"Hey, gue Niko Rega Dinata." kata dia yang kaya nya mengetahui kalau gue bingung mau ngomong apa.
"A..aku putri kak." kata gue setengah gugup. Gimana gak gugup orang kakak angkat gue ganteng semua, tapi kayanya yang satu nya cuek banget deh.
"Gak usah gugup kali santai aja, sekarang kan lo udah jadi adek gue." ucap ka niko menenangkan gue. Huh syukurlah, senyum nya ituloh yang bikin gua tenang.
"Iya kak." kata gue sambil tersenyum kikuk.
"Gue disini anak pertama, jadi lo kalau butuh apa-apa bilang ke gue aja ya." ujar nya lembut. arrghh ya ampun dede gak kuat bisa terbang ini.
"Hehe iya kak." kata gue sambil cengengesan gk jelas.
"Gue Dimas Algavaro Dinata, gue anak kedua." kata si dimas. Ya ampun cuek banget tuh orang, ngelirik gue juga cuma sekilas terus makan lagi. Sabar put sabar.
"Iya kak." kata gue singkat. Bodo amat deh dia aja cuek banget.
"Ayo kita makan lanjut dulu makan nya." kata papa gue. Uhh papa makasih, baik banget bikin mood gue normal lagi.
Selama makan malam hanya obrolan putri dan niko lah yang membuat suasana tidak hening, sedangkan dimas dia hanya diam karna dia tidak suka atas kehadiran putri dirumah ini yang sekarang notabene nya adik angkat nya. Setelah makan malam selesai dimas langsung masuk ke kamar karna kamar nya ada di lantai tiga sama seperti niko dan putri yang kamar nya juga dilantai tiga. Sebenarnya ada lift tapi karna putri gak mau ribet dia jadi naik pakai tangga manual saja. Sebelum putri masuk kamar tangan nya sempat ditarik oleh seseorang dengan lembut dan putri pun menoleh.
"Eh kak niko ada apa kak?" tanya putri to the point.
"Boleh kakak ikut masuk ke kamar kamu?" tanya nya dengan wajah serius.
"Boleh kok kak." kata putri yang masih menampilkan senyum nya hanya untuk menghilangkan rasa takut nya. Atas izin dari putri niko pun segera masuk kamar putri yang di ikuti dari belakang oleh sang empunya. Putri berfikir sejenak dia takut kakak angkat nya ini akan membunuh nya karna sedari tadi mereka hanya diam mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Keringat dingin pun sudah mulai bercucuran dipelipis putri karna dia benar-benar sangat takut.
"Putri." ucap niko membuyarkan lamunan putri.
"I..i..iya kak." ucap putri gugup dan sedikit takut.
"Maafin dimas ya." katanya.
"Ehh?" putri malah cengo.
"Maafin dimas ya." ulang nya. Membuat putri sedikit bingung.
"Maafin? Maafin kenapa kak?" tanya putri yang memang benar-benar bingung.
"Iya tadi kan dia cuek banget sama lo, datar gitu mukanya gk ada ekspresinya. Dia awal nya gak begitu kok, lo tenang aja dek nanti juga dia berubah kok." ucapnya panjang lebar. Putri hendak bertanya karna merasa tak mengerti.
"Tidur gih udah malem, besok gua anterin ke sekolah baru buat liat-liat dulu." lanjutnya memotong putri yang hendak bicara. Dan setelah itu langsung pergi meninggal kan putri yang masih terdiam karna bingung.
"Ah, bodo deh mending gua tidur aja." kata putri dan langsung mematikan lampunya dan menarik selimut nya sampai dada.
💐💐💐
Pagi yang cerah telah tiba kini seorang gadis masih tertidur pulas karna merasa tubuhnya sangat lelah. Dan tiba-tiba saja ada yang mengguncang kan tubuhnya dengan pelan.
"Dek wake up, katanya mau gue anter jalan-jalan sambil liat sekolah baru." ucap pria itu yang tak lain adalah niko.
"Emm, bentar lagi ya kak masih ngantuk." ucapnya dengan suara serak.
"Ayo dong dek bangun! Temenin gue, gue mau ke mall nih." kata niko setengah merengek. Walaupun mereka baru kenal beberapa jam tapi kaya udah kenal satu tahun. Niko tak perduli itu karna dia akan menjaga adik angkatnya dan menyayangi dia seperti adik kandung nya dulu. Gua janji gua bakal jagain lo put! Gua gak akan biarin lo disakitin, Batin niko. Dengan langkah gontai putri menuju kamar mandinya. Setelah 15 menit putri berada di dalam kamar mandi kini dia sudah rapih dengan hotpans dan kaus yang sedikit besar dan itu membuatnya sangat cocok karna tubuh putri tidak mungil, dia tinggi, putih, beramput panjang yang berwarna dark brown, hidung mancung dan yang terpenting tubuhnya ideal. Dia memakai make-up sangat tipis dan rambutnya sengaja dia urai.
Tingg
Suara lift berdenting, itu tandanya putri sudah berada diruang utama. Dia melihat kakak nya yang sangat tampan yang menggunakan kemeja berwarna merah dan celana jeans berwarna hitam dengan sepatu vans nya yang senada dengan warna bajunya.
"Ayo dek lo udah.. Astaga ini beneran elo dek?
KAMU SEDANG MEMBACA
No Problem
Teen FictionMembutuhkan waktu untuk mengubah hati seseorang yang kita sayang #don't forget follow and vote ya guys