemuda itu. Adit sesekali memperhatikan koridor kelas 11 yang mulai ramai, dan beralih ke jam digital di ponselnya,

Ga ada waktu buat basa-basi lagi nih..

"Makasih ya, eh btw, kalo minta id-line Naomi, boleh juga kan?"

######

Kring..kring..kring..

"Akhirnya, istirahat juga!" Naomi mendesah lega sambil merapikan meja berantakannya akibat pelajaran Sejarah yang membutuhkan banyak sekali sticky-note dan high lighter.

"Kantin yuk, laper banget abis mengingat masa lalu.." Linsia yang duduk disebelahnya, sudah berdiri merenggangkan otot-ototnya yang kaku akibat 3 jam duduk menghadapi mata pelajaran wajib itu.

Sebenarnya, dari setengah jam yang lalu, seluruh murid di SMA Tirtayasa sudah mendapatkan rest time mereka. Kecuali, murid-murid penghuni 11 IPS 1. Dikarenakan guru ini kecewa karena hanya beberapa orang yang mengerjakan tugas yang ia berikan, sehingga, hukumannya adalah, belajar Sejarah tanpa istirahat.
Mereka memang kesal, apalagi Naomi dan Linsia tentunya. Tapi berhubung sehabis pelajaran ini adalah pelajaran BK (gurunya tak pernah hadir), maka, kesempatan istirahat lebih lama sangatlah berpihak pada mereka.

"Yuk," Kedua gadis itu sudah berjalan beriringan keluar dari kelas, tetapi, getaran di ponsel Naomi menghentikan langkah mereka.

"Sabar sabar, berhenti dulu. Ga baik main hape sambil jalan" Naomi menahan pundak Linsia yang ingin mendahuluinya, gadis itu menghela nafas pasrah dan berdiri malas disebelah Naomi.

"Dari siapa?"
Gadis itu mengulurkan ponselnya agar Linsia bisa membaca pesan yang tertera di bubble notificationnya, "Udah ada kata-kata Pelanggan Yth, hapal bener ini SMS dari siapa.. dan gue ga siap untuk baca." Linsia terdiam lalu tertawa kencang,
"Anjir hahaha, cie di sms-in operator. Ada hubungan apa lo sama dia? Pft hahaha"

3 Years Ago [On Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang