"Loh kenapa sayang?" tanya mama gue.
"Ya gakpapa sih ma." kata gue gugup. Jujur aja gue gak mau ada yang banyak nanya apa lagi sampai kepoin keluarga ini.
"Bagus kalo lo gak mau nunjukin identitas lo! Lagian lo bukan anak kandung keluarga dinata." ucap dimas sangat menohok hati putri.
"Lo tunjukin aja identitas lo! Gue bakal bilang sama warga sekolah disana." ujar niko penuh penekanan dan matanya mendelik tajam ke arah dimas.
"Udah ayo buruan berangkat." lanjut niko dan segera beranjak dari kursi nya. Setelah itu berpamitan kepada kedua orang tua nya yang di ikuti putri.
💐💐💐
Selama di perjalanan putri tiada henti bersenandung. Putri memang sangat suka bernyanyi.
"Dek." panggil niko.
"Iya kak." jawab putri.
"Tunjukin aja ya identitas lo." katanya.
"Emm, tapi kak nanti kak dim--"
"Gak usah mikirin si dimas! Pokonya lo harus nurut apa kata gue!" ujar niko tajam dan memotong perkataan putri. Putri jadi ngeri sendiri.
"I..iya deh kak." pasrah nya.
💐💐💐
Angkasa school
Putri sudah sampai di SMP barunya. Banyak orang yang menatap nya karna kecantikan putri.
"Ya ampun cantik banget"
"Anjiirrr ada cecan, eh lebih tepat nya bidadari"
"Gua bakal minta foto bareng"
Kata-kata itulah yang keluar dari murid angkasa. Tapi putri tidak terlalu memikir kan dan dia terus berjalan di samping kakak nya.
"Ck, baru dateng aja udah pada kaya gitu muji nya. Untung lo tinggal beberapa bulan lagi terus SMA deh." ujar niko kesal. Sedangkan putri hanya terkekeh saja. Kini mereka telah sampai di depan pintu kelas.
Tokk tokk tokk
"Iya ada apa?" tanya seorang guru pria.
"Maaf pak saya mengganggu. Saya hanya ingin mengantar kan adik saya kesini." ujar niko sopan.
"Oh iya mari silahkan masuk." ujar guru tersebut.
"Emm, satu lagi pak! Tolong umum kan kalau dia ini anak dari pemilik sekolah ini." ujar niko. Guru pun menggangguk paham. Putri hanya pasrah saja.
"Yasudah mari masuk." ajak guru tersebut.
"Kak gue masuk dulu ya." kata putri.
"Iya, jangan nakal lo disini. Nanti pulang nya gue jemput." ujar niko dan langsung mengacak rambut putri.
"Ish berantakan! Udah ah gue masuk." kesal nya dan langsung meninggal kan niko yang sedang terkekeh.
"Ehm! Baik anak-anak tolong diam sebentar." ujar pak rusdi yang tak lain adalah guru baru putri. Murid-murid pun diam. Mereka menatap putri dengan takjub.
"Baik perkenal kan diri kamu." ujar pak rusdi.
"Nama saya putri rasya wijaya, kalian bisa panggil saya putri. Karna saya murid baru mohon bantuan nya." ujar putri memperkenal kan.
"Baik apa ada yang mau di tanyakan?" tanya pak rusdi.
"Putri bagi nomer handphone nya"
"Putri dimana rumah nya"
"Putri udah punya pacar belum"
"Dinner yuk put sama gue"
Dan masih banyak lagi berbagai pertanyaan. Putri tak menggubris nya.
"Sudah-sudah! Kalian ini ada-ada saja! Oiya dan satu lagi. Putri ini adalah anak pemilik sekolah ini, jadi kalian jangan macam-macam." tegas nya.
"Baik putri, silahkan kamu duduk di bangku sebelah abella." lanjut nya dan langsung di angguki oleh putri. Putri berjalan menuju bangku gadis yang di maksud gurunya tadi.
"Boleh gue duduk sini?" tanya putri kepada gadis yang bernama abella.
"Tentu saja." jawab bella dengan senyum manis nya.
"Nama gue putri." ucap putri sambil mengulur kan tangan nya.
"Gue abella, panggil aja abell atau bella. Ya gitu deh terserah lo." jawab bella sembari terkekeh, putri pun juga sama.
Kringg kringg kringg
Bel telah berbunyi semua murid segera menuju kantin.
"Put ayo kita ke kantin bareng." kata abell.
"Put kok lo mau sih duduk sama mak lampir ini." kata salah satu murid yang diketahui bernama reza. Putri hanya terkekeh mendengar nya, sedang kan abell sudah mendengus kesal.
"Enak aja lo! Gue bukan mak lampir!" ucap abell kesal.
"Dasar mak lampir idiot." ujar reza lagi. Putri semakin tertawa terbahak mendengar nya.
"Udah yuk kita ke kantin aja." ujar putri memperlerai mereka. Mereka bertiga pun menuju kantin, banyak pasang mata yang menatap putri dengan tatapan kagum. Sesampai nya di kantin reza langsung memesan makanan, itupun paksaan dari abell.
"Nih makanan lo berdua." ujar reza dengan malas.
"Thanks reza ku." kata abell sambil menunjukan wajah sok imut nya.
"Najis bell! Geli gua liat lo." ujar reza yang bergidik ngeri sendiri.
"Hahaha. Udah ih ayo makan dulu." ujar putri sambil tertawa.
Kringg kringg kringg
Bel pulang pun telah berbunyi, semua murid segera berhamburan untuk pulang.
"Put lo pulang sama siapa?" tanya abell.
"Iya put lo balik sama siapa?" reza menimpali.
"Gua udah di jemput sama kakak gua di depan gerbang. Gua duluan ya bye." ujar putri dan segera keluar menuju depan gerbang dimana kakak nya sudah menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Problem
Teen FictionMembutuhkan waktu untuk mengubah hati seseorang yang kita sayang #don't forget follow and vote ya guys